May 23, 2022 10:18 Asia/Jakarta

Wakil Menteri Dalam Negeri Iran mengkritik kegagalan negara-negara Eropa dan lembaga internasional untuk membantu Iran dalam menerima pengungsi Afghanistan.

Selama pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Bulgaria Velislava Petrova di Tehran pada hari Sabtu (21/05/2022), Wakil Menteri Dalam Negeri Iran Seyed Majid Mirahmadi menyinggung soal gelombang para pengungsi Afghanistan pasca perkembangan terakhir di negara itu.

Menurutnya, lebih dari lima juta pengungsi Afghanistan tinggal di Iran dan Republik Islam Iran dalam aksi kemanusiaan dan tidak seperti banyak negara yang mengklaim hak asasi manusia, menyambut para imigran ini.

Imigran Afghanistan di Iran

Republik Islam Iran telah menampung imigran Afghanistan selama lebih dari empat puluh tahun.

Perkembangan terakhir di negara ini juga telah menyebabkan gelombang baru warga Afghanistan menuju ke Iran. Meskipun menghadapi masalah ekonomi yang disebabkan oleh sanksi yang menindas dan tanpa bantuan internasional, Republik Islam Iran tidak menciptakan hambatan bagi mereka untuk masuk.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah membayar kurang dari seperseribu biaya yang dikeluarkan Iran kepada pengungsi Afghanistan, dan beberapa negara menerima lebih banyak dana dari organisasi internasional ini dengan lebih sedikit pengungsi.

Ivo Freijsen, Kepala Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Iran, sebelumnya mengakui bahwa bantuan internasional untuk memenuhi kebutuhan pengungsi Afghanistan di Iran saat ini rendah.

Dia mengatakan bahwa sebagian besar dukungan diberikan oleh pemerintah dan rakyat Iran, dan bahwa pengurangan dukungan dari organisasi internasional untuk mengatasi masalah para migran ini harus ditransfer ke negara-negara anggota PBB demi membuat keputusan yang diperlukan.

Iran, sebagai negara tetangga Afghanistan dan memiliki perbatasan panjang dengan negara Islam ini, memberikan perhatian khusus pada perkembangan di Afghanistan. Tidak seperti beberapa aktor regional dan internasional di Afghanistan, Iran menganggap perdamaian dan stabilitas di negara Muslim ini identik dengan perdamaian dan stabilitas di Iran sendiri.

Wakil Menteri Dalam Negeri Iran mengkritik kegagalan negara-negara Eropa dan lembaga internasional untuk membantu Iran dalam menerima pengungsi Afghanistan.

Imigran Afghanistan yang memiliki kedekatan budaya, sejarah dan agama dengan orang-orang Iran, seperti warga negara Iran, telah menggunakan semua fasilitas dan layanan yang disediakan oleh pemerintah di Iran.

Oleh karena itu, Republik Islam Iran menuntut tanggung jawab negara-negara Eropa dan masyarakat internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam mengalokasikan lebih banyak sumber daya keuangan dan dukungan komprehensif kepada Pemerintah Republik Islam Iran dalam mengatasi masalah pengungsi yang tinggal di Iran.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah menyatakan di situsnya bahwa para pengungsi telah diberikan akses ke pendidikan, kesehatan dan mata pencaharian di bawah kebijakan pemerintah Iran. Dalam laporan lain, diperkirakan 96% pengungsi di Iran tinggal di kota dan desa hidup bersama masyarakat Iran, sementara hanya 4% yang tinggal di 20 penampungan.

Pada bulan Desember 2021, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, pada Pertemuan Darurat ke-17 Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam, menggambarkan para pengungsi sebagai akibat dari agresi dan pendudukan AS, yang selain menciptakan ketidakamanan dan terorisme, krisis keuangan dan ekonomi, juga telah menciptakan gelombang imigran dari Afghanistan ke Iran.

Jelas, menarik lebih banyak pencari suaka ke Iran akan menciptakan ketidakstabilan karena sumber dayanya yang terbatas. Karenanya, perlu bagi masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat dan anggota NATO dari Barat, yang menjadi penyebab utama krisis di Afghanistan saat ini karena 20 tahun pendudukan untuk memberikan bantuan keuangan bagi mengatasi masalah pencari suaka dan memenuhi kewajiban internasional mereka.

Militer AS di Afghanistan

Dina Yulianti Sulaeman, Direktur Pusat Studi Asia Barat di Indonesia, mengatakan:

"Iran bersimpati kepada pengungsi Afghanistan karena ajaran persaudaraan dalam Islam. Namun, menampung jutaan pengungsi dan memberikan layanan serupa kepada warga Iran merupakan beban berat bagi perekonomian negara itu."(sl)

Tags