Pezeshkian: Menurut Standar Internasional, Hak untuk Membalas Agresor Sah
Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian seraya menegaskan sikap dasar Iran dalam menghindari perang dan meningkatkan perdamaian serta keamanan dunia, mengatakan: Berdasarkan seluruh standar dan hukum internasional, hak membela diri dan membalas terhadap agresor adalah sah bagi negara yang menjadi korban serangan.
Menurut laporan ISNA, Masoud Pezeshkian dalam membalas kontak telepon Perdana Menteri Vatikan, Pietro Parolin, seraya memuji sikap Vatikan dalam mendukung penerapan perdamaian, stabilitas dan keamanan di dunia, meminta peran lebih aktif Vatikan untuk menghentikan segera kejahatan Israel di Gaza, mencabut blokade kawasan ini, dan bantuan terhadap rakyat melalui lobi dengan komunias internasional serta berbagai lembaga HAM.
Seraya menegaskan sikap dasar Republik Islam Iran dalam menghindari perang dan pertumpahan darah, serta peningkatan perdamaian dan keamanan global, Pezeshkian menyebut aksi Israel membantai perempuan dan anak-anak serta serangan ke rumah sakit dan sekolah serta kejahatan rezim ini meneror Syahid Ismail Haniyeh bertentangan dengan seluruh prinsip kemanusiaan dan hukum.
Lebih lanjut Pezeshkian menjelaskan: Berdasarkan seluruh standar dan hukum internasional, hak membela diri dan membalas terhadap agresor bagi negara yang menjadi korban telah diakui dan sah.
Sementara itu, Kardinal Pietro Parolin dalam kontak telepon ini seraya menyampaikan ucapan selamat Pemimpin Katolik Dunia, Paus Fransiskus kepada Pezeshkian atas kemenangannya di pemilu presiden Iran, serta memuji sikap dasar presiden negara ini dalam interaksi konstruktif dengan dunia, dan penegasan atas menjaga dan meningkatkan perdamaian serta stabilitas dunia, mengatakan: Vatikan seraya mengungkapkan minatnya untuk meningkatkan lebih besar hubungan antara kedua pemerintahan, juga mendukung sikap Republik Islam Iran dalam meningkatkan interaksi, sinergi dan konvergensi antar negara-negara kawasan dan dunia. (MF)