Apa Tujuan Sebenarnya Amerika Mendirikan Konsulat Terbesar di Wilayah Kurdistan Irak?
Seorang analis politik Irak mengungkap tekad Washington untuk mendirikan konsulat terbesar di Erbil, Irak, dengan tujuan menyediakan payung dukungan bagi rezim Zionis dan mengendalikan ladang minyak dan gas.
Analis politik Irak, Muhammad al-Dhari, mengungkapkan niat AS untuk mendirikan konsulat terbesar di jantung Provinsi Erbil di Irak beserta tujuannya.
Menurut Pars Today, mengutip IRNA, al-Dhari mengatakan: AS bermaksud mendirikan konsulat terbesarnya di Erbil untuk mendominasi ladang minyak dan gas sebagai proyek energi masa depan yang sangat penting.
Analis tersebut menyatakan: Tak perlu dikatakan lagi bahwa Washington sedang berusaha menemukan cara untuk memastikan kelangsungan situasi keamanan di wilayah yang dekat dengan Israel dan mengubahnya menjadi front yang aman dan tak tertembus yang tidak akan terancam oleh rezim Zionis.
Al-Dhari juga menyatakan: AS, pada dasarnya, tidak menginginkan negara yang kuat di kawasan tersebut. Amerika Serikat, pada dasarnya, tidak menginginkan kekuatan regional yang kuat dan dominan di kawasan tersebut setelah merasakan ambisi dan upaya Turki untuk merebut ladang minyak dan gas serta investasi di Wilayah Kurdistan.
Ia menambahkan: Pemerintah AS mengelola kebijakan pemerintah regional sesuai dengan kepentingannya. Mendirikan konsulat AS terbesar di Erbil memungkinkan Washington untuk merebut kekayaan Erbil, merebut peluang investasi, dan mengusir perusahaan-perusahaan Turki.(PH)