Sep 02, 2022 12:40 Asia/Jakarta
  • Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran
    Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran

Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran pada Jumat (02/09/2022) pagi mengkonfirmasikan pandangan Iran terkait tanggapan AS soal teks draft kemungkinan kesepakatan pencabutan sanksi telah dikirim.

Menurutnya, "Teks yang dikirim memiliki pendekatan konstruktif dengan tujuan untuk menyelesaikan negosiasi."

Dalam babak baru perundingan di Wina, yang berpusat pada pencabutan sanksi yang menindas dan ilegal terhadap Iran, yang diadakan pada 4-8 Agustus, beberapa proposal diajukan oleh Enrique Mora, Koordinator Uni Eropa.

Republik Islam Iran pada hari Senin (15/08/2022) telah menyampaikan jawaban tertulis soal draft usulan Eropa yang isinya menjelaskan cara untuk memulai implementasi penuh JCPOA dan mengumumkan bahwa bila tanggapan Amerika Serikat realistis dan fleksibel, maka kesepakatan akan dicapai.

JCPOA

Setelah lebih dari sepekan, pada 24 Agustus, Amerika Serikat menyampaikan pendapatnya kepada Uni Eropa.

Menurut laporan Iran Press, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengumumkan pada hari Jumat(2/9) pagi bahwa setelah menerima jawaban AS, tim ahli Republik Islam Iran dengan hati-hati memeriksanya dan tanggapan Iran, setelah evaluasi pada tingkat yang berbeda, disusun dan diserahkan pada hari Kamis (1/9) malam kepada Enrique Mora, Koordinator Uni Eropa.

Kanani lebih lanjut mencatat bahwa teks yang diajukan memiliki pendekatan konstruktif dengan tujuan untuk menyelesaikan negosiasi.

Sebagian besar negara yang berpartisipasi dalam pembicaraan Wina, dengan fokus pada pencabutan sanksi yang menindas dan ilegal terhadap Iran, menginginkan penyelesaian negosiasi yang lebih cepat, tetapi mencapai kesepakatan akhir sedang menunggu keputusan politik Amerika Serikat mengenai beberapa isu penting dan kunci yang tersisa.

Republik Islam Iran, sebagai negara yang bertanggung jawab, telah berkali-kali menyatakan bahwa mengingat Amerika Serikat adalah pihak yang melanggar JCPOA, maka Washington harus kembali ke kesepakatan dengan mencabut sanksi, dan perlu untuk memverifikasi implementasi komitmen Amerika.(sl)

Tags