Anggota BRICS Mengritik Sikap Diam Barat terhadap Pembantaian Rakyat Palestina
Negara-negara anggota BRICS mengkritik sikap diam AS dan negara-negara Barat lainnya terhadap genosida di Gaza pada pertemuan puncak kepala negara anggota ke-16.
KTT BRICS diselenggarakan pada Selasa hingga Kamis (22-24 Oktober) di kota Kazan, Rusia, di bawah kepemimpinan Rusia.
Banyak kepala negara yang berpartisipasi dalam pertemuan puncak ini menuntut masyarakat internasional untuk menghentikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak dan orang-orang tak berdosa di Gaza, segera melakukan gencatan senjata dan mengendalikan krisis yang terjadi di Asia Barat saat ini.
Menurut Kantor Berita Mehr, Mauro Vieira, Menteri Luar Negeri Brasil, mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis di Jalur Gaza, mengatakan, Negara-negara yang menyebut diri mereka pendukung hak asasi manusia justru melemahkan hukum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan aturan-aturan hak asasi manusia serta menutup mata mereka terhadap kejahatan terbesar dalam sejarah modern.
Cyril Ramaphosa, Presiden Afrika Selatan dalam pidatonya pada pertemuan ini, menyinggung tuntutan hukum negaranya terhadap rezim Zionis atas pembunuhan perempuan dan anak-anak, dan menuntut diakhirinya kejahatan Israel.
Presiden Venezuela Nicolás Maduro juga menekankan penghentian pembunuhan orang tak bersalah di Gaza dan Lebanon.
Akibat kejahatan biadab yang dilakukan rezim Zionis di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 42.792 orang gugur syahid dan lebih dari 100.000 orang terluka.(sl)