Iran Aktualita, 30 Juli 2022
(last modified Sat, 30 Jul 2022 11:00:02 GMT )
Jul 30, 2022 18:00 Asia/Jakarta
  • Rahbar bertemu Imam Jumat seluruh Iran (dok)
    Rahbar bertemu Imam Jumat seluruh Iran (dok)

Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sekumlah isu penting seperti, Pertemuan Rahbar dengan para Imam Shalat Jumat.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti, Muharram tiba, bendera Hitam Hiasai Iran, Iran dan Rusia Sepakat untuk Mengganti SWIFT, Menlu Iran: Kehadiran Zionis Pemicu Instabilitas Kawasan, Organisasi Energi Atom Iran: Kamera-Kamera IAEA sudah Dicabut,  Jerman Siap Investasi di Kawasan Industri Iran, Jubir Kemenlu Iran: Penyimpangan Isu AS Tak akan Damaikan Kawasan.

Rahbar: Perempuan Berbakat Iran Pukul Kebohongan Peradaban Barat

Dalam pidatonya Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menyinggung masalah perempuan dan jilbab. Ia mengatakan, perempuan mulia dan berbakat Iran, telah memberikan salah satu pukulan paling besar dan paling penting pada klaim serta kebohongan perabadan Barat, dan mereka murka karena ini.

Pertemuan Rahbar dengan Imam Shalat Jumat seluruh Iran

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (27/7/2022) dalam pertemuan dengan para Imam Salat Jumat seluruh Iran menuturkan, "Masalah perempuan dan jilbab sejak awal kemenangan Revolusi Islam Iran selalu dimunculkan, dan baru-baru ini sekali lagi dengan dalih jilbab, upaya-upaya gagal tengah diulang kembali."

Rahbar menambahkan, "Beberapa tahun lalu dalam sebuah pertemuan, saya ditanya tentang masalah perempuan, apa pembelaan Anda di hadapan Barat, saya katakan, saya tidak punya pembelaan, tapi saya punya serangan. Mereka yang telah mengubah perempuan menjadi komoditas harus memberikan pembelaan, dan memberi jawaban."

Ayatullah Khamenei melemparkan pertanyaan, mengapa media-media resmi dan milik pemerintah Amerika Serikat dan Inggris, tiba-tiba menyerang masalah perempuan dengan dalih jilbab ? Apakah negara-negara Barat memang membela hak-hak perempuan Iran ? Dikatakan, negara-negara Barat jika bisa, tentu akan menutup air bagi rakyat Iran, sebagaimana mereka menyanksi obat untuk anak-anak penderita penyakit Epidermolisis Bulosa (EB), dan tidak mengizinkan anak-anak tersebut mendapatkan obat, sekarang apakah Barat benar-benar bersimpati pada perempuan Iran ?

Lebih lanjut Rahbar menjelaskan, "Negara-negara Barat bertahun-tahun mengatakan, selama perempuan belum terlepas dari aturan moral dan syariat agama, mereka tidak akan bisa maju, dan mencapai derajat tinggi ilmu pengetahuan, politik dan sosial, tapi perempuan Iran, selama lebih dari 40 tahun berhasil dengan jilbab Islami dan cadur, aktif di berbagai bidang ilmu, sosial, olahraga, politik, manajemen, ekonomi dan budaya, dan meraih prestasi serta capaian-capaian besar."

Menurut Rahbar, pekerjaan besar Republik Islam Iran adalah melumpuhkan titik pusat identitas peradaban Barat yaitu pemisahan agama dari politik.

"Republik Islam Iran dengan syiar agama, bukan saja telah mempertahankan dirinya, bahkan dengan kemajuannya telah melawan upaya panjang Barat untuk menunjukan bahwa agama tidak efektif, oleh karena itu mafia kekuatan-kekuatan Barat terutama Rezim Zionis dan para investornya, serta AS yang juga adalah etalasenya, marah besar atas kenyataan terang benderang ini, dan terus menerus berusaha menyusun skenario untuk menyerang Republik Islam Iran," paparnya.

Muharam Tiba, Bendera Terbesar Duka Huseini Dikibarkan di Art Garden

Sebuah acara berjudul "Salaam bar Muharam" (Salam Muharam) digelar di Bagh-e Honar (Art Garden) di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pada hari Jumat, 29 Juli 2022 atau 29 Dzulhijjah 1443 H untuk menyambut datangnya bulan Muharam.

Bendera terbesar Duka Huseini dikibarkan di Art Garden untuk menyambut datangnya bulan Muharam yang jatuh pada hari Sabtu (30/7/2022)/1 Muharam 1444 H, yaitu bulan kesedihan Nabi Besar Muhammad Saw dan keluarganya.

Muharram di Iran

Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya gugur syahid pada 10 Muharam 61 Hijriah di Karbala. Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.

Kebangkitan Imam Hussein melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya.

Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya. Imam Husein bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat Islam dari berbagai penyimpangan.

Iran dan Rusia Sepakat untuk Mengganti SWIFT

Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan diplomasi ekonomi mengabarkan kesepakatan Tehran dan Moskow untuk menggunakan sistem jaringan pengiriman pesan finansial pengganti SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).

Mahdi Safari, Rabu (27/7/2022) seperti dikutip kantor berita Sputnik mengatakan, "Iran dan Rusia mengusulkan sebuah format standar kode identifikasi bank untuk skala internasional pengganti SWIFT, dan kedua negara kurang lebih sudah mencapai kesepakatan yang baik dalam masalah ini."

Ia menambahkan, "Jika kelompok BRICS diperkuat, maka dolar akan dihapus dari transaksi keuangan, dan mata uang bersama yang diusulkan di Organisasi Kerja Sama Shanghai, SCO akan disahkan."

Deputi Menlu Iran urusan diplomasi ekonomi menjelaskan, "Iran ingin memasuki pasar minyak dunia, dan jika sudah berhasil masuk, Iran punya kemampuan menjual minyak sesuai sahamnya di OPEC."

Menurut Safari, Iran dan Rusia juga sepakat untuk menggunakan mata uang nasional dalam transaksi perdagangan kedua negara, dan dalam hal ini Iran sudah mengimpor biji-bijian dalam jumlah besar dari Rusia.

"Total volume biji-bijian yang ingin diimpor Iran dari Rusia kemungkinan mencapai 10 juta ton," pungkasnya.

Menlu Iran: Kehadiran Zionis Pemicu Instabilitas Kawasan

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian kembali menegaskan bahwa kehadiran Zionis di kawasan menjadi penyebab instabilitas dan ketidakamanan.

Rezim Zionis selama ini menjadi hambatan utama bagi perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Barat. Dalam 74 tahun terakhir, selain Palestina, rezim Zionis telah menduduki sebagian wilayah Lebanon, Suriah, dan Mesir.

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian

Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian dalam percakapan telepon dengan Menlu UEA, Abdullah bin Zayed Al Nahyan hari Selasa (26/7/2022) mengatakan, "Rezim Zionis berusaha merusak pertemuan baru-baru ini di Jeddah menjadi krisis di kawasan. Tetapi berkat kebijaksanaan negara-negara peserta di kawasan, masalah kerja sama, kemajuan, dan keamanan regional lebih diprioritaskan,".

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran lebih lanjut menunjukkan pandangan positif para pejabat tinggi Iran dan UEA terhadap hubungan kedua negara dan menyambut baik peningkatan tingkat hubungan kedua negara dan menilainya sebagai langkah penting dalam pengembangan hubungan bilateral.

Sementara itu, Menlu UEA dalam pembicaraan tersebut menekankan kepentingan bersama kedua negara dalam pengembangan hubungan di berbagai dimensi.

“Kami tidak ragu bahwa kami tidak hanya dapat mengembalikan kehangatan hubungan kedua negara, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi hubungan tersebut, terutama dalam situasi banyak tantangan di kawasan, termasuk masalah lingkungan dan iklim," ujar Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

"Ada banyak peluang ekonomi untuk kedua negara yang dapat kita manfaatkan, dan kunjungan timbal balik pejabat, pengusaha, dan pakar memiliki dampak besar dalam hal ini," tegasnya.

Organisasi Energi Atom Iran: Kamera-Kamera IAEA sudah Dicabut

epala Organisasi Energi Atom Iran, AEOI mengatakan, kamera-kamera pengawas Badan Energi Atom Internasional, IAEA yang masuk dalam kerangka kesepakatan nuklir JCPOA, sudah dicabut dan disegel.

Mohammad Eslami, Selasa (26/7/2022) menuturkan, "Kamera-kamera pengawas IAEA sudah dicabut dan disegel oleh Organisasi Energi Nuklir Iran, dan disimpan di sejumlah tempat."

Ia menambahkan, "Sudah 20 tahun negara-negara ini terus menuduh Republik Islam Iran, dan setiap hari mereka memberikan alamat lokasi baru."

Menurut Eslami, mereka secara teratur melimpahkan kasus Iran ke Dewan Keamanan PBB, mengeluarkan resolusi-resolusi yang melawan Iran, dan menjatuhkan sanksi.

"Asas penerimaan Republik Islam Iran atas JCPOA adalah disingkirkannya tuduhan-tuduhan, dan membangun kepercayaan, di sisi lain Iran bersedia membatasi aktivitas pengayaan uraniumnya, mengurangi kapasitas dan kecepatan gerakannya sehingga bisa membangun kepercayaan, tapi pihak lawan tidak mematuhi komitmen," paparnya.

Kepala AEOI menegaskan, "Kamera-kamera pengawas IAEA dipasang dengan maksud untuk menyingkirkan tuduhan-tuduhan, karenanya jika tuduhan-tuduhan tetap ada, maka tidak ada alasan lagi bagi Iran untuk memasangnya."

Jerman Siap Investasi di Kawasan Industri Iran

Kepala Federal Asosiasi Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jerman (BWA) dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran menekankan kesiapan untuk berinvestasi dan membangun industri Jerman yang kuat di kawasan industri Iran.

Image Caption

Pertemuan antara Kepala Federal Asosiasi Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jerman, dan Wakil Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran diadakan sejalan dengan kelanjutan program pengembangan diplomasi ekonomi pemerintah ke-13 Iran dan dengan tujuan untuk mempromosikan ekonomi dan kerja sama komersial yang mengandalkan kapasitas usaha kecil dan menengah dari Iran dan Jerman.

Ketua dan empat anggota Persatuan Federal Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jerman, saat menghadiri Organisasi Industri Kecil dan Menengah Kota Industri Iran hari Senin (25/7/2022) bertemu dengan Ali Rasoulian, Wakil Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran untuk membahas mekanisme peningkatan kerja sama ekonomi antara Iran dan Jerman di bidang bisnis, terutama UKM.

"Pembentukan pusat alih teknologi antara perusahaan Jerman dan Iran sangat efektif dalam mempromosikan kerja sama ekonomi," ujar Ali Rasoulian.

Wakil Menteri Perindustrian Iran juga menyebutkan proyek-proyek industri yang sedang dibangun di kota-kota dan kawasan industri Iran.

"Lebih dari 47 ribu proyek industri sedang dilaksanakan di kota-kota dan kawasan industri negara itu, dan proyek-proyek ini dibangun dengan fokus sektor swasta," paparnya.

Sementara itu, Michael Schumann, Kepala Federal Asosiasi Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jerman (BWA), juga mengumumkan kesiapannya untuk memperluas dan memperdalam hubungan ekonomi dengan Iran, terutama di bidang usaha kecil dan menengah.

Jubir Kemenlu Iran: Penyimpangan Isu AS Tak akan Damaikan Kawasan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyinggung proyek penyimpangan isu yang dilakukan Amerika Serikat. Menurutnya, pemerintah Washington berusaha melakukan politisasi dengan proyek penyimpangan isu dan menciptakan dualisasi fiktif.

Nasser Kanaani

Naser Kanaani, Senin (25/7/2022) dalam jumpa pers mingguannya mengatakan, "Metode yang digunakan AS adalah menciptakan ketegangan dan krisis, dan penipuan semacam ini tidak akan membantu perdamaian dan stabilitas kawasan."

Ia menambahkan, "Upaya untuk menciptakan pembagian kelompok-kelompok yang tak penting, dan dualisasi, adalah mekanisme usang serta lapuk AS."

Lebih lanjut Kanaani menjelaskan, "Sebagai sebuah negara yang terlibat dalam keamanan kawasan, kami percaya bahwa proses yang akan membantu keamanan kawasan adalah kerja sama kolektif."

Jubir Kemenlu Iran menegaskan, "Pemerintah ke-13 Iran, karena menjadikan hubungan dengan negara-negara tetangga sebagai prioritas, terutama di sekitar Teluk Persia, maka ia berusaha menyingkirkan kesalahpahaman dan memperluas hubungan."

Sebelumnya Departemen Pertahanan AS menyampaikan masalah drone Iran, dalam pertemuan komite konsultasi AS dan Qatar, sebagai salah satu tantangan keamanan kawasan Asia Barat.