Komandan dan Perwira AU Militer Iran Bertemu Rahbar (1)
(last modified Tue, 08 Feb 2022 09:14:17 GMT )
Feb 08, 2022 16:14 Asia/Jakarta
  • Komandan dan perwira AU Militer Iran bertemu Rahbar, Selasa (8/2/2022).
    Komandan dan perwira AU Militer Iran bertemu Rahbar, Selasa (8/2/2022).

Sekelompok komandan dan puluhan perwira Angkatan Udara (AU) Militer Republik Islam Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada hari Selasa, 8 Februari 2022.

Pertemuan tersebut untuk memperingati momen bersejarah baiat (sumpah setia) AU Militer Iran kepada Imam Khomeini ra pada tanggal 19 Bahman 1357 HS atau 8 Februari 1979, yaitu tiga hari menjelang Kemenangan Revolusi Islam Iran. 

Komandan dan pasukan AU Militer Iran pada tanggal 19 Bahman 1357 HS menemui Imam Khomeini ra di Madrasah Alavi, Tehran untuk berbaiat dan mengucapkan sumpah setia kepada Pendiri Republik Islam Iran ini.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran dari pengasingan, Revolusi Islam meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Setiap tahun, rakyat Iran menggelar acara khusus pada 10 hari itu untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam. Peringatan kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada 22 Bahman.

Pada tahun-tahun sebelumnya, jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk mengikuti Pawai 22 Bahman (11 Februari).

Ayatullah Khamenei dalam pidatonya mengatakan, baiat AU Militer Iran pada tahun 1979, realitasnya adalah baiat kepada cita-cita dan jihad suci yang dikomandoi Imam Khomeini ra, oleh karena itu gerakan spiritual itu terus berlanjut, dan setiap orang yang berada di jalan citai-cita ini, sudah memberikan sumbangsih kepada gerakan ini.

Menurut Rahbar, salah satu karakteristik penting gerakan yang sangat berpengaruh itu adalah "identifikasi kebutuhan segera" oleh para perwira dan komandan AU Militer Iran, dan pelaksanaannya secara cerdas berdasarkan kesadaran.

Rahbar mengatakan, gerakan ini juga menunjukkan bahwa kalkulasi Amerika Serikat dan rezim Pahlavi keliru, dan mereka menerima pukulan dari tempat yang tak pernah dibayangkan.

"Jika pasukan kubu kebenaran dan Islam, aktif, efektif dan bisa diharapkan di semua medan perjuangan baik itu jihad militer, ilmu pengetahuan, penelitian dan bidang lain, dan tidak takut pada kekuatan lahirian lawan, maka pasti kalkulasi musuh akan keliru, karena ini adalah janji Ilahi yang tak akan salah," ujarnya.

Ayatullah Khamenei menegaskan, hari ini kalkulasi AS juga keliru, dan saat ini mereka sedang menerima pukulan dari tempat yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya, dan pukulan itu berasal dari presiden-presidennya, artinya presiden AS yang menjabat sekarang dan yang terdahulu, dengan perbuatannya secara nyata bekerja sama untuk menghancurkan sisa harga diri AS.

Rahbar menilai diktatorisme media merupakan salah satu bentuk diktatorisme kekuatan Barat yang selalu mengklaim pembela kebebasan berekspresi, contohnya penghapusan nama dan foto Syahid Qassem Soleimani di dunia maya.

"Mereka melarang publikasi setiap kata dan foto yang bertentangan dengan kebijakan Barat, sebaliknya dunia maya digunakan untuk merusak Islam dan Republik Islam, secara maksimal," tambahnya.

Rahbar menandaskan, kemajuan yang terus dicapai Iran bertolak belakang dengan keinginan musuh, dan membawa kabar gembira bagi bangsa Iran. Republik Islam Iran selama 43 tahun mantap bergerak maju, dan semakin hari semakin kuat dan semakin berakar, gerakan ini akan berlanjut dan di masa depan akan lebih baik dari masa lalu, dan musuh akan kalah. (RA)