Pusat Keamanan Ruang Pertukaran Informasi Kepresidenan Republik Islam Iran mengumumkan keberhasilannya menggagalkan serangan siber yang menargetkan sistem infrastruktur negaranya.
Sejumlah situs dan aplikasi bank-bank terkemuka rezim Zionis Israel, lumpuh dan tidak bisa diakses setelah menjadi sasaran serangan siber.
Pejabat senior keamanan siber Gedung Putih mengatakan, perusahaan penting Amerika harus meningkatkan pertahanan sibernya karena ancaman digital yang terus berlanjut.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia mengatakan situs kementerian negaranya menjadi sasaran serangan siber, terutama dalam beberapa waktu terakhir.
Hanya beberapa hari setelah serangan siber luas terhadap berbagai departemen rezim Zionis Israel, media berbahasa Ibrani melaporkan, sebuah kelompok tak dikenal berhasil menghack data direktur Mossad.
Media-media rezim Zionis Israel mengabarkan berlanjutnya posisi siaga pasukan rezim itu karena takut serangan drone dari Iran.
Anggota Komando Pusat Front Rakyat untuk Kebebasan Palestina, PFLP-GC mengatakan, serangan siber membuktikan lemahnya struktur rezim Zionis Israel.
Sumber rezim Zionis Israel mengabarkan, seluruh situs Kementerian rezim ini lumpuh, dan tidak bisa diakses. Namun sampai sekarang penyebab gangguan tersebut masih belum diketahui.
Situs resmi bank sentral Irak mengalami serangan siber yang dilancarkan hacker.
Kedutaan Rusia di Amerika Serikat menyebut tuduhan Washington tentang peran Rusia dalam serangan siber terhadap lembaga pertahanan dan bank Ukraina tidak berdasar.