Iran dan Peningkatan Hubungan dengan Negara-negara Amerika Latin
(last modified Wed, 01 Sep 2021 09:25:13 GMT )
Sep 01, 2021 16:25 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi
    Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi

Pendekatan kebijakan luar negeri pemerintah Republik Islam Iran adalah meningkatkan level hubungan dengan negara-negara Amerika Latin dan kawasan Karibia termasuk Nikaragua.

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi Selasa (31/8/2021) malam di kontak telepon dengan sejawatnya dari Nikaragua, Daniel Ortega seraya menjelaskan pandangan ini mengungkapkan, “Kesamaan pandangan kedua pemerintah Iran dan Nikaragua dalam melawan arogansi dan ketamakan Amerika sebuah investasi berharga untuk interaksi dan konvergensi di tingkat internasional guna mempertahankan kedaulatan nasional negara dan pemerintah independen.”

Sementara itu, Daniel Ortega di kontak telepon tersebut seraya menjelaskan bahwa Nikaragua akan melanjutkan penguatan dan perluasan hubungan dengan Republik Islam Iran, mengungkapkan, “Saat ini, Amerika secara terang-terangan menargetkan negara-negara Amerika Latin, mereka menarget persatuan kami dengan Republik Islam Iran, oleh karena itu, di kondisi seperti ini menjaga persatuan dan memperkokoh solidaritas kedua bangsa sangat penting.”

Iran-Nikaragua

Iran dan Nikaragua, menyaksikan dua revolusi yang berbeda, namun terjadi bersamaan di tahun 1979. Kesamaan dua peristiwa bersejarah ini, mendorong perasaan solidaritas, identitas timbal balik dan empati bersama dalam membela prinsip dan nilai-nilai revolusi di tingkat internasional.

Faktanya, resistensi melawan arogansi Amerika membuat revolusi Iran dan Nikaragua menemukan satu identitas dan tujuan serta nilai bersama.

Menurut perspektif ini, penekanan presiden Iran terkait urgensitas kerja sama dekat antara kedua negara di tingkat internasional memiliki nilai strategis di hubungan kedua negara untuk melumpuhkan sanksi AS dan membuat aksi-aksi AS terhadap negara dan bangsa independen khususnya Iran dan Nikaragua tidak dibiarkan terjadi tanpa biaya besar bagi Washington.

Mengingat unsur ini, hubungan Iran dengan negara-negara kawasan Amerika Latin yang selama bertahun-tahun menjadi halaman belakang Amerika, dapat dinilai sebagai hubungan berpengaruh dan memiliki pandangan jauh kedepan. Faktanya, Republik Islam Iran bertekad memperkuat dan memperdalam hubungan khususnya dengan negara-negara yang memiliki pengalaman dan catatan berjuang melawan hegemoni dunia demi merealisasikan dan memajukan tujuan serta dasar makro kebijakan luar negerinya. Nikaragua termasuk negara yang aktif dan berpengaruh di kawasan Amerika Latin. Menjaga dan memperkuat hubungan ini merupakan keinginan kedua pihak.

Denis Moncada, menlu Nikaragua di kunjungan terbarunya ke Tehran saat menghadiri pelantikan presiden baru Iran, terkait hal ini menjelaskan, “Nikaragua akan melanjutkan langkahnya untuk merealisasikan cita-cita revolusinya dan dengan bantuan negara sahabat seperti Republik Islam Iran, akan melindungi tujuan dan cita-cita bersama negara-negara revolusioner khususnya terhadap kubu arogan dunia.”

Sekaitan dengan ini, salah satu dimensi penting hubungan Iran dengan negara Amerika Latin adalah memperluas hubungan ekonomi dan perdagangan. Di bidang ini, Iran dengan menjalin hubungan politik dan ekonomi dengan empat negara Kuba, Bolivia, Venezuela dan Nikaragua selama tahun-tahun terakhir telah memperluas hubungannya di kawasan ini. Kawasan ini memiliki potensi luas di bidang sumber alam dan kapasitas potensial ekonomi serta kemampuan ekonomi-politiknya cukup penting bagi negara-negara dunia.

Seperti yang dijelaskan presiden Iran, hubungan Iran dan Nikaragua semakin meningkat, tapi level hubungan saat ini masih belum cukup dan masih harus diambil langkah lebih besar untuk memanfaatkan kapasitas kedua negara. Kontak telepon Sayid Ebrahim Rasisi dan Daniel Ortega dapat dicermati dalam koridor ini. (MF)