AS dan Ukraina Tekankan Pengurangan Ketegangan dan Gencatan Senjata
-
AS dan Ukraina
Pars Today - Departemen Luar Negeri AS mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa delegasi AS dan Ukraina menekankan perlunya gencatan senjata, penghentian permusuhan, dan pengurangan ketegangan dalam pertemuan mereka.
Menurut laporan IRNA mengutip TASS, pernyataan Departemen Luar Negeri AS menyatakan, "Dalam pertemuan ini, yang diadakan pada hari Jumat (05/12/2025) di Florida, para negosiator AS dan Ukraina menekankan bahwa langkah-langkah kredibel menuju gencatan senjata dan pengurangan ketegangan diperlukan untuk mencegah terulangnya konflik dan melaksanakan rencana komprehensif untuk pembangunan kembali Ukraina."
Perundingan itu dihadiri oleh Utusan Khusus AS Steve Witkoff dan Jared Kushner, menantu Presiden Donald Trump, serta Rustam Umarov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, dan Andriy Gnatov, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Ukraina.
Departemen Luar Negeri AS menambahkan, Selama dua hari, Utusan Khusus AS Steve Witkoff dan Jared Kushner bertemu dengan Rustam Umarov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, dan Andriy Gnatov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, untuk berdiskusi secara konstruktif tentang upaya memajukan jalur yang kredibel menuju perdamaian yang langgeng dan adil di Ukraina.
Menurut laporan media AS, pertemuan-pertemuan ini diadakan pada tanggal 4 dan 5 Desember di Miami, Florida. Pembicaraan akan dilanjutkan pada hari Sabtu (6 Desember).
Perang di Ukraina dimulai pada tanggal 24 Februari 2022. Perang yang dengan cepat menjadi krisis keamanan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Sejak awal perang, Zelensky berusaha menarik dukungan politik, militer, dan finansial dari Barat, dan dalam hal ini, Amerika Serikat dan Uni Eropa memberlakukan paket sanksi yang ekstensif terhadap Rusia. Selama periode ini, Rusia menguasai sebagian wilayah Ukraina timur dan selatan.
Trump, yang pada awal masa jabatan keduanya mengira ia dapat mengakhiri perang dengan cepat, berulang kali mengakui kesulitannya dan akhirnya mengajukan rencana 28 poin untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang mencakup empat bagian umum: perdamaian di Ukraina, jaminan keamanan, keamanan di Eropa, dan hubungan AS di masa depan dengan Rusia dan Ukraina. Meskipun telah diringkas menjadi 22 poin, masih belum jelas pendekatan apa yang akan diambil rencana ini terhadap isu-isu pelik seperti kendali teritorial di Ukraina timur.
Setelah negosiasi dengan pihak Amerika dan mitra Eropa di Jenewa, Zelensky mengumumkan pada 23 Desember bahwa rencana tersebut memiliki poin yang lebih sedikit dan tidak lagi terdiri dari 28 poin, dan bahwa banyak elemen yang tepat telah dimasukkan dalam kerangka kerja ini.
Menanggapi kritik bahwa rencana tersebut terlalu menguntungkan Rusia, Trump mengatakan, "Rencana 28 poin itu hanyalah rencana awal. Apa pun itu, itu hanyalah rencana umum, bukan rencana yang lengkap."(sl)