Dituding Lancarkan Serangan Siber, Ini Tanggapan Iran
Perwakilan Republik Islam Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menanggapi tuduhan Biro Investigasi Federal (FBI) baru-baru ini tentang serangan siber dan menyebut tuduhan itu sebagai tidak berdasar.
Menurut IRNA, Perwakilan Republik Islam Iran untuk PBB mengumumkan pada Kamis (2/6/2022) waktu setempat bahwa Iran telah menjadi korban serangan siber Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel terhadap infrastruktur-infrastruktur, termasuk fasilitas nuklir.
"Klaim tak berdasar tentang serangan siber adalah contoh perang psikologis dan kampanye pemutarbalikan fakta serta kebohongan terkait Iran, yang tidak memiliki kredibilitas," kata pernyataan Perwakilan Iran untuk PBB.
Perwakilan Iran untuk PBB menambahkan, penerbitan informasi palsu oleh FBI sekitar setahun setelah dugaan serangan siber ke Rumah Sakit Anak Boston telah menunjukkan bahwa klaim ini dipertanyakan.
Kepala FBI Christopher Ray pada hari Rabu dan setahun setelah dugaan serangan siber ke Rumah Sakit Anak Boston, menuding Iran sebagai pelakunya.
Pejabat AS ini mengklaim bahwa FBI berhasil menggagalkan serangan itu sebelum dapat merusak secara serius jaringan komputer rumah sakit Boston. (RA)