Vahidi: Anti-Revolusi Lakukan Diktatorisme Terburuk di Kerusuhan Iran
Des 26, 2022 16:20 Asia/Jakarta
Menteri Dalam Negeri Iran mengatakan, dapat dipastikan para pedagang dan pelaku usaha di Iran, tidak akan memperhatikan ancaman kelompok anti-revolusi karena menolak mogok.
Ahmad Vahidi, Senin (26/12/2022) menuturkan, upaya kelompok anti-Revolusi Islam gagal, tapi praktik pemaksaan dan diktatorisme telah mereka lakukan dalam bentuknya yang paling buruk selama kerusuhan terbaru di Iran.
Ia menambahkan, "Kelompok paling teroris hari ini berbicara soal hak asasi manusia. Orang-orang yang paling banyak mengendalikan pemikiran para pendukung dan anggotanya, sekarang berbicara soal kebebasan berpikir dan bertindak."
Lebih lanjut Vahidi menerangkan, "Dalam kerusuhan terbaru saya menyaksikan kelompok teroris, separatis, dan kelompok yang dikelola dalam bentuk sebuah sekte dan kelompok yang mengontrol pemikiran anggotanya, bahkan merampas kebebasan berpikir mereka, sekarang mengaku mendukung kebebasan dan HAM."
Menurutnya, salah satu bukti asli diktatorisme adalah kelompok-kelompok teroris yang berperan dalam kerusuhan-kerusuhan terbaru di Iran.
"Anda menyaksikan sendiri, ketika para pemilik toko ingin membuka toko mereka, kelompok anti-revolusi mengancam jika para pemilik toko tidak mau menutup tokonya, mereka akan diserang," pungkas Vahidi. (HS)