Penguna Medsos X : Amerika Menusuk Sekutunya dari Belakang
https://parstoday.ir/id/news/world-i181442-penguna_medsos_x_amerika_menusuk_sekutunya_dari_belakang
Pars Today – Rencana presiden Amerika untuk mengakhiri perang Ukraina menuai respons pengguna jejaring sosial X.
(last modified 2025-12-02T14:34:16+00:00 )
Des 02, 2025 19:33 Asia/Jakarta
  • Penguna Medsos X : Amerika Menusuk Sekutunya dari Belakang

Pars Today – Rencana presiden Amerika untuk mengakhiri perang Ukraina menuai respons pengguna jejaring sosial X.

Para pengugna jejaring sosial X merespons rencana 28 butir Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Ukraina, dan artikel Pars Today kali ini akan mengulas cuitan para pengguna medsos X.

 

Jason Hickel, pengguna media sosial X, menyebut Amerika Serikat sebagai sekutu yang tidak dapat dipercaya. Ia menulis:

Eropa harus memahami bahwa Amerika bukanlah sekutu yang dapat diandalkan. Para pemimpin Amerika Serikat secara jelas menyatakan bahwa jika kepentingan material mereka menuntut, mereka tidak akan ragu untuk merebut wilayah, melanggar hukum internasional, campur tangan dalam pemilu, dan mengirim orang Eropa menuju kematian dalam perang proxy.

 

Dalam konteks yang sama, seorang aktivis media sosial X dengan nama pengguna Mr Angry menggambarkan Amerika Serikat sebagai negara yang munafik dan egois. Ia menulis: Amerika Serikat telah berubah menjadi negara munafik dan egois yang menempatkan kepentingannya di atas sekutu-sekutunya… Dalam lanskap saat ini, Amerika Serikat tidak lagi dapat dianggap sebagai sekutu yang dapat dipercaya bagi Inggris dan Eropa.”

 

Glenn Tunes, seorang aktivis di media sosial X, menyebut rencana perdamaian Trump di Ukraina sebagai pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokratis. Ia menulis: Hari ini, Zelensky, Ukraina, dan seluruh Eropa menghadapi kenyataan pahit. Pemahaman kita tentang Amerika pada dasarnya telah berubah. Jelas bahwa pada masa Trump, Amerika Serikat tidak lagi dipandang sebagai sekutu. Tindakan pemerintahan ini adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokratis.

 

Selain itu, seorang aktivis media sosial X dengan nama pengguna Petras Austrevicius menyebut rencana perdamaian 28 pasal Trump untuk Ukraina sebagai bentuk penyerahan Kyiv. Ia menulis: Rencana perdamaian 28 pasal Trump untuk Ukraina dapat diringkas menjadi satu pasal: penyerahan Ukraina. Ini bukan rencana perdamaian, melainkan rencana penyerahan.

 

Seorang pengguna Iran bernama Rezvan Naji menyebut rencana perdamaian Trump untuk Ukraina sebagai sebuah kekalahan yang sunyi. Ia menulis: Ukraina mencapai perdamaian yang menyerupai kekalahan diam-diam. Beberapa wilayah kunci (dari yang paling padat penduduk hingga yang paling kaya) kini berada di luar jangkauannya. Tanah dan sumber daya yang menjadi pilar ekonomi negara ini hilang. Perdamaian ini memiliki harga yang sangat mahal, dan itu terjadi karena kepercayaan yang keliru kepada Amerika.

 

Diane Hain, seorang aktivis di media sosial X, menggambarkan rencana Amerika untuk Ukraina sebagai penusukan dari belakang terhadap sekutu-sekutunya. Ia menulis:

Pengkhianatan Amerika terhadap sekutunya harus selalu diingat! Persatuan dengan Eropa telah hancur. Amerika telah menusuk kami dari belakang, mempermalukan kami, dan kami harus berpaling dari Amerika Serikat. (MF)