Front Persatuan Lawan Tindakan Anti-Iran Barat di Dewan Gubernur IAEA
https://parstoday.ir/id/news/world-i180752-front_persatuan_lawan_tindakan_anti_iran_barat_di_dewan_gubernur_iaea
Pars Today – Sebuah front bersama terbentuk menentang tindakan anti-Iran yang dilakukan troika Eropa dan Amerika Serikat di Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
(last modified 2025-11-20T14:17:59+00:00 )
Nov 20, 2025 21:10 Asia/Jakarta
  • Front Persatuan Lawan Tindakan Anti-Iran Barat di Dewan Gubernur IAEA

Pars Today – Sebuah front bersama terbentuk menentang tindakan anti-Iran yang dilakukan troika Eropa dan Amerika Serikat di Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Delapan negara termasuk Tiongkok, Rusia, dan Iran, melalui sebuah pernyataan bersama dalam sidang Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), mengecam serangan Amerika Serikat dan rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir di bawah perlindungan Iran dan upaya untuk meloloskan resolusi anti-Iran baru, dan menyerukan kepada negara-negara anggota untuk menolak mempolitisasi program nuklir damai Iran dan tidak mendukung rancangan ini.

 

Iran juga, dengan menolak legitimasi mekanisme “snapback”, menegaskan bahwa tekanan dan resolusi politik dari Barat tidak hanya tidak membantu penyelesaian teknis isu-isu yang ada, tetapi justru membuat proses kerja sama dengan IAEA semakin rumit.

 

Belarus, Tiongkok, Kuba, Republik Islam Iran, Nikaragua, Rusia, Venezuela, dan Zimbabwe dalam pernyataan tersebut menegaskan komitmen lama Teheran terhadap pencegahan penyebaran senjata nuklir serta hak yang tidak dapat dicabut dari seluruh negara anggota NPT untuk memanfaatkan energi nuklir secara damai.

 

Negara-negara ini, sambil merujuk pada berakhirnya seluruh ketentuan dalam Resolusi 2231 Dewan Keamanan, mengecam keras serangan ilegal Amerika Serikat dan rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir Iran yang berada di bawah pengawasan perlindungan, dan menyatakan bahwa situasi saat ini merupakan hasil langsung dari serangan tersebut serta tindakan tidak konstruktif troika Eropa.

 

Troika Eropa (Prancis, Jerman, dan Inggris) bersama Amerika Serikat telah mengajukan rancangan resolusi terhadap Iran yang menekankan perlunya akses segera IAEA terhadap informasi yang lebih rinci mengenai cadangan bahan nuklir yang telah diumumkan Iran.

 

Dalam teks rancangan resolusi tersebut, dengan merujuk pada keputusan-keputusan yang oleh negara-negara Barat diklaim sebagai “penerapan kembali” pada September 2025, dinyatakan bahwa Iran berkewajiban menangguhkan seluruh kegiatan terkait pengayaan dan pemrosesan ulang, termasuk penelitian dan pengembangan serta proyek-proyek terkait air berat.

 

Selain itu, Iran diminta untuk bertindak sesuai dengan Protokol Tambahan serta menyerahkan informasi lengkap mengenai status cadangan uranium yang diperkaya dan fasilitas-fasilitas yang berada di bawah pengawasan perlindungan (safeguards) kepada IAEA.

 

Namun, rancangan resolusi anti-Iran yang diajukan troika Eropa dan Amerika Serikat akhirnya disahkan pada hari Kamis, 20 November, dalam sidang Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di bawah tekanan poros Barat-Ibarni. Dari 35 anggota Dewan Gubernur, 19 negara memberikan suara positif untuk resolusi politik tersebut, 3 negara—Rusia, Tiongkok, dan Niger—menentangnya; 12 negara memberikan suara abstain, dan satu negara tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara.

 

Perwakilan tetap Iran di organisasi-organisasi internasional di Wina sebelumnya, melalui sebuah pernyataan, menyebut tindakan Amerika Serikat dan troika Eropa sebagai “kesalahan besar” dan “upaya sengaja untuk mempolitisasi Dewan Gubernur”, serta memperingatkan bahwa pendekatan konfrontatif Barat tidak akan membawa manfaat apa pun bagi negara-negara tersebut. Dalam pernyataan itu juga ditekankan bahwa pengesahan rancangan resolusi semacam ini “secara tak terhindarkan dan secara tidak menguntungkan akan memengaruhi proses positif kerja sama antara Iran dan IAEA.”

 

Terbentuknya front bersama menentang tindakan anti-Iran troika Eropa dan Amerika Serikat di Dewan Gubernur merupakan sebuah respons terhadap politisasi Barat dalam isu yang bersifat teknis dan nuklir, serta memiliki dampak penting dalam ranah diplomasi dan hubungan internasional.

 

Alasan Terbentuknya Front Bersama

 

  • Reaksi terhadap politisasi oleh Barat:

Negara-negara berbeda, termasuk anggota Gerakan Non-Blok dan beberapa kekuatan independen, menganggap tindakan negara-negara Barat sebagai campur tangan politik dalam sebuah isu teknis. Mereka berpendapat bahwa IAEA harus tetap menjadi lembaga yang netral dan tidak boleh dijadikan alat tekanan politik terhadap negara-negara anggota.

 

  • Dukungan terhadap hak sah Iran:

Iran telah berulang kali menegaskan bahwa aktivitas nuklirnya bersifat damai dan dilakukan di bawah pengawasan safegurad IAEA. Banyak negara mengakui hak tersebut dan mengambil sikap mendukung Iran dalam menghadapi tekanan Amerika Serikat dan Eropa.

 

  • Kekhawatiran terhadap pelemahan multilateralisme:

Tindakan Amerika Serikat dan troika Eropa dalam mengajukan resolusi dipandang sebagai upaya untuk mengembalikan mekanisme tekanan sepihak. Oleh karena itu, negara-negara lain, demi mencegah melemahnya sistem multilateral dan hilangnya kredibilitas IAEA, memilih untuk membentuk sebuah front bersama.

 

  • Dampak perkembangan kawasan:

Dalam situasi di mana Asia Barat tengah menghadapi krisis keamanan dan tindakan perang yang dilakukan oleh rezim Zionis, banyak negara tidak ingin Iran—sebagai aktor penting kawasan—ditempatkan di bawah tekanan ilegal yang dapat semakin mengancam stabilitas regional.

 

Dampak Terbentuknya Front Bersama

 

  1. Pelemahan legitimasi tindakan Barat:

Penolakan luas terhadap resolusi anti-Iran membuat legitimasi resolusi tersebut dipertanyakan dan menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Eropa tidak mampu membentuk konsensus global melawan Iran.

 

  1. Penguatan posisi Iran di IAEA:

Dukungan berbagai negara kepada Iran meningkatkan posisi diplomatik Tehran di IAEA dan menunjukkan bahwa Iran tidak berdiri sendirian.

Meningkatnya jurang antara Barat dan negara-negara lainnya:

Front bersama ini semakin menonjolkan perbedaan antara negara-negara Barat dan anggota lain masyarakat internasional, dan pada masa mendatang dapat mengurangi pengaruh Amerika Serikat dan Eropa di lembaga-lembaga internasional.

 

  1. Pesan politik kepada Amerika Serikat dan Eropa:

Langkah ini merupakan pesan jelas kepada pihak Barat bahwa penggunaan lembaga-lembaga internasional sebagai alat tekanan politik akan menghadapi resistensi dan penolakan.

 

  1. Penguatan kerja sama Selatan–Selatan:

Negara-negara berkembang, dengan memberikan dukungan kepada Iran, secara praktis memperkuat kerja sama mereka dalam menghadapi tekanan Barat dan membuka jalan bagi terbentuknya aliansi-aliansi baru dalam kancah internasional.

 

Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa front bersama yang muncul menentang tindakan anti-Iran troika Eropa dan Amerika Serikat di Dewan Gubernur menunjukkan keteguhan negara-negara independen dalam menghadapi politisasi oleh Barat serta pembelaan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme.

 

Front ini tidak hanya memperkuat posisi Iran dalam ranah diplomasi, tetapi juga membawa dampak luas bagi masa depan hubungan internasional, termasuk menurunnya kredibilitas tindakan sepihak Barat dan meningkatnya peran negara-negara non-Barat dalam menentukan arah politik global. (MF)