12 Bus yang Membawa Tawanan Palestina Tiba di Gaza
https://parstoday.ir/id/news/event-i171810
Parstoday- Bersamaan dengan kedatangan 456 bus yang membawa tawanan Palestina yang dibebaskan ke Jalur Gaza, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) seraya merilis statemen meminta sejumlah negara mengakhiri sikap ganda terkait tawanan.
(last modified 2025-08-03T17:48:42+00:00 )
Feb 27, 2025 15:03 Asia/Jakarta
  • Bus yang membawa tawanan Palestina
    Bus yang membawa tawanan Palestina

Parstoday- Bersamaan dengan kedatangan 456 bus yang membawa tawanan Palestina yang dibebaskan ke Jalur Gaza, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) seraya merilis statemen meminta sejumlah negara mengakhiri sikap ganda terkait tawanan.

Menurut laporan Parstoday mengutip IRIB, sumber-sumber media termasuk Aljazeera Kamis (27/2/2025) dini hari mengonfirmasi kedatangan 12 bus yang membawa tawanan Palestina yang dibebaskan di Jalur Gaza. Tawanan yang dibebaskan, dalam kerangka kesepakatan pertukaran tawanan, mayoritasnya dalam kondisi kritis dan mereka dilarikan ke rumah sakit Eropa Gaza di kota Khan Yunis.

 

Bus yang membawa tawanan Palestina

 

Di sisi lain, Hamas dalam statemennya terkait pembebasan tawanan Palestina menyatakan: Bangsa Palestina menyambut 600 tahanan heroiknya setelah penjajah menunda pembebasan mereka, di tambah sejumlah tahanan anak-anak dan wanita.

 

Dalam statemen Hamas disebutkan: Kami memaksakan penyerahan jenazah tawanan perang musuh pada saat yang sama dengan pembebasan tawanan perang heroik kami untuk mencegah penjajah terus menghindari kewajiban perjanjian.

 

Pernyataan itu menyebutkan: "Upaya penjajah untuk menunda pembebasan tahanan kami gagal karena Hamas bersikeras agar rezim ilegal ini mematuhi komitmennya dan upaya mediator di Mesir dan Qatar serta peran efektif mereka dalam menekan penjajah. Kita telah menutup jalan bagi dalih palsu musuh, dan kini tidak ada pilihan lagi baginya kecuali memulai fase kedua perundingan."

 

"Kami sekali lagi menegaskan komitmen penuh kami terhadap perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dengan semua rincian dan klausulnya, dan kami menyatakan kesiapan kami untuk memasuki negosiasi tahap kedua perjanjian tersebut. Kami menekankan bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan tahanan musuh di Jalur Gaza adalah melalui negosiasi dan kepatuhan terhadap kesepakatan yang dicapai," tambah statemen Hamas.

 

Hamas menekankan: Setiap upaya Netanyahu dan kabinetnya untuk menarik diri dari perjanjian dan menciptakan hambatan terhadap pelaksanaannya hanya akan menambah penderitaan dan kesulitan para tahanan dan keluarga mereka. Kami menghimbau para mediator untuk terus menekan penjajah agar mematuhi perjanjian.

 

Dalam statemen Hamas disebutkan: Sejumlah negara dunia harus mengakhiri kebijakan gandanya terkait isu tawanan; Sebuah kebijakan yang hanya menyebutkan tawanan rezim Zionis, dan mengabaikan tawanan kami serta penderitaan dan penyiksaan yang ditanggung mereka. (MF)