Khatib Shalat Jumat Tehran Kritik Sikap Barat atas Krisis Dunia
Khatib Shalat Jumat di Kota Tehran Hujjatul Islam Kazem Seddiqi mengkritik Amerika Serikat dan Barat yang tidak mengambil sikap atas perang di Yaman, Palestina dan Suriah serta terbunuhnya warga sipil di negara-negara ini, namun lantang bersuara atas perang di Ukraina.
Hujjatul Islam Seddiqi dalam khutbah Jumat kedua di kota Tehran mengatakan, jika Iran hadir di Suriah dan Lebanon dan menjadi pendukung kuat untuk Palestina yang tertindas, itu karena perang antara rezim Zionis dan Palestina, dan perang antara Yaman dan pasukan koalisi adalah perang antara kebenaran dan kebatilan.
"Republik Islam Iran menentang perang dan penghancuran infrastruktur serta pembunuhan. Perang Rusia dengan Ukraina bertentangan dengan kepentingan," kata Hujjatul Islam Seddiqi dalam Khutbah Jumat di Mushalla Besar Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Jumat (11/3/2022).
Dia menambahkan, skandal AS dan Barat sekali lagi membuktikan kepada dunia dalam perang Ukraina bahwa mereka tidak mengambil sikap yang mendukung orang-orang tertindas dalam perang di Yaman dan Palestina, kehadiran ilegal AS di Suriah dan penjarahan atas sumber-sumber daya alam dan pembunuhan yang terus berlanjut, namun bersikap lantang terkait perang Ukraina.
Di bagian lain khutbahnya, Hujjatul Islam Seddiqi menjelaskan bahwa situasi internasional saat ini menunjukkan bahwa pembangunan dan kemajuan tidak efisien tanpa keamanan, dan negara membutuhkan pihak lain.
Dia lebih lanjut menyinggung kapasitas dalam negeri Republik Islam Iran dan juga kemampuan para pemuda dan ilmuwan di negara ini.
"Kepercayaan kepada para ilmuwan dan pemuda revolusioner akan memberikan dorongan untuk kemajuan. Para pemuda Iran akan memecahkan masalah dalam perang ekonomi skala penuh yang dilancarkan dunia Barat terhadap Republik Islam," pungkasnya. (RA)