Dahului Bentuk Fisik, IKN akan Hadir di Metaverse
Ibu Kota Nusantara (IKN), meski secara fisik belum selesai, akan bisa dikunjungi secara virtual melalui metaverse buatan lokal Jagat.
Situs Antara melaporkan, Founding Chairman Jagat Wishnutama Kusubandio saat peluncuran di Jakarta, Jumat mengatakan, "Dengan kolaborasi, bisa kita hadirkan IKN ke metaverse yang mungkin berbeda dengan yang kita lihat saat ini,".
Metaverse Jagat, menurut CEO Barry Beagen, adalah media sosial generasi terbaru yang menawarkan interaksi sosial yang berbeda dengan media sosial saat ini. Pada metaverse, pengguna harus membuat avatar sebagai perwakilan diri di dunia maya.
Jika di media sosial interaksi bisa dilakukan melalui komentar, di metaverse avatar bisa saling berinteraksi. Metaverse Jagat akan bisa digunakan untuk pertemuan virtual sampai konser virtual.
Jagat saat ini sedang mengembangkan IKN sebagai salah satu lokasi yang bisa dikunjungi avatar. Saat ini lokasi yang sudah tersedia di Jagat antara lain adalah Istana Negara, UTown dan dunia milik mitra Jagat, antara lain Sociolla dan Noice.
Ide membuat IKN versi metaverse berawal dari pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dijadwalkan selesai pada 2045. Sambil menunggu IKN selesai, pengguna internet bisa melihat gambaran IKN nanti seperti apa.
"Pengguna bisa membangun IKN, berinovasi di IKN (virtual) sebelum IKN (fisik) terjadi," kata Barry.
Pada purwarupa yang ditunjukkan kepada media, IKN metaverse berisi bangunan Istana Presiden.
Untuk bisa mengunjungi IKN versi metaverse di Jagat nanti, pengguna harus membuat akun dan merancang avatar terlebih dulu.
Setelah membuat avatar, pilih lokasi yang ingin dikunjungi dan pengguna bisa berinteraksi dengan avatar pengguna lain yang sedang berada di sini.
Aplikasi Jagat saat ini tersedia di aplikasi versi Google Android dan Apple iOS. Metaverse Jagat saat ini bisa diakses secara gratis.
Memasuki era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), urgensi IKN perlu kembali dilihat pada visi besarnya yakni untuk membuka gerbang peradaban baru guna menggalang Indonesia Maju pada 2045.
Pemerintah pun mengimplementasikan pembangunan IKN tanpa meninggalkan beban berat pada anggaran negara, karena komposisi pembiayaan IKN sebanyak 20 persen dari APBN dan 80 persen dari investasi.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kerap menunjukkan keseriusannya untuk merealisasikan pemindahan ibu kota dari Jakarta di Pulau Jawa ke Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Gagasan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta pertama kali disuarakan oleh Presiden ke-1 RI, Soekarno, yang ingin memindahkan pusat pemerintahan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Di era pemerintahan Presiden ke-2 RI, Soeharto, turut timbul wacana pemindahan IKN dari Jakarta ke Jonggol, Jawa Barat.
Selanjutnya, di era Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono, wacana pemindahan IKN kembali muncul seiring dengan Jakarta yang selalu dilanda banjir dan kemacetan akut. Namun semua rencana itu tak kunjung terwujud.
Di era Presiden Jokowi, DPR menuntaskan kerja politiknya dengan menyetujui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Pemerintah juga dengan cepat menyusun peraturan turunan UU tersebut sekaligus membentuk Badan Otorita IKN.
Jokowi tampaknya ingin menjadikan IKN sebagai tonggak sejarah (milestones) transformasi Indonesia, sekaligus menjadi warisan dua periode kepemimpinannya.
Seluruh cita-cita adiluhung mengenai sebuah ibu kota negara termuat dalam konsep besar Nusantara.
Keseriusan Jokowi juga ditunjukkan dari frekuensi kunjungannya ke IKN, Kalimantan Timur. Di tahun ini saja, Jokowi sudah dua kali mengunjungi IKN dengan substansi kunjungan yang cukup monumental.
Pada Maret 2022, Jokowi mengumpulkan para gubernur se-Indonesia sekaligus mengajak mereka untuk berkemah di kawasan perbukitan yang akan menjadi titik nol IKN.
Pada akhir Oktober 2022, Jokowi juga menjajal jalur laut dari Balikpapan menuju Penajam Paser Utara, yang menjadi lokasi IKN, guna menyusuri jalur logistik ibu kota baru.
Penyusuran jalur logistik itu guna memastikan IKN dapat menjadi pusat pertumbuhan baru ekonomi Indonesia.
Jokowi juga menghadiri langsung jajak pasar Ibu Kota Nusantara bertajuk “IKN: Sejarah Baru Peradaban Baru” pada 18 Oktober 2022 di Jakarta.
Dalam forum yang dihadiri investor dalam dan luar negeri itu, Jokowi secara spesifik menawarkan berbagai lokasi di IKN yang potensial dan prospektif untuk menjadi target investasi, sekaligus “menodong” langsung para calon investor untuk segera merealisasikan komitmennya.
Proses pemindahan IKN telah dimulai sejak dimasukkannya proyek bernilai Rp466 triliun ini dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
Pada 18 Januari 2022, rapat paripurna DPR mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tentang Ibu Kota Negara.
Melihat keseriusan dan gerak cepat Jokowi, perlu dipahami urgensi pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara.
Jokowi menekankan IKN akan menjadi showcase atau ruang pamer transformasi Indonesia.
IKN yang ditargetkan rampung pada 2045 juga akan sejalan dengan pembangunan menuju cita-cita Indonesia Maju pada 2045. Pada 100 tahun peringatan kemerdekaan Indonesia itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat menjadi lima besar dunia. Pada 2045, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia diproyeksikan sebesar 23.119 dolar AS.(PH)