Mencermati Sikap Perwakilan Berbagai Negara di Dewan Keamanan PBB terhadap Rezim Zionis
Perwakilan berbagai negara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bereaksi terhadap kejahatan rezim Zionis di Gaza.
Riyad Mansour, perwakilan Palestina di PBB mengatakan pada sidang Dewan Keamanan PBB, Apa yang terjadi di Gaza dalam hal pembantaian tercatat sebagai genosida yang paling banyak didokumentasikan di dunia.
Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran juga mengatakan dalam sidang ini, Kami meminta Dewan Keamanan PBB untuk memaksa rezim Israel mengambil tindakan yang diperlukan dan bersifat eksekutif berdasarkan tugasnya di bawah Piagam PBB, termasuk melalui persetujuan resolusi yang komprehensif dan mengikat untuk sepenuhnya tanpa syarat dan segera menghentikan genosida dan kejahatan perang terhadap Gaza.
Perwakilan dari berbagai negara juga membahas kejahatan rezim Zionis di Gaza dalam pidato mereka dan menuntut untuk menghentikan proses ini.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengatakan pada sidang Dewan Keamanan mengenai Palestina, Amerika telah menjadi pihak langsung dalam konflik tersebut dengan memberikan senjata kepada Israel dalam agresinya terhadap Gaza.
Lavrov juga menuduh rezim Zionis melakukan hukuman kolektif dengan melanjutkan aksi militer dan mengepung masyarakat Gaza.
Terlepas dari sikap negara-negara independen terhadap rezim Zionis dan penekanan pada penghentian kejahatan Zionis di Gaza, pemerintah Amerika terus mendukung Tel Aviv dan berusaha menutupi dan menyangkal kejahatan rezim ini di Gaza.
Linda Thomas-Greenfield, Wakil Tetap dan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, yang negaranya selalu mendukung kejahatan rezim Zionis terhadap Palestina, dengan munafik menyatakan simpati dan mengatakan bahwa warga sipil Gaza hidup di neraka.
Greenfield juga menambahkan tentang persetujuan rencana rezim Zionis untuk membangun ribuan unit rumah bagi pemukim Zionis di Tepi Barat, Tindakan sepihak ini tidak sesuai dengan hukum internasional dan merugikan solusi dua negara.
Klaim simpati dan kritik otoritas Amerika terhadap rezim Zionis terungkap dalam keadaan di mana Washington tidak pernah bersedia memutus dukungannya kepada Tel Aviv dan menjadi kaki tangan Zionis dalam genosida di Gaza dengan memberikan bantuan senjata destruktif dalam jumlah besar.
Rezim Zionis, dengan mendapat dukungan Gedung Putih dan diamnya pemerintah Amerika, terus melakukan serangan tidak manusiawi di Gaza, yang mengakibatkan gugur syahid dan cederanya puluhan ribu warga Palestina serta kehancuran total infrastruktur sipil di wilayah ini.
Dalam laporannya, Komisi Independen Hak Asasi Manusia Palestina mengumumkan bahwa penderitaan rakyat Gaza semakin memburuk pasca operasi militer pendudukan Zionis di Rafah dan penguasaan perlintasan Rafah.
Negara-negara independen, tidak seperti pemerintah Barat, tidak tinggal diam terhadap kejahatan rezim Zionis dan mendukung pengadilan para pemimpin rezim ini di pengadilan internasional karena melakukan genosida.
Dengan berlanjutnya kejahatan rezim Zionis, Gaza telah menjadi pusat perhatian masyarakat internasional, dan pengejaran terhadap kejahatan para pemimpin rezim Zionis telah menjadi tuntutan global saat ini.
Dukungan otoritas Amerika terhadap rezim Zionis hanya akan menambah rasa muak opini publik di tingkat dunia terhadap Amerika Serikat dan sekutu tetapnya Tel Aviv.
Aktivis sipil dan beberapa pendukung Palestina di Amerika juga telah memperingatkan tentang konsekuensi kebijakan Washington dan menekankan bahwa mendukung rezim Israel akan menjadi semacam kemitraan dalam kejahatan Zionis.(sl)