Foreign Policy: Operasi AS terhadap Yaman Gagal
(last modified Wed, 23 Apr 2025 13:59:08 GMT )
Apr 23, 2025 20:59 Asia/Jakarta
  • Kapal induk Amerika
    Kapal induk Amerika

Parstoday- Majalah Foreign Policy menyatakan bahwa operasi Amerika Serikat terhadap Yaman gagal.

Mengacu pada serangan AS yang sia-sia terhadap posisi Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, Foreign Policy menulis: Lima minggu setelah pemerintahan Donald Trump memulai serangannya terhadap Yaman, beberapa masalah besar telah muncul yang menunjukkan bahwa presiden AS mengalami kesulitan mengubah retorikanya menjadi hasil nyata. Menurut Parstoday mengutip IRNA, laporan tersebut mencatat bahwa operasi AS terhadap Yaman sejauh ini gagal mencapai tujuannya, yaitu memulihkan kebebasan navigasi di Laut Merah dan membangun kembali pencegahan.

 

Menurut laporan Foreign Policy, navigasi melalui Laut Merah dan Terusan Suez tetap rendah meskipun ada serangan yang telah merugikan Amerika Serikat lebih dari 1 miliar dolar sejauh ini.

 

Sementara itu, militer Yaman seraya memperingatkan terlilitnya Trump di "rawa" Yaman, meningkatkan serangannya terhadap Israel dan kapal-kapal perang Amerika Serikat di kawasan.

 

Di sisi lain, ada kurangnya transparansi tentang operasi ini, yang dianggap sebagai tindakan militer AS terbesar dalam masa jabatan kedua Trump. Departemen Pertahanan AS belum mengadakan pengarahan tentang perang yang sedang berlangsung, dan Komando Pusat AS (CENTCOM) hanya mengunggah video menarik tentang jet tempur yang lepas landas dari dek kapal induk di media sosial.

 

Yang lebih mengkhawatirkan daripada yang disebutkan di atas adalah penggunaan besar-besaran amunisi berpemandu presisi dalam serangan sepanjang waktu oleh dua kelompok penyerang kapal induk AS. Banyak pakar pertahanan meyakini amunisi terbatas ini akan lebih baik digunakan dalam konflik potensial apa pun dengan Cina di masa mendatang. Hal ini terutama penting mengingat terbatasnya persediaan rudal yang diluncurkan dari udara yang akan sangat penting bagi Taiwan dalam potensi konflik.

 

Di sisi lain, saat ini urgensi untuk membuka kembali Laut Merah dan Terusan Suez untuk pelayaran komersial berkurang dari sebelumnya, karena perang dagang Trump telah begitu menggelapkan prospek pelayaran global, sehingga tarif kapal kontainer turun dan perusahaan pelayaran kurang peduli untuk mengubah dan menambah rute pelayaran mereka melalui Afrika bagian selatan.

 

Amerika sejak 15 Maret 2025 dalam mendukung rezim Zionis dan dalam upaya mematahkan blokade laut yang diterapkan terhadap rezim ilegal ini oleh Yaman, melancarkan serangan terhadap warga sipil Yaman yang sampai saat ini menggugurkan dan melukai puluhan orang.

 

Meski ada serangan ini, pasukan bersenjata Yaman masih melanjutkan serangan dukungannya terhadap muqawama dan bangsa Palestina di Jalur Gaza, dan menarget jantung wilayah pendudukan, kapal-kapal yang berkaitan dengan rezim Zionis dan bahkan armada perang Amerika di Laut Merah dan Samudra Hindia. Selain itu, pasukan Yaman juga berhasil menembak jatuh drone canggih Amerika Serikat. (MF)