Mar 23, 2023 17:04 Asia/Jakarta
  • Rahbar menyampaikan pidato memperingati Tahun Baru 1402 HS di Mashhad.
    Rahbar menyampaikan pidato memperingati Tahun Baru 1402 HS di Mashhad.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pidato memperingati Tahun Baru 1402 Hijriah Syamsiah (HS) dan Nowruz di Kompleks Haram Suci Imam Ridha as di Mashhad, Republik Islam Iran pada hari Selasa (21/3/2023).

Nowruz atau Tahun Baru HS tahun ini jatuh pada hari Selasa, (21/3/2023). Nowruz dari dua kata bahasa Persia: "Now" (baru) dan "Ruz" (hari). Nowruz adalah "hari baru" dan dimulainya musim semi.

Tahun baru ini tidak hanya dirayakan di Iran, tetapi juga di Irak, Turki, Pakistan Afghanistan, Tajikistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Turkmenistan dan Kyrgyzstan. 

Dalam pidatonya, Ayatullah Khamenei menuturkan, musuh sedang berusaha untuk melenyapkan berbagai titik kekuatan Iran.

"Masalah-masalah mendasar harus disampaikan kepada publik. Opini publik harus diakrabkan dengan berbagai kebutuhan dasar, dengan begitu pemikiran akan aktif, dan anak muda yang punya ide dan pemikiran tentang isu-isu penting yang disampaikan juga akan aktif," kata Rahbar.

Rahbar menambahkan, agar tuntutan besar dapat diwujudkan, maka tuntutan tersebut harus disampaikan kepada publik dan masyarakat.Kiita perlu menjelaskan apa yang kita maksud dengan transformasi. Transformasi, lanjutnya, berarti perubahan, dan musuh Republik Islam juga mengatakan perubahan, namun apa yang mereka inginkan adalah kebalikan dari apa yang kita inginkan.

"Musuh menginginkan perubahan yang mereka sampaikan, dan di dalam Iran juga ada yang mengatakan perubahan identitas Republik Islam, mereka menentang identitas Republik Islam, dan jika mereka mengatakan perubahan dan revolusi, yang mereka maksud adalah perubahan identitas Republik Islam," jelasnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menuturkan, tujuan musuh adalah untuk menghilangkan semua hal yang mengingatkan orang pada Islam yang murni dan revolusi. Tujuan mereka, lanjutnya, adalah untuk mengubah pemerintahan demokratis menjadi pemerintahan yang sesuai dengan keinginan kekuatan arogansi, atau agar seseorang yang patuh kepada mereka ditempatkan untuk berkuasa, atau demokrasi Barat, yang merupakan kebohongan dan penipuan, dan yang berkuasa serta berada di bawah komando mereka.

"Mereka yang berada di dalam dan berbicara tentang mengubah konstitusi, misalnya, mengatakan hal yang sama dengan orang luar. Terkadang elemen internal ini mengatakannya karena lalai dan kurang perhatian, dan terkadang mereka mengulanginya dengan motif lain," ungkap Rahbar.

Ayatullah Khamenei menuturkan, kekuatan internal dari fondasi sistem Islam dan bangsa Iran bersumber dari iman. Tanda kekuatan pertama adalah bangsa Iran telah mengatasi rantai permusuhan berturut-turut selama beberapa dekade.

"Contoh yang jelas adalah dalam kerusuhan baru-baru ini, di mana semua musuh terlibat, dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara terbuka mendukungnya, dan di beberapa negara Eropa, presiden dan pemerintah mereka secara terbuka mendukung kerusuhan ini, yang persentase orang-orang yang melakukan kerusuhan ini sangat dan sangat kecil dari jumlah warga Iran," tegasnya.

Menurut Ayatullah Khamenei, tujuan dari kerusuhan tersebut adalah untuk melemahkan Republik Islam, tetapi yang terjadi adalah kebalikan dari tujuan mereka, dan menunjukkan bahwa Republik Islam itu kuat, bukan lemah, dan konspirasi ini berhasil dipatahkan.

Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, peringatan Kemenangan Revolusi Islam pada tanggal 22 Bahman 1401 HS lebih meriah daripada semua peringatan 22 Bahman dalam beberapa tahun terakhir. Tanda kekuatan lainnya adalah kemajuan besar bangsa Iran, yang sangat tidak disukai musuh, tapi kemajuan ini adalah fakta.

Rahbar menjelaskan, mereka memberikan tekanan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, tetapi pada saat yang sama, kita membuat kemajuan di bidang sains dan teknologi, dan bahkan di beberapa bidang, kita menduduki peringkat di antara tiga, lima, atau sepuluh negara pertama di dunia.

"Kita telah membuat kemajuan serius di sektor pertahanan, yang juga diakui musuh, di bidang kedirgantaraan dan bioteknologi, dan kita telah mengikuti jalur yang sama dalam infrastruktur negara. Barat (Amerika dan Eropa) menekan untuk mengisolasi Iran dan memutuskan hubungan dengan Iran, tetapi yang terjadi justru sebaliknya," tuturnya.

Rahbar menambahkan, kita tidak terisolasi, kita ditampilkan sebaliknya dan hubungan yang kuat dengan Afrika dan Amerika Latin serta negara-negara Asia adalah salah satu rencana kami dan kami mengejar implementasi dari rencana ini. Kami tidak marah dengan orang-orang Eropa dan kami siap menjalin hubungan dengan negara-negara Eropa mana pun yang tidak mengikuti kebijakan Amerika secara membabi buta.

Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, kita memiliki banyak kekuatan dan para pejabat lebih mengandalkan kekuatan internal daripada sebelumnya. Sistem kita adalah Republik Islam. Republik tidak boleh terpukul, begitu juga Islam.

"Kita harus mengandalkan titik-titik kekuatan dan meningkatkan, menonjolkan dan mengembangkannya, tetapi ada juga kelemahannya. Jika kita memiliki empat sampai lima kelemahan penting di negara ini, yang paling atas dari semua ini adalah masalah ekonomi negara, yang sejujurnya adalah salah satu kelemahan kita, dan banyak di antaranya adalah warisan masa lalu (sebagian sebelum revolusi dan sebagian lagi, setelah revolusi).

Ayatullah Khamenei menegaskan, bagian-bagian penting dari ekonomi harus berada di tangan rakyat, dan badan-badan usaha negara dan perusahaan semi-negara yang dengan mengubah wajahnya sehingga disebut "Khosoulati" [negara-swasta] tidak boleh bersaing dengan perusahaan swasta.

"Pemerintah harus mengurangi penguasaannya dan meningkatkan pengawasan dan berhati-hati. Pemerintah dengan ketelitian dan pengawasan yang diperlukan, harus menyerahkan pengelolaan ekonomi kepada rakyat," tegasnya.

Rahbar menuturkan, kelemahan besar ekonomi kita lainnya adalah ekspor minyak mentah. Kita harus mencabut ketergantungan ekonomi dari ekspor minyak mentah, dan berdasarkan laporan, pergerakan ke arah ekspor nonmigas sedang berlangsung..

Ayatullah Khamenei mengatakan, kelemahan lain dari ekonomi kita adalah ketergantungan pada dolar. Kita juga harus bergerak ke arah ini, yaitumemutuskan ketergantungan pada dolar.

Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut menyinggung kebingungan AS di kawasan dan mengatakan, Amerika bingung dan tidak berdaya.

"Jalan dan kebijakan Republik Islam Iran di kawasan jelas dan kami tahu apa yang kami lakukan. AS bingung dan tidak berdaya. Karena jika mereka tetap tinggal di kawasan, seperti Afghanistan, mereka akan menghadapi kebencian yang semakin meningkat dari bangsa-bangsa dan dipaksa untuk meninggalkan wilayah tersebut. Dan jika mereka pergi, mereka akan kehilangan ambisi mereka, di mana kebingungan ini adalah tanda kelemahan mereka yang nyata," jelasnya.

Rahbar menyebut "kudeta, sanksi, tekanan politik, serangan media yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan konspirasi keamanan dan sanksi ekonomi yang juga belum pernah terjadi sebelumnya" sebagai dimensi dari konspirasi musuh yang terus menerus.

Menurutnya, dalam putaran permusuhan baru-baru ini, presiden AS Jeo Biden dan beberapa negara-negara Eropa secara terbuka mendukung kerusuhan tahun lalu di Iran, yang persentasenya sangat kecil. Mereka berusaha setidaknya melemahkan Republik Islam dengan bantuan segala jenis senjata, dukungan politik, keuangan, keamanan dan media, tetapi di lapangan yang terjadi justru sebaliknya dari tujuan ini, dan Republik Islam menang atas konspirasi global ini serta mereka telah menunjukkan bahwa Iran adalah kuat dan solid.

Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung kemajuan di bidang sains dan teknologi di Iran, dan menjadi salah satu negara teratas di dunia dalam bidang-bidang seperti nano dan bioteknologi, kemajuan di bidang kesehatan, kedirgantaraan, nuklir, pertahanan, infrastruktur, pusat medis dan kesehatan, kilang dan berbagai bidang lainnya.

Ayatullah Khamenei mengatakan, di bidang hubungan luar negeri, upaya musuh untuk mengisolasi Iran juga telah gagal, dan Republik Islam, sedang memperkuat hubungannya dengan Asia, dan akan terus memperluas hubungan politik, ekonomi, ilmiah dan teknis dengan negara-negara penting di kawasan ini.

"Keanggotaan dalam beberapa perjanjian penting regional dan penguatan hubungan dengan Afrika dan Amerika Latin adalah perkembangan lain di bidang hubungan luar negeri, selain itu kami tidak marah dengan Eropa dan kami siap bekerja sama dengan mereka jika mereka berhenti mematuhi AS," pungkasnya. (RA)

 

Tags