Salah satu pejabat tinggi Hamas, mengatakan serangan balasan Iran, ke Israel, menyempurnakan operasi Badai Al Aqsa. Menurutnya, pasukan Brigade Rafah, yang terlatih melawan pasukan Israel, belum terjun ke medan tempur.
Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, mengatakan demonstrasi-demonstrasi mendukung Hamas dan Iran, yang terjadi di AS, sangat mengkhawatirkan.
Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, menyebut serangan hukuman Iran, atas Rezim Zionis, sebagai hak alamiah dan respons yang tepat terhadap kejahatan serangan ke Konsulatnya di Suriah.
Presiden Republik Islam Iran turut berduka cita atas gugurnya sejumlah anggota keluarga kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dalam serangan rezim Zionis.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, jika saya ingin menyampaikan sebuah ringkasan tentang peristiwa terbaru kepada Anda, para atlet, dalam kalimat pendek, maka ringkasan itu adalah rezim Zionis mengalami pukulan teknis dalam operasi Badai al-Aqsa.
Media-media Rezim Zionis, membantah klaim Angkatan Bersenjata Israel, terkait terowongan-terowongan Hamas, di kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Setidaknya tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu (6/4) memasuki Jalur Gaza utara melalui Jalan Salah al-Din.
Insiden penabrakan terhadap para demonstran anti-Perdana Menteri Israel, di Tel Aviv, memicu reaksi luas di tengah pejabat Rezim Zionis. Hal ini menunjukkan memburuknya krisis sosial, dan politik di Israel.
Sayap militer Hamas, mengumumkan telah menghancurkan tiga tank Israel, di Jalur Gaza, dan menewaskan enam tentara Zionis.
Perundingan di Kairo mengenai Gaza masih belum membuahkan hasil, karena Perdana Menteri rezim Zionis menghalangi tercapainya kesepakatan dalam pertemuan tersebut.