Pars Today
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyamakan Israel dengan Nazi Jerman pada Perang Dunia II karena melakukan genosida atau pembantaian terhadap warga Palestina.
Komisi anti-korupsi Malaysia pada Sabtu (30/12) menginvestigasi eks Menteri Keuangan dan sekutu dekat Mahathir Mohamad, Daim Zainuddin. Dia diperiksa atas dugaan pencucian uang dan penyalahgunaan kekuasaan.
McDonald's Malaysia menuntut ganti rugi sebesar 6 juta ringgit atau senilai US$ 1,31 juta (Rp 20,1 miliar dengan kurs Rp 15.390).
Rakyat Malaysia menyuarakan dukungan terhadap bangsa Palestina melawan rezim Zionis dengan mengadakan unjuk rasa anti-Israel di depan Kedutaan Besar Amerika di Kuala Lumpur.
Dinamika di negara-negara Asia Tenggara pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Mahathir: Amerika Dikendalikan oleh Zionis.
Mahathir mengatakan Yahudi Zionis memiliki segala yang ada di Amerika, alih-alih Anglo-Saxon, bangsa yang mendiami Inggris pada Abad Pertengahan Awal. Anglo-Saxon bermigrasi ke Amerika Serikat selama masa kolonisasi.
Bahasa Indonesia resmi menjadi salah satu bahasa resmi dalam sidang The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Namun, keputusan tersebut memicu reaksi dari Malaysia.
Pemerintah Malaysia telah mengumumkan pelonggaran persyaratan untuk program visa 10 tahun menyusul seruan berulang kali dari pelaku industri pariwisata di tengah menurunnya jumlah pemohon.
Kelompok Houthi Yaman menyerukan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mencontoh Malaysia dan ikut melarang kapal kargo Israel berlabuh di pelabuhan-pelabuhan mereka. Houthi diketahui telah melancarkan serangan udara terhadap kapal-kapal milik Israel atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah.
Pemerintah Malaysia melakukan operasi besar-besaran menjaring imigran gelap. 1.000 orang lebih ditangkap dari operasi di Negeri Jiran tersebut.