Bahlil Ajak Negara G20 Ambil Peran Dukung Pemulihan Ekonomi Global
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak negara-negara anggota G20 agar mengambil peran untuk mendukung pemulihan ekonomi global pascapandemi COVID-19.
Dalam pembukaan Pertemuan Kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 di Solo, Jawa Tengah, Rabu, Bahlil Lahadalia mendorong agar G20 bisa jadi momentum untuk berpikir konstruktif dan bangkit bersama menghadapi ketidakpastian dunia.
"Ini adalah momentum kolaborasi sesama negara-negara anggota G20 untuk berkontribusi secara nyata dalam upaya pemulihan ekonomi global di tengah ketidakpastian dunia yang terimbas pandemi COVID-19 yang sudah kita rasakan beberapa tahun terakhir," kata Bahlil Lahadalia.
Ia menuturkan hampir semua negara saat ini punya persoalan yang sama yaitu bagaimana mengendalikan COVID-19 serta bagaimana melakukan proses pemulihan ekonomi pascapandemi.
Menurutnya, pemulihan ekonomi global saat ini dalam situasi yang tidak menentu. Tata kelola ekonomi global saat ini pun juga menghadapi berbagai tantangan.
"Kita butuh terobosan, mari kita jadikan G20 ini sebagai momentum berpikir konstruktif dan bangkit bersama hadapi ketidakpastian dunia," kata Bahlil Lahadalia.
Lebih lanjut Bahlil mengatakan pandemi COVID-19 serta situasi geopolitik saat ini telah mengakibatkan disrupsi pada rantai pasok global hingga terjadi inflasi tinggi dan krisis pangan serta krisis energi di dunia.
"Tekanan inflasi tinggi serta terbatasnya ketersediaan pangan dan energi dunia, menurunkan daya beli masyarakat serta meningkatkan kerentanan masyarakat, khususnya, saya ulangi, khususnya di negara-negara berkembang untuk jatuh ke dalam jurang kemiskinan," kata Bahlil Lahadalia.
Oleh karena itu ia juga mengajak para pemimpin global, khususnya G20, untuk saling bergandengan tangan menyelesaikan masalah rantai pasok dunia demi mengurangi kemiskinan dan memerangi kelaparan sebagaimana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"G20 harus jadi payung bersama penyusunan desain pembangunan global yang adil, sejahtera, inklusif dan lestari khususnya menyuarakan kepentingan negara berkembang dan kelompok miskin dan rentan," pungkas Bahlil Lahadalia.
Kementerian Investasi Siap Gelar Pertemuan ke-2 TIIWG G20 di Surakarta
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian selaku anggota G20 Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) akan menggelar pertemuan kedua TIIWG di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada 5-7 Juli 2022.
Pertemuan kedua TIIWG akan dibahas tiga isu yakni reformasi WTO (World Trade Organization), respons perdagangan, Investasi, dan Industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global, serta mendorong investasi berkelanjutan guna memulihkan ekonomi global.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berharap pertemuan TIIWG itu dapat memberikan hasil yang konkret, baik di sektor investasi, industri, dan perdagangan yang sejalan dengan deliverables utama Presidensi G20 Indonesia yaitu arsitek kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi, khususnya kolaborasi dalam investasi berkelanjutan dan inklusif.
"Melalui pertemuan TIIWG ini, kita harap dapat mempercepat terwujudnya transformasi ekonomi, salah satunya melalui investasi berkelanjutan dan inklusif. Kita harus manfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia di tahun ini dengan baik," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Ada pun dalam pertemuan pertama TIIWG sebelumnya, telah dibahas tiga isu lainnya yaitu peran sistem perdagangan multilateral untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), perdagangan gigital dan rantai nilai global yang berkelanjutan, serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.
Selain agenda persidangan, pertemuan kedua TIIWG G20 juga akan menghadirkan empat kegiatan lainnya yaitu welcome dinner yang akan dilaksanakan di Keraton Kasunanan, gelar potensi pengusaha nasional di daerah, kirab budaya G20 yang dirangkaikan dengan Solo Batik Carnival, dan ditutup dengan gala dinner di Balai Kota Surakarta.
Rangkaian kegiatan tersebut, akan dihadiri oleh perwakilan delegasi asing yang berasal dari 20 negara anggota G20, 11 negara undangan, dan 7 organisasi internasional.
"Dalam kesempatan ini, kami juga akan menghadirkan pameran UMKM dari berbagai daerah, serta menyajikan budaya lokal dan kuliner tradisional. Kita sajikan paket lengkap Nusantara untuk para delegasi G20 tersebut," imbuh Bahlil.
Pertemuan kedua TIIWG merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Pergelaran acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 nantinya akan dilaksanakan di Bali pada November 2022. (Antaranews)