Kanaani: Ukraina Korbankan Diri demi Kebijakan Ekspansi AS
https://parstoday.ir/id/news/iran-i139200-kanaani_ukraina_korbankan_diri_demi_kebijakan_ekspansi_as
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai bantuan senjata Barat ke Ukraina, dan tuduhan bantuan Iran ke Rusia, sebagai bukti kemunafikan, serta standar ganda dalam urusan internasional dan krisis Ukraina.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Feb 06, 2023 17:06 Asia/Jakarta
  • Jubir Kemlu Iran Nasser Kanaani
    Jubir Kemlu Iran Nasser Kanaani

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai bantuan senjata Barat ke Ukraina, dan tuduhan bantuan Iran ke Rusia, sebagai bukti kemunafikan, serta standar ganda dalam urusan internasional dan krisis Ukraina.

Nasser Kanaani, Senin (6/2/2023) mengumumkan, "Kebijakan kami adalah menghindari dukungan atas perang, dan dukungan terhadap salah satu pihak melawan pihak lain." 
 
Ia menambahkan, "Kami berharap pejabat Ukraina dengan visi penyelesaian masalah, dan dengan menggunakan strategi politik yang benar, tidak mengorbankan kepentingan diri dan rakyatnya demi kebijakan ekspansi Amerika Serikat dan NATO." 
 
Menurut Jubir Kemlu Iran, Tehran siap menggelar putaran baru dialog para ahli Iran dan Ukraina untuk membahas tuduhan bantuan senjata ke Rusia tersebut.
 
Akan tetapi, katanya, sampai sekarang belum ada kerangka waktu yang jelas untuk menggelar putaran kedua dialog para ahli Iran dan Ukraina untuk membahas masalah ini.
 
Kanaani menjelaskan bahwa Iran ingin menjaga hubungan bilateral yang konstruktif berlandaskan kepentingan dua arah dengan semua negara termasuk Ukraina.
 
"Kami memahami kondisi sulit yang dialami Ukraina saat ini, kami berharap konflik militer segera berakhir melalui strategi konstruktif dan politik, dan kedua pihak bertikai bisa menyelesaikan masalahnya lewat dialog," imbuhnya.
 
Jubir Kemlu Iran menegaskan, "Kami juga berharap negara-negara yang menggelontorkan dana miliaran dolar sebagai bantuan militer ke Ukraina, dan pada saat yang sama mengklaim sebagai pendukung perdamaian mau menyingkirkan strategi tidak konstruktif, dan berpikir membantu dua pihak untuk menyelesaikan krisis." (HS)