Menelisik Tanggapan Yaman atas Serangan Zionis; Infrastruktur Vs Infrastruktur
(last modified Sat, 28 Dec 2024 04:17:37 GMT )
Des 28, 2024 11:17 Asia/Jakarta
  • Rudal hipersonik Militer Yaman
    Rudal hipersonik Militer Yaman

Sahab - Tindakan rezim Zionis yang menargetkan infrastruktur Yaman mendapat tanggapan langsung dari militer negara ini.

Pada hari Kamis (26/12), media-media Israel melaporkan penargetan bandara Sanaa, pembangkit listrik Sanaa, dan fasilitas pelabuhan Hudaidah.

Sebelumnya, Menteri Perang Israel Israel Katz mengatakan, Kami akan melakukan hal yang sama terhadap Sanaa dan Hudaidah seperti yang kami lakukan terhadap Gaza dan Lebanon!

Sebelum ancaman tersebut, rezim Zionis dan Amerika Serikat, bersama dengan Inggris, menyerang beberapa infrastruktur di Yaman, yang menyebabkan beberapa orang gugur syahid.

Alasan ancaman dan tindakan militer terhadap Yaman ini terkait dengan peran negara ini dalam perang melawan rezim Zionis dan membela Gaza.

Yaman memasuki perang melawan pada bulan kedua genosida rezim Zionis terhadap Gaza. Yaman pertama kali berperang dengan rezim Zionis secara tidak langsung dan kemudian secara langsung.

Menurut media Zionis, sejak awal perang di Gaza, lebih dari 200 rudal dan 170 drone telah ditembakkan dari wilayah Yaman ke Wilayah Pendudukan.

Secara umum Yaman telah melalui 5 tahapan perang selama ini, penyerangan terhadap kapal-kapal yang menuju Wilayah Pendudukan, baik kapal Israel maupun non-Israel, penyerangan terhadap kapal Amerika dan Inggris, tahapan ini dilakukan setelah serangan Amerika dan Inggris terhadap Yaman, serangan terhadap kapal musuh di Samudera Hindia, perluasan wilayah operasi ke Laut Mediterania dan serangan rudal ke Tel Aviv.

Kini, setelah Suriah, Ansarullah secara langsung atau tidak langsung menjadi sasaran pelemahan rezim Zionis berikutnya.

Namun, dengan bereaksi cepat terhadap serangan Zionis, Yaman menyamakan infrastruktur dengan infrastruktur, yang dapat menciptakan efek jera terhadap Zionis.

Serangan rudal dan pesawat tak berawak Yaman terhadap Wilayah Pendudukan dilakukan dalam situasi di mana terdapat jarak yang jauh antara Yaman dan Wilayah Pendudukan, dan rudal Yaman menempuh jarak lebih dari 2.000 kilometer untuk mencapai sasaran di Palestina Pendudukan.

Sistem pertahanan udara rezim Zionis tidak mampu mencegat rudal balistik dan drone yang ditembakkan oleh Militer Yaman, dan masalah ini juga menjadi sorotan di media regional dan kalangan Zionis.

Ron Ben-Yishai, seorang analis militer di situs Yedioth Aharonot menyinggung pada kegagalan ini dan mengaitkannya dengan tidak berfungsinya berbagai sistem pertahanan udara yang dimiliki Israel.

Dia menambahkan bahwa rudal ini mungkin ditembakkan ke arah yang sulit dicegat di luar Wilayah Pendudukan, atau hulu ledaknya mengubah jalurnya sebelum terjadi benturan.

Avi Ashkenazi, seorang analis urusan militer rezim Zionis, juga menyebutkan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Maariv, Saat ini, lebih dari sebelumnya, menjadi jelas bahwa Israel tidak mampu menghadapi Yaman dan tidak siap dalam hal intelijen untuk menghadapinya ancaman dari Houthi (Ansarullah Yaman).(sl)