Kunjungan Menlu Iran ke Suriah, Ini Tujuannya!
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir Abdollahian mengunjungi Damaskus untuk bertemu dan berkonsultasi dengan para pejabat tinggi Suriah.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani, tujuan Menlu Amir Abdollahian ke Suriah adalah untuk meninjau hubungan bilateral dan bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional.
Lawatan Menlu Iran ke Damaskus dilakukan setelah dia mengunjungi Turki pada Senin, 27 Juni 2022 dan berdiskusi dengan para pejabat tinggi Ankara tentang perkembangan di kawasan, termasuk Suriah.
Menurut Amir Abdullahian, dalam pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dia telah menyampaikan penentangan Iran terhadap setiap aksi militer di Suriah.
Sebelumnya, Presiden Turki telah mengumumkan dimulainya operasi militer baru di Suriah utara untuk menyempurnakan kekurangan atas apa yang disebut sebagai "zona aman" di perbatasan Suriah.
Serangan Turki di Suriah utara dan Irak dengan dalih memerangi terorisme adalah salah satu isu kontroversial di kawasan. Iran menegaskan perlunya untuk menyelesaikan masalah Suriah melalui cara-cara politik.
Amir Abdullahian mengatakan, kami menganggap solusi politik sebagai satu-satunya solusi untuk mengurangi kekhawatiran keamanan Turki, dan dengan mengulangi perlunya untuk menghindari tindakan militer, kami siap untuk memfasilitasi dialog yang mengarah kepada hasil yang ingin dicapai.
Dari sudut pandang Republik Islam Iran, penjagaan keamanan dan stabilitas Suriah dan kehadiran kuat negara ini dalam persamaan regional adalah penting. Iran memainkan peran sentral dalam memenangkan dan menghadapi invasi asing dan perang habis-habisan yang diciptakan Barat dengan partisipasi banyak negara di kawasan terhadap Suriah.
Saat ini, hubungan antara Suriah dan Iran di semua bidang politik, ekonomi, komersial dan budaya berkembang dari hari ke hari, dan kedua negara memiliki pandangan yang sama dalam banyak masalah regional, termasuk penentangan terhadap agresi asing dan juga penentangan terhadap normalisasi hubungan negara-negara Arab dan Islam dengan rezim Zionis Israel.
Sementara itu, terlepas dari beberapa perbedaan, Iran dan Turki juga menyepakati banyak masalah regional lainnya, termasuk mendukung gencatan senjata dan mencabut blokade kemanusiaan di Yaman, serta mendukung masalah Palestina.
Jelas bahwa dengan mengadopsi kebijakan independen, menentang campur tangan asing dalam urusan regional dan menekankan solusi politik, Republik Islam Iran selalu mengambil langkah-langkah untuk membangun perdamaian dan keamanan di kawasan dan telah menjadi salah satu poros utama stabilitas di Asia Barat.
Sekarang, mengingat kemungkinan invasi militer Turki ke Suriah utara, pejabat diplomatik Iran memainkan peran aktif untuk menahan ketegangan saat ini, dan kunjungan Amir Abdollahian baru-baru ini ke Ankara, serta kunjungannya ke Damaskus hari ini, dapat menjadi evaluasi dalam konteks tersebut.
Amir Abdullahian mengatakan, bagian dari kunjungan saya ke Suriah dilakukan dengan tujuan untuk membangun perdamaian dan keamanan di kawasan antara Suriah dan Turki, sebagai dua negara yang Republik Islam Iran memiliki hubungan baik dan penting dengan kedua negara ini. (RA)