Jan 28, 2023 17:14 Asia/Jakarta
  • Presiden Sayid Ebrahim Raisi
    Presiden Sayid Ebrahim Raisi

Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Presiden Iran: Menghina Alquran berarti Menghina Kemanusiaan.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti; Kanaani: AS Marah karena IRGC Rusak Dominasinya di Kawasan, Eslami: Iran Masuk Lima Besar Dunia dalam Produksi Radiofarmaka, PressTV dan Alalam Lanjut Siaran Tanpa Operator Satelit Eropa, Menlu Iran: D8, Mekanisme Regional yang Baik, Menlu Iran: AS Berhentilah Bersikap Munafik !, Raisi: Iran dan Rusia Perkuat Hubungan Ekonomi, Ranking Saintifik Global Iran Tempati Posisi 15 Dunia, Kanaani: Menyerang IRGC berarti Menyerang Keamanan Iran, Mayjen Safavi: Hegemoni AS Kalah, Dunia Berada di Masa Transisi.

Presiden Iran: Menghina Alquran berarti Menghina Kemanusiaan

Presiden Republik Islam Iran menganggap penghinaan terhadap Alquran, berarti penghinaan terhadap seluruh agama Ilahi, dan kemanusiaan.

Presiden Sayid Ebrahim Raisi

Sayid Ebrahim Raisi, Kamis (26/1/2023) mengecam penghinaan terhadap kitab suci Alquran di sejumlah negara Eropa, yang diklaim sebagai tempat tumbuhnya kebebasan.

"Mereka yang menistakan Alquran dan Makhluk Tuhan paling mulia yaitu Nabi Muhammad Saw, harus tahu bahwa mereka telah menistakan seluruh agama Ilahi dan kemanusiaan," ujarnya.

Presiden Iran menjelaskan, perbuatan buruk dan kasus-kasus serupa yang dilakukan atas nama kebebasan berpendapat, pada kenyataannya adalah bentuk penghinaan terburuk terhadap kemanusiaan.

Raisi menegaskan, "Di seluruh muka bumi ini tidak ada seorang pun yang menolerir aksi ini, pasalnya ia bertentangan dengan kebebasan berpendapat di tengah masyarakat, dan merupakan penghinaan terhadap Alquran serta agama-agama Ilahi, ia adalah aksi yang buruk serta tertolak."

Sehubungan dengan kejahatan-kejahatan Eropa terhadap kemanusiaan dan umat Islam, Presiden Iran menuturkan, "Orang-orang Eropa yang mengklaim sebagai pembela hak asasi manusia, harus berada pada posisi tertuduh serta mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan publik dunia, dan umat Islam."

Kanaani: AS Marah karena IRGC Rusak Dominasinya di Kawasan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menjelaskan penyebab kemarahan Amerika Serikat terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC.

Nasser Kanaani, Rabu (25/1/2023) mengatakan, "IRGC adalah pilar utama kekuatan nasional Iran, yang telah membuat malu Rezim Apartheid Zionis, dan telah merusak strategi dominasi AS di kawasan."

Ia menambahkan, "Langkah-langkah permusuhan yang diambil Amerika Serikat terhadap rakyat Iran, sudah tidak bisa dihitung lagi jumlahnya."

Nasser Kanaani

Menurut Jubir Kemlu Iran, berbagai dimensi dan ragam kezaliman serta kejahatan pemerintah AS terhadap rakyat Iran, mengungkap jelas kebohongan dan politisasi manuver hak asasi manusia para pejabat Gedung Putih, dan penyalahgunaan HAM.

"Alasan kemarahan AS terhadap IRGC, dan penyebaran kebohongan serta tuduhan-tuduhan tak berdasar terhadapnya adalah karena IRGC telah merusak dominasi AS di kawasan," imbuhnya.

Sebelumnya Jubir Departemen Luar Negeri AS, Ned Price menyambut baik langkah Parlemen Eropa untuk memasukkan IRGC ke daftar organisasi teroris.

Eslami: Iran Masuk Lima Besar Dunia dalam Produksi Radiofarmaka

Ketua Organisasi Energi Atom Iran, AEOI mengatakan, Republik Islam Iran masuk lima besar negara dunia di bidang produksi radiofarmaka.

Mohammad Eslami, Rabu (25/1/2023) dalam rapat kabinet untuk membahas ekspor radiofarmaka menuturkan, "Setelah wabah Corona di dunia berakhir, proses ekspor radiofarmaka Iran, ke sembilan negara dunia, akan dimulai."

Ia menambahkan, "Berkat rahmat Allah Swt dan kerja keras para ilmuwan muda pekerja keras di AEOI, kini Iran masuk ke jajaran lima besar negara dunia di bidang produksi radiofarmaka."

Menurut Eslami, radiofarmaka yang diproduksi di dalam Iran, selain memusatkan perhatian pada peningkatan kekuatan obat-obatan diagnostik, juga memiliki efektivitas lebih tinggi dari obat-obatan yang digunakan di bidang penanganan penyakit kanker.

"Interaksi Iran dan Badan Energi Atom Internasional, IAEA masih terjalin, dan unit-unit informasi IAEA melaporkan bahwa tidak ada penyimpangan apa pun dalam aktivitas nuklir Iran," pungkasnya.

PressTV dan Alalam Lanjut Siaran Tanpa Operator Satelit Eropa

Kepala Lembaga Penyiaran Nasional Iran, IRIB mengatakan, stasiun televisi PressTV dan Alalam akan melanjutkan aktivitasnya tanpa operator satelit Eropa.

Peyman Jebelli, Rabu (25/1/2023) terkait pemutusan siaran stasiun televisi Iran oleh operator satelit Eropa menuturkan, "Setelah stasiun televisi internasional IRIB disanksi, dan siarannya diputus operator satelit Eropa, kami berusaha menjalin kontak dengan operator-operator satelit non-Eropa."

Ia menambahkan, "Beberapa stasiun televisi utama IRIB seperti Alalam dan PressTV, serta beberapa stasiun televisi lain sekarang melanjutkan siarannya melalui operator-operator satelit non-Eropa."

Sebelumnya operator satelit Prancis, Eutelsat tidak lama setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Iran, memutus siaran stasiun televisi Iran berbahasa Inggris, PressTV.

Menlu Iran: D8, Mekanisme Regional yang Baik

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyebut kelompok D8 sebagai mekanisme regional yang berguna.

Menlu Hossein Amir-Abdollahian

Kelompok Delapan Negara Islam Berkembang yang disingkat Kelompok D8 adalah kelompok ekonomi yang terdiri dari delapan negara Islam berkembang yaitu: Iran, Indonesia, Malaysia Turki, Pakistan, Bangladesh,  Mesir, dan Nigeria.

Kelompok ini dibentuk pada tanggal 15 Juni 1998 atas prakarsa Necmettin Erbakan, pemimpin Partai Kesejahteraan dan Perdana Menteri Turki ke-23, dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi negara-negara anggota.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam pertemuan dengan Isiaka Abdulqadir Imam, Sekretaris Jenderal D8, hari Selasa (24/1/2023) menggambarkan kelompok ini sebagai mekanisme regional yang berguna.

Dalam pertemuan yang berlangsung sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) di Tashkent, ibu kota Uzbekistan, Sekretaris Jenderal D8 menyampaikan laporan tentang kinerja organisasi ini kepada Menlu Iran, dan menunjukkan peran efektif Republik Islam Iran dalam perkembangan dan interaksi di dalam organisasi tersebut.

Amirabdollahian menegaskan bahwa Republik Islam Iran akan mendukung penuh kegiatan dan kerja sama aktual dan potensial dalam organisasi ini.

Menlu Iran: AS Berhentilah Bersikap Munafik !

Menteri Luar Negeri Iran menegaskan, Amerika Serikat tidak pada posisinya untuk berbicara hak asasi manusia. Menurutnya rakyat Iran bisa mengenali dengan baik taring serigala yang dihias.

Hossein Amir Abdollahian, Selasa (24/1/2023) di akun Twitternya menulis, "Pembunuhan sekitar dua juta orang di Afghanistan, Irak, Yaman, Palestina, Suriah, dan menyulut api perang di Ukraina, serta menghalangi perdamaian adalah buah dari intervensi AS."

Abdollahian menegaskan bahwa AS tidak pada posisinya untuk berbicara HAM, dan kepada pejabat Washington ia menyarankan, "Berhentilah mengeluarkan statemen-statemen hipokrit, rakyat Iran sadar, dan bisa mengenali dengan baik taring serigala yang dihias."

Pemerintah AS baru-baru ini kembali menerapkan standar ganda, dan kebijakan tekanan maksimum dengan memasukkan sejumlah nama lain dari pejabat Iran ke daftar sanksinya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan, "Washington berusaha meningkatkan tekanan terhadap Republik Islam Iran."

Raisi: Iran dan Rusia Perkuat Hubungan Ekonomi

Presiden Republik Islam Iran dalam pertemuan dengan Ketua Duma Rusia menekankan bahwa hubungan ekonomi antara Iran dan Rusia harus terus diperkuat dan ditingkatkan.

Presiden Iran Seyed Ebrahim Raisi hari Senin (23/1/2023) bertemu dengan Ketua Duma Vyacheslav Valodin untuk membahas sejumlah isu penting, terutama peningkatan hubungan bilateral.

Menurut kantor berita Iran Press, Presiden Raisi dalam pertemuan dengan Ketua Duma mengatakan, "Penggunaan kapasitas Tehran dan Moskow, selain mengamankan kepentingan kedua negara, juga dapat menciptakan kepentingan regional,".

"Kedua negara memiliki kapasitas yang beragam dan banyak di berbagai bidang perdagangan, energi, transit dan transportasi, yang dapat diaktifkan di bidang perluasan kerja sama," ujar Raisi.

Presiden juga menyatakan bahwa Republik Islam Iran mengikuti implementasi penuh perjanjian dengan Rusia, dan menambahkan,"Kapasitas kedua belah pihak dapat saling melengkapi, dan penggunaannya dapat menciptakan keuntungan regional selain untuk mengamankan kepentingan kedua negara,".

Vyacheslav Valodin, Ketua Duma dalam pertemuan ini mendukung penuh posisi presiden Iran dalam memperkuat hubungan  regional dan bertentangga demi memfasilitasi perluasan kerja sama kedua negara.

"Rusia juga memiliki pendekatan dan pandangan yang sama tentang peningkatan tingkat interaksi dengan Republik Islam Iran, dan agenda Moskow didasarkan pada keinginan para pemimpin kedua negara untuk mengupayakan pengembangan kerja sama yang berkelanjutan," tegasnya.

Ranking Saintifik Global Iran Tempati Posisi 15 Dunia

Menteri Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran mengumumkan bahwa peringkat saintifik negaranya meningkat bertengger di posisi 15 di dunia.

Menteri Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran, Bahram Eynollahi hari Senin (23/1/2023) menyatakan bahwa peringkat saintifik Iran telah meningkat dari posisi 16 menjadi peringkat 15 di dunia, dan tingkat pertumbuhan rata-rata produksi penelitian dan sains di Iran adalah 7,42, dan rata-rata dalam ilmu kedokteran lebih tinggi sebesar 8,23.

Eynollahi menunjukkan bahwa salah satu pencapaian terbesar Revolusi Islam adalah kemajuan bidang kesehatan.

"Organisasi Kesehatan Dunia dalam laporannya mengakui bahwa Iran saat ini unggul dalam semua indikator kesehatan di kawasan Asia Barat berkat upaya para ilmuwannya," ujar Eynollahi.

"Kenaikan tingkat harapan hidup, penurunan angka kematian kelahiran, pengembangan perawatan kesehatan, pengurangan penyakit menular dan peningkatan akses masyarakat ke layanan kesehatan di berbagai wilayah di negara ini termasuk di antara pencapaian Revolusi Islam di bidang kesehatan," tegasnya.

Eynollahi juga menekankan pengembangan kecerdasan buatan, terutama di bidang medis.

Iran memiliki 64 universitas dan fakultas ilmu kedokteran, 840 pusat penelitian, 69 lembaga penelitian, 40 laboratorium khusus dan 25 jaringan penelitian beroperasi di bidang kesehatan.

Meskipun menghadapi sanksi dan tekanan politik global, Republik Islam Iran mengatasi hambatan dan mencapai hasil yang baik dengan mengandalkan peran penting rakyat, terutama kalangan elit muda dan aktif di bidang ilmiah dan medis.

Kanaani: Menyerang IRGC berarti Menyerang Keamanan Iran

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, Eropa pasti tahu Republik Islam dalam merespon tindakan tak terukur Eropa tidak akan diam, dan disarankan agar tidak mengambil risiko lebih dari ini untuk hubungan bilateral.

Nasser Kanaani, Senin (23/1/2023) dalam jumpa persnya menuturkan, "Segala bentuk serangan terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC dalam bentuk apa pun adalah serangan terhadap keamanan nasional Iran, dan pelakunya pasti akan dibalas, tidak ada keraguan tentang ini."

Ia menambahkan, "Akan tetapi IRGC adalah pasukan yang sangat besar dan kuat, tidak ada seorang pun yang bisa menutup mata atas kekuatan dan kemampuan IRGC."

Menurut Jubir Kemlu Iran, langkah canggung Uni Eropa ini sama halnya dengan mengikat tangan pasukan besar anti-teroris dan membatasinya, sebaliknya membuka tangan para teroris.

"Jika sekarang Eropa aman setelah sebelumnya sempat menjadi lokasi serangan teror Daesh, dan korban dari rakyat Eropa tidak berjatuhan, maka keamanan yang ada saat ini berutang pada perjuangan determinan IRGC. Peran unggul IRGC dalam membantu mewujudkan keamanan di Suriah dan Irak, serta membubarkan kekhalifahan Daesh, tidak bisa ditutup-tutupi," pungkasnya.

Mayjen Safavi: Hegemoni AS Kalah, Dunia Berada di Masa Transisi

Asisten Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, struktur kekuatan global saat ini sedang berada di masa transisi geopolitik, dan konfrontasi front perlawanan dengan kubu imperialis adalah benturan dua kerangka geopolitik.

Image Caption

 

Mayjen Yahya Rahim Safavi, Minggu (22/1/2023) dalam acara peluncuran buku "Geopolitik dan Geostrategi Dunia Islam" mengatakan, "Dapat dipastikan kekuatan hegemoni Amerika Serikat sudah kalah, dan dunia sedang bergerak ke arah struktur dua bagian timur-barat, dan multilateralisasi kekuatan tengah terjadi, sepertinya dunia pelan-pelan bergerak ke arah sebuah sistem baru."

Ia menambahkan, "Munculnya kekuatan Dunia Islam di samping kutub-kutub kekuatan lain di Asia, Eropa dan Amerika Selatan, menyebabkan struktur sistem tatanan dunia baru akan terbentuk."

Menurut Mayjen Safavi, umat Islam dan orang Iran, harus menjadi produsen ilmu pengetahuan dan sastra, dan menjelaskan kepada orang-orang Barat, tentang posisi geopolitik serta geostrategi Iran di kawasan dan dunia.

 

Tags