Anggota Presidium Parlemen Iran: Politisi AS Putus Asa Hadapi Tatanan Dunia baru
https://parstoday.ir/id/news/iran-i181286-anggota_presidium_parlemen_iran_politisi_as_putus_asa_hadapi_tatanan_dunia_baru
Pars Today – Seorang anggota Dewan Pimpinan Parlemen Islam Iran mengatakan bahwa para politisi Amerika Serikat menghadapi kebuntuan di hadapan tatanan dunia baru, karena mereka tidak lagi dapat melanjutkan sikap serakah seperti masa lalu.
(last modified 2025-11-29T12:34:49+00:00 )
Nov 29, 2025 19:32 Asia/Jakarta
  • Anggota Presidium Parlemen Iran: Politisi AS Putus Asa Hadapi Tatanan Dunia baru

Pars Today – Seorang anggota Dewan Pimpinan Parlemen Islam Iran mengatakan bahwa para politisi Amerika Serikat menghadapi kebuntuan di hadapan tatanan dunia baru, karena mereka tidak lagi dapat melanjutkan sikap serakah seperti masa lalu.

Ruhollah Motefakker Azad, anggota Dewan Pimpinan Parlemen Iran, pada hari Jumat (28/11/2025) menekankan perubahan geopolitik global dan menyebut kebuntuan politisi Amerika terhadap tatanan dunia baru sebagai akibat dari berkurangnya kemampuan mereka untuk memaksakan kehendak. Ia menambahkan bahwa dengan terbentuknya front perlawanan terhadap Amerika, kini terlihat sejumlah negara, mengikuti kehendak rakyatnya, berdiri menghadapi hegemoni Amerika, dan unilateralitas Amerika Serikat menghadapi tantangan serius.

 

Motefakker Azad menyebut kemampuan Iran sebagai faktor kekhawatiran Amerika dan mengatakan bahwa Republik Islam, dengan memimpin perjuangan melawan kesombongan, telah memperoleh kedudukan tinggi dalam opini global. Ia menegaskan di akhir bahwa para politisi Amerika, yang berusaha menutupi kekalahan mereka dengan tindakan militer dan sanksi, kini tak berdaya menghadapi tatanan dunia baru karena mereka tidak lagi bisa melanjutkan keserakahan seperti sebelumnya.

 

Resolusi Dewan Gubernur Alat Politik untuk Menutupi Kegagalan Mekanisme Snapback

 

Dalam hal ini, Mohammad Movahed, anggota Komisi Pasal 90 Parlemen Iran, menilai resolusi terbaru Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional yang menentang program nuklir damai Iran tidak memiliki validitas hukum dan menyebutnya sebagai langkah politik untuk menutupi kegagalan snapback serta menormalisasi situasi pasca serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Ia menambahkan bahwa Barat, dengan tekanan dari poros Barat-Ibrani dan memanfaatkan suasana setelah serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, berusaha menampilkan keadaan sebagai sesuatu yang normal dan menjadikan Iran sebagai pihak yang bersalah.

Resolusi ini, menurutnya, tidak memiliki bobot hukum dan merusak jalur dialog serta kerja sama konstruktif Iran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Movahed menegaskan bahwa hasil pemungutan suara menunjukkan tidak ada konsensus global melawan Iran, dan banyak negara menentang politisasi isu tersebut.

 

Kekuatan maritim Iran; benteng kokoh menghadapi keserakahan musuh

 

Berita lain menyebutkan bahwa Peyman Falsafi, anggota parlemen dan Ketua Fraksi Pertanian, dalam sebuah pesan memperingati 7 Azar (Hari Angkatan Laut Militer Republik Islam Iran), menyatakan bahwa kekuatan maritim Iran merupakan faktor stabilitas dan keamanan kawasan. Ia menekankan bahwa kekuatan ini, berkat arahan Panglima Tertinggi, telah menjadi benteng kokoh dalam menghadapi keserakahan musuh.

 

Kemampuan Angkatan Laut Iran dalam menjamin keamanan kapal internasional

 

Sementara itu, Esmail Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, menekankan bahwa kekuatan Angkatan Laut Iran yang terus meningkat tidak hanya mampu menjamin keamanan kapal-kapal Iran di perairan internasional, tetapi juga dapat menjamin keamanan kapal dagang negara lain. Ia menambahkan bahwa Iran telah mencapai kekuatan maritim yang signifikan, dan kemampuan Angkatan Laut negara ini terus berkembang meskipun menghadapi sanksi dari Amerika Serikat dan sekutunya.

 

Gerakan Prancis sejalan dengan strategi Amerika / Ketidakjujuran Barat dalam perundingan

 

Di sisi lain, Behnam Saeedi, anggota Dewan Pimpinan Komisi Politik Luar Negeri Parlemen Iran, menanggapi klaim terbaru Kementerian Luar Negeri Prancis tentang transparansi jalur diplomasi terkait program nuklir Iran. Ia menegaskan bahwa langkah-langkah Prancis merupakan bagian dari strategi Amerika, dan Barat tidak pernah jujur dalam perundingan dengan Iran. Ia menekankan bahwa Republik Islam Iran tidak akan mundur dalam memanfaatkan hak sahnya atas industri nuklir damai, dan tidak akan menyerah terhadap konspirasi Barat.

 

Penghancuran infrastruktur kesehatan dan medis Gaza

 

Terkait situasi Gaza, Yaqub Rezazadeh, anggota Komisi Politik Luar Negeri Parlemen Iran, memperingatkan tentang kondisi kemanusiaan yang sangat tragis di Jalur Gaza. Ia menekankan perlunya penghentian permanen agresi rezim Zionis dan menjamin akses tanpa syarat bagi bantuan kemanusiaan. Dengan menyatakan keprihatinan atas krisis kemanusiaan di Gaza, ia mengatakan bahwa sekitar dua juta pengungsi berada dalam kondisi di mana infrastruktur kesehatan dan medis telah hancur total. Rezazadeh menambahkan bahwa rezim Zionis, dengan dukungan Amerika, secara sistematis mencegah masuknya barang-barang vital untuk melanjutkan kebijakan genosidanya. (MF)