Dimensi Surat Rahbar kepada Mahasiswa Pendukung Palestina di Amerika
Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam suratnya yang ditujukan kepada para mahasiswa pendukung rakyat Palestina di universitas-universitas Amerika menyatakan simpati dan solidaritas terhadap protes anti-Zionis yang mereka lakukan, dan memandangnya sebagai bagian dari perlawanan terhadap kelaliman global.
Pidato Rahbar kepada mahasiswa Amerika yang mendukung Palestina sangatlah penting mengingat tren dukungan terhadap perjuangan Palestina dan rakyat Palestina yang tertindas di Barat, khususnya di Amerika, belum pernah terjadi sebelumnya.
Serangan rezim Zionis di Jalur Gaza dan genosida terhadap warga Palestina serta berlanjutnya kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh rezim ini di Jalur Gaza, yang kini memasuki bulan kedelapan, telah memicu gelombang protes mahasiswa terbesar sejak protes anti-rasisme di Jalur Gaza tahun 2020 di Amerika.
Selain mahasiswa, untuk pertama kalinya sejumlah besar dosen dan pegawai universitas ikut mendampingi para pengunjuk rasa. Protes mahasiswa di Amerika untuk mendukung Palestina bisa dianggap sebagai fenomena baru dalam sistem politik dan sosial di negara ini. Tentu saja protes tersebut juga menyebar ke negara-negara Eropa.
Rahbar telah menulis surat ini kepada kaum muda yang kesadarannya telah bangkit dan memotivasi mereka untuk membela anak-anak dan perempuan yang tertindas di Gaza.
"Para mahasiswa dari puluhan universitas di Amerika Serikat, universitas-universitas dan orang-orang di negara lain juga telah melakukan hal yang sama. Kehadiran para dosen universitas untuk mendukung para mahasiswa merupakan peristiwa yang penting dan efektif. Hal ini dapat melegakan mengingat betapa parahnya tindakan polisi yang dilakukan pemerintah dan tekanan yang mereka berikan kepada Anda. Saya juga bersimpati kepada Anda, kaum muda, dan menghormati pendirian kalian," tulis Rahbar dalam suratnya.
Protes yang meluas dan belum pernah terjadi sebelumnya di universitas-universitas Amerika untuk mendukung Palestina dan menentang tindakan kriminal Israel menunjukkan perubahan mendasar dan esensial dalam sikap generasi muda Amerika terhadap isu Palestina.
Kini pertanyaan ini semakin mengemuka, mengapa generasi muda, atau lebih tepatnya Generasi Z, berbeda dengan pendahulunya dalam mendukung Palestina dan tidak bersimpati dengan rezim Zionis? Para pejabat dan institusi yang dekat dengan lobi Zionis di Amerika, bersama dengan otoritas Tel Aviv, telah mencoba untuk menganggap demonstrasi dan protes mahasiswa sebagai akibat dari penipuan dan penyimpangan generasi baru Amerika dan menuntut agar pasukan keamanan menangani para penentang Zionis.
Imperium media Barat sepenuhnya bertugas menyensor kejahatan rezim Zionis dan menggambarkan Israel sebagai negara yang tertindas. Mahasiswa pro-Palestina, termasuk mahasiswa Yahudi yang menentang tindakan Israel di Gaza, mengatakan bahwa mereka secara tidak adil dicap sebagai anti-Semit karena kritik mereka terhadap Israel dan dukungan terhadap hak asasi manusia.Sistem pemerintahan Amerika secara represif melabeli para pendukung Palestina sebagai kelompok anti-Semit.
Ayatullah Khamenei menjelaskan peran Amerika Serikat dalam kelangsungan hidup rezim Zionis, dengan menegaskan, "Setelah bantuan pertama Inggris, Amerika Serikat secara masif memberikan dukungan politik, ekonomi dan militer kepada rezim Zionis. AS memberikan dan bahkan dengan kecerobohan yang tidak dapat dimaafkan, membuka jalan bagi Israe; untuk memproduksi senjata nuklir dan membantunya dengan cara ini,".
Isu penting lainnya dalam surat Ayatullah Khamenei mengenai pada peran poros perlawanan dalam melawan rezim Zionis.
Beliau dalam suratnya mengungkapkan bahwa front perlawanan muncul di tengah suasana yang gelap dan putus asa ini, dan pemerintahan Republik Islam di Iran memperluas dan memperkuatnya. Kini front perlawanan telah mencapai cakupan global.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan dalam suratnya kepada para mahasiswa Amerika yang mendukung Palestina menekankan bahwa mereka saat ini telah menjadi bagian dari front perlawanan di bawah tekanan kejam dari pemerintah Amerika yang secara terbuka membela rezim Zionis.
Isu lain yang menonjol dan signifikan dalam surat Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam adalah perhatiannya terhadap perkembangan di Asia Barat, khususnya Palestina pendudukan.
Rajbar menulis dalam suratnya meyakinkan para mahasiswa pendukung Palestina di AS bahwa situasinya sedang berubah saat ini. Nasib lain menanti kawasan sensitif Asia Barat. Banyak hati nurani telah terbangun dalam skala global dan kebenaran terungkap. Front perlawanan akan menjadi semakin kuat. Sejarah juga berubah.
Pemimpin Besar Revolusi Islam juga mengajak para mahasiswa Amerika yang mendukung Palestina untuk bersabar dan tekun. Di penghujung pesannya beliau menulis kepada para pelajar, "Saya menyarankan Anda untuk mengenali Al-Quran,".(PH)