Kejahatan Rezim Zionis yang Terus Berlanjut, Membayangi Krisis kemanusiaan di Gaza
(last modified Tue, 10 Dec 2024 03:41:18 GMT )
Des 10, 2024 10:41 Asia/Jakarta
  • Korban serangan Zionis di Gaza
    Korban serangan Zionis di Gaza

Mengritik hambatan rezim Zionis dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, lembaga-lembaga internasional menyatakan keprihatinan atas berlanjutnya krisis kemanusiaan yang semakin meningkat di wilayah ini.

Bulan ke-14 genosida rezim Zionis terhadap rakyat Gaza akan segera berakhir, tapi pemboman di berbagai wilayah Gaza terus berlanjut, dan puluhan warga Gaza gugur syahid  dan terluka setiap hari.

Selain itu, isu kelaparan dan penyakit telah memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.

Mendekati musim dingin, kekhawatiran semakin meningkat karena rezim Zionis menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan, terutama pakaian hangat.

Dengan datangnya musim dingin, kehidupan menjadi sangat sulit bagi para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda.

Menurut laporan televisi Palestina Quds mengutip pasukan pertahanan sipil (pasukan relawan) di Gaza, Dengan datangnya musim dingin dan curah hujan, meskipun terbatas dan ringan, pada hari-hari awal musim ini, tenda-tenda pengungsi kebanjiran dan rusak parah.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran beberapa organisasi internasional.

Karl Skow, Wakil Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia mengatakan, Komite Peninjau Kelaparan, yang merupakan komite independen, telah memperingatkan potensi kelaparan di Gaza utara, dan menekankan bahwa anak-anak di wilayah ini sekarat karena kurangnya akses terhadap makanan.

Mengacu pada fakta bahwa konvoi bantuan yang memasuki Jalur Gaza dijarah oleh pendudukan Zionis, Skow menekankan, Jalur distribusi bantuan di Jalur Gaza harus aman.

Sebelumnya, Tess Ingram, Juru Bicara Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) di Gaza, menyebut situasi di utara Jalur Gaza “mengerikan” dan menyatakan, Kehidupan anak-anak dipertaruhkan karena bencana yang mengerikan akibat kondisi kehidupan di Gaza.

Human Rights Watch juga mengumumkan, Rezim Zionis menggunakan migrasi paksa dan kelaparan sebagai senjata perang di Jalur Gaza. Meskipun situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk, rezim Zionis terus menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan.

Beberapa barang bantuan kemanusiaan juga dijarah oleh tentara dan pemukim rezim Zionis.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang mengkritik penerapan pembatasan pengiriman bantuan ke Gaza yang ketat, mengatakan, Pengepungan Gaza bukanlah krisis yang berkaitan dengan isu-isu strategis, tapi krisis yang berkaitan dengan kemauan politik dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan hukum-hukum tersebut bersifat kemanusiaan.

Poin terakhirnya adalah bahwa krisis Suriah juga menjadi landasan bagi meningkatnya kejahatan rezim Zionis. Karena fokus media dan juga fokus opini publik telah diarahkan pada krisis Suriah.

Rezim Zionis kini terus melakukan kejahatan terhadap masyarakat Gaza dengan pola pikir yang lebih santai.

Jika kemauan global tidak terbentuk untuk menghentikan kejahatan Zionis terhadap Gaza, dalam beberapa bulan mendatang situasi kemanusiaan di Gaza akan terus memburuk dan banyak orang akan kehilangan nyawa.(sl)