Khatib Jumat Kota Tehran Puji Perlawanan Lebanon dan Palestina
(last modified Fri, 08 Nov 2024 12:43:25 GMT )
Nov 08, 2024 19:43 Asia/Jakarta
  • Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Mohammad Hassan Abutorabi-fard.
    Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Mohammad Hassan Abutorabi-fard.

Khatib Salat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Mohammad Hassan Abutorabi-fard mengatakan, Syahid Sayid Hassan Nasrullah adalah seorang ulama mujahid dan komandan pemberani yang mengubah Poros Perlawanan menjadi simbol kewibawaan dan perlawanan umat Islam, bangsa-bangsa Muslim dan Arab dalam menghadapi rezim Zionis Israel, arogansi global dan Amerika Serikat (AS).

"Syahid Nasrullah adalah orang yang menjadikan Poros Perlawanan sebagai simbol kewibawaan, kekuatan dan perlawanan bangsa-bangsa Muslim dan Arab dalam melawan rezim Zionis, arogansi global dan AS, serta memainkan peran penting sebagai 'lengan' perkasa Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam mengubah perimbangan politik di kawasan," kata Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Hassan Abutorabi-fard dalam khutbah Jumat kedua, Jumat (8/11/2024) seperti dilansir IRNA.

Khatib Salat Jumat Kota Tehran menyampaikan belasungkawa kepada umat Islam pada 40 hari kesyahidan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Nasrullah, dan menyinggung kesabaran dan kegigihan rakyat Palestina di Jalur Gaza.

"Syahid Yahya Sinwar, ketika berada di puncak keberanian dan kekuatannya, melemparkan tongkat di tangannya ke arah alat (drone) Zionis, yang berarti bahwa rakyat harus berani dan berdiri melawan, di mana tongkat dan batumu akan melumpuhkan senjata modern Zionis," ujarnya.

Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Hassan Abutorabi-fard lebih lanjut menegaskan bahwa Poros Perlawanan tidak akan membiarkan musuh mengendalikan medan tempur.

"Senjata, mesin-mesin perang dan tank-tank modern Zionis telah dihancurkan di perbatasan Lebanon. Ini adalah buah dari kesabaran, ketabahan, kegigihan dan langkah mantap yang telah menciptakan transformasi besar ini," tegasnya.

Khatib Salat Jumat Tehran di bagian lain khutbahnya menuturkan, kemunduran dan berkurangnya kekuatan Amerika akan menjadi akhir dari pengaruh dan posisi geopolitik AS di Asia Barat.

"Kehadiran kuat Hizbullah di medan tempur, dan serangan rudal-rudalnya ke Haifa dan Tel Aviv serta perlawanan yang membanggakan terhadap invasi darat pasukan Zionis telah menciptakan kondisi seperti ini bagi posisi Amerika dan Israel," pungkasnya. (RA)