Perpecahan Militer besar di Jantung NATO
https://parstoday.ir/id/news/world-i180746-perpecahan_militer_besar_di_jantung_nato
Pars Today – Infrastruktur yang tidak memadai, perbedaan standar perkeretaapian, hambatan administratif, serta kelemahan jaringan jalan membuat pemindahan pasukan Eropa ke garis depan NATO memakan waktu hingga 45 hari; sebuah rentang waktu yang menurut para pejabat militer dapat membuat seluruh kemampuan defensif Benua Eropa menjadi tidak efektif.
(last modified 2025-11-20T12:15:38+00:00 )
Nov 20, 2025 19:12 Asia/Jakarta
  • Perpecahan Militer besar di Jantung NATO

Pars Today – Infrastruktur yang tidak memadai, perbedaan standar perkeretaapian, hambatan administratif, serta kelemahan jaringan jalan membuat pemindahan pasukan Eropa ke garis depan NATO memakan waktu hingga 45 hari; sebuah rentang waktu yang menurut para pejabat militer dapat membuat seluruh kemampuan defensif Benua Eropa menjadi tidak efektif.

Sebuah media Inggris dalam artikelnya melakukan kajian mendalam mengenai kekurangan logistik dan infrastruktur Eropa apabila diperlukan mobilisasi militer besar-besaran menuju perbatasan timur benua tersebut, dan menegaskan bahwa pertahanan Eropa tidak hanya bergantung pada pembelian senjata atau peningkatan jumlah personel, tetapi juga pada kemampuan untuk memindahkan pasukan, peralatan, dan amunisi secara cepat dan aman di seluruh benua—sesuatu yang memiliki arti vital.

 

Surat kabar Financial Times memulai artikelnya dengan kisah sebuah insiden 10 tahun lalu yang diceritakan oleh Ben Hodges, jenderal purnawirawan Amerika; insiden di mana beberapa kendaraan lapis baja Bradley, saat melintasi sebuah stasiun kereta di Polandia, menabrak atap peron dan mengalami kerusakan. Insiden tersebut menunjukkan masalah infrastruktur kronis Eropa—mulai dari jembatan dan terowongan hingga stasiun dan jalur kereta—yang tidak dirancang untuk menampung peralatan berat modern.

 

Financial Times menjelaskan bahwa hambatan-hambatan ini setelah dimulainya perang Ukraina pada tahun 2022 menjadi semakin jelas. Sebagai contoh, tank-tank Prancis yang harus dikirim ke Rumania tidak dapat melewati jalur darat terpendek melalui Jerman dan terpaksa dipindahkan melalui jalur laut. Menurut perkiraan pejabat Uni Eropa, pemindahan sebuah angkatan darat dari Eropa Barat ke perbatasan timur NATO memerlukan waktu sekitar 45 hari, sementara targetnya adalah memangkas waktu tersebut menjadi sekitar tiga hingga lima hari.

 

Laporan ini juga menyinggung serangkaian hambatan teknis: standar lebar kereta di Eropa terlalu sempit untuk mengangkut peralatan militer berat; kemiringan jalur rel dapat menyebabkan muatan jatuh; dan lebar rel di negara-negara Baltik, Spanyol, serta Portugal berbeda satu sama lain.

 

Menurut laporan Financial Times, infrastruktur jalan juga digambarkan tidak memadai. Contohnya adalah runtuhnya Jembatan “Carola” di Dresden, Jerman, yang telah menjadi simbol masalah logistik Benua Eropa. Laporan tersebut mengingatkan bahwa pada tahun 2022, pergerakan tank Leclerc Prancis di jalan-jalan Jerman terhenti karena bobotnya yang terlalu besar, sehingga muatan tersebut terpaksa dialihkan melalui jalur laut.

 

2.800 Titik Kritis

 

Menurut artikel tersebut, negara-negara Uni Eropa telah mengidentifikasi lebih dari 2.800 titik infrastruktur yang dianggap kritis. Hambatan administratif dan birokratis juga merupakan masalah besar. Bahkan dalam kondisi krisis, angkatan bersenjata ketika bergerak melintasi negara-negara Eropa harus mematuhi peraturan kepabeanan serta regulasi ketenagakerjaan masing-masing negara. (MF)