Iran Tanggapi Statemen Tidak Kontruktif Troika Eropa
(last modified Sun, 11 Sep 2022 04:16:35 GMT )
Sep 11, 2022 11:16 Asia/Jakarta
  • Iran Tanggapi Statemen Tidak Kontruktif Troika Eropa

Menanggapi pernyataan non-konstruktif ketiga negara Eropa anggota JCPOA, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyarankan negara-negara tersebut lebih berperan aktif untuk memberikan solusi mengakhiri beberapa perselisihan yang tersisa, daripada memasuki fase proses penghancuran diplomasi.

Tiga negara Eropa yang tergabung dalam JCPOA (Jerman, Prancis dan Inggris) mengulangi klaim mereka tentang negosiasi nuklir dengan Iran dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Ketiga negara Eropa yang telah mengabaikan komitmen mereka selama implementasi JCPOA, mengklaim bahwa Iran membuka kembali masalah terpisah yang melanggar kewajiban yang mengikat secara hukum di bawah Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan perjanjian perlindungan yang dibuat dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani Chafi Sabtu (10/9/2022) malam menanggapi pernyataan non-konstruktif dan bertentangan dengan niat baik dari tiga negara Eropa mengenai pencabutan sanksi dalam negosiasi JCPOA, dengan mengatakan, "Sangat mengejutkan dan disesalkan bahwa dalam situasi ketika interaksi diplomatik dan pertukaran pesan antara para pihak yang bernegosiasi dan koordinator pembicaraan untuk negosiasi akhir yang sedang berlangsung, tiga negara Eropa mengeluarkan pernyataan seperti itu dalam tindakan yang menyimpang dan jauh dari pendekatan yang bermanfaat dalam negosiasi,".

"Sangat disesalkan bahwa negara-negara Eropa, di satu sisi, mendukung penuh rezim yang memiliki ratusan hulu ledak nuklir dan tidak mematuhi mekanisme non-proliferasi internasional. Di sisi lain, menentang program nuklir Republik Islam Iran yang sepenuhnya damai yang berada dalam inspeksi paling ekstensif, " ujar Kanani Chafi.

"Kegagalan besar Amerika dalam kampanye tekanan maksimum harus menjadi pelajaran bagi semua pihak yang tanpa sadar membayangkan ancaman dan sanksi dapat mencegah rakyat Iran mengejar hak-hak mereka dan mengamankan kepentingan mereka secara maksimal," tegasnya.

Nasser Kanaani menekankan bahwa Iran masih memiliki kemauan dan kesiapan untuk menyelesaikan perjanjian dan percaya bahwa kesepakatan akan segera tercapai, jika ada kemauan yang diperlukan dan menghindari tekanan eksternal.

Pada 2 September 2022, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani Chafi mengumumkan sikap resmi Republik Islam atas tanggapan AS terhadap teks rancangan perjanjian tentang kemungkinan pencabutan sanksi dan mengatakan bahwa teks yang dikirim memiliki pendekatan konstruktif dengan tujuan menyelesaikan negosiasi.(PH)