Nov 28, 2021 16:25 Asia/Jakarta
  • Syahid Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir Iran
    Syahid Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir Iran

Kazem Gharibabadi, Deputi Urusan Internasional dan Sekretaris Hak Asasi Manusia Mahkamah Agung Iran, pada hari Sabtu (27/11/2021), pada kesempatan peringatan syahadah Mohsen Fakhrizadeh, menyebut aksi teror terhadap syuhada nuklir Iran sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran hukum internasional.

Gharibabadi juga mengkritik kelambanan dan kebungkaman organisasi internasional dan negara-negara yang mengklaim memerangi terorisme, kemudian mengumumkan berakhirnya tindakan yudisial Tehran di bidang proses hukum terhadap empat kasus teror ilmuwan nuklir.

Kazem Gharibabadi, Deputi Urusan Internasional dan Sekretaris HAM Mahkamah Agung Iran

Mohsen Fakhrizadeh, Kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan Iran, gugur syahid pada 27 November 2020 di kota Absard di provinsi Tehran dalam serangan teroris di wilayah Absard, Damavand di provinsi Tehran.

Shahid Fakhrizadeh adalah seorang fisikawan dan akademisi terkemuka Iran, yang mengimplementasikan berbagai inisiatif ilmiah, termasuk di bidang pertahanan pasif kimia, biologi, dan pertahanan nuklir, untuk tujuan konservasi, dan khususnya di bidang pengetahuan dan pengalaman nuklir.

Republik Islam Iran menjadi sasaran serangan teroris yang meluas setelah kemenangan Revolusi Islam. Teror terhadap tokoh politik dan revolusioner terkemuka di negara itu dan teror atas 17.000 orang tak bersalah, adalah salah satu kejahatan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan teroris yang disponsorinya di kawasan.

Aksi teror AS yang ditargetkan menggunakan peran kriminal rezim Zionis dimulai sekitar satu dekade lalu dengan teror beberapa ilmuwan nuklir Iran pada 2010, 2011 dan 2012. Teror terhadap Dr. Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir dan pertahanan Iran, juga terjadi setelah aksi teroris ini.

Ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis masalah ini:

Kazem Gharibabadi, Deputi Urusan Internasional dan Sekretaris Hak Asasi Manusia Mahkamah Agung Iran, pada hari Sabtu (27/11/2021), pada kesempatan peringatan syahadah Mohsen Fakhrizadeh, menyebut aksi teror terhadap syuhada nuklir Iran sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran hukum internasional.

Aspek pertama, ini adalah target bermotivasi politik dan bias yang dikejar oleh agen mata-mata AS-Israel dan jaringan teroris yang didukung oleh mereka di kawasan.

Aspek kedua, ini adalah upaya musuh untuk menghambat kemajuan ilmiah di Iran bahwa, meskipun aksi teror dan sanksi maksimum telah dilakukan, sabotase fasilitas nuklir gagal mencapai tujuan mereka.

Aspek ketiga adalah menyerang infrastruktur keamanan dan otoritas Iran. Aksi teror terhadap Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam adalah contoh lain dari teror yang ditargetkan ini.

Republik Islam Iran percaya bahwa standar ganda Barat dalam perang melawan terorisme bukan hanya tidak konstruktif, tetapi akan menyebabkan kegagalan perang global melawan terorisme.

Pengalaman satu dekade terakhir menunjukkan bahwa kelanjutan dari kebijakan ganda ini pada akhirnya akan membuka lebih banyak peluang untuk promosi dan pengembangan terorisme negara.

Noam Chomsky, ahli teori dan analis politik yang melihat Amerika Serikat sebagai pemimpin dalam terorisme, mengatakan, "Selama Iran tetap independen dan tidak tunduk pada dominasi AS, permusuhan dan penentangan AS akan terus berlanjut. Republik Islam Iran tidak dapat diterima oleh Amerika Serikat karena tidak melepaskan independensinya."

Noam Chomsky, ahli teori dan analis politik AS

Melalui berbagai resolusi dan konsensusnya, PBB mengutuk semua tindakan, metode, dan praktik terorisme yang dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja sebagai tindakan kriminal dan tidak dapat dibenarkan.

Republik Islam Iran memiliki hak pasti untuk membela diri demi mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam menanggapi serangan teroris ini dan tindakan ofensif lainnya sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional.

Tags