Iran Aktualita, 25 Maret 2023
-
Rahbar Ayatullah Khamenei
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya: Pesan Rahbar untuk Tahun Baru 1402 HS
Masih ada isu lainnya seperti:
- Ayatullah Khamenei: Musuh Berusaha untuk Menghilangkan Titik Kekuatan Iran
- Jubir Kemlu Iran: AS Tak Layak Bicara HAM !
- Kamis, 1 Ramadan 1444 H di Iran
- Ramadan Tiba, Menlu Iran Ucapkan Selamat kepada Mitra-Mitranya
- Kamalvandi: Kami akan Memiliki Lompatan Penting di Bidang PLTN
- Nowruz, Presiden Iran Ucapkan Selamat Tahun Baru 1402 HS
- Raja Arab Saudi Undang Presiden Iran Kunjungi Riyadh
- Shamkhani: Realisasi Kesepakatan Keamanan Iran-Irak Percepat Kerja Sama
Pesan Rahbar untuk Tahun Baru 1402 HS
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengucapkan selamat Tahun Baru 1402 Hijriah Syamsiah (HS) kepada rakyat Republik Islam Iran dan semua bangsa dan negara yang merayakan Nowruz.
Nowruz atau Tahun Baru HS tahun ini jatuh pada hari ini, Selasa, (21/3/2023). Nowruz dari dua kata bahasa Persia: "Now" (baru) dan "Ruz" (hari). Nowruz adalah "hari baru" dan dimulainya musim semi.
Tahun baru ini tidak hanya dirayakan di Iran, tetapi juga di Irak, Turki, Pakistan Afghanistan, Tajikistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Turkmenistan dan Kyrgyzstan.
Ayatullah Khamenei dalam pesan memperingati Nowruz yang disampaikan pada Senin malam, menilai masalah negara yang paling penting selama satu tahun terakhir adalah masalah ekonomi dan mata pencaharian masyarakat.
Rahbar menekankan bahwa tahun ini, 1402 HS, masalah utama negara adalah ekonomi. Untuk itu, Ayatullah Khamenei mengumumkan bahwa slogan tahun 1402 HS adalah "Pengendalian Inflasi dan Pertumbuhan Produksi."
Menurut Iranpress, Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pesannya juga menyinggung keselarasan musim semi alam dengan "musim semi" spiritualitas. Rahbar menuturkan, angin spiritual pada bulan suci Ramadan meliputi kondisi semua orang, dan kita harus membuka hati kita pada angin ilahi dan harum ini.
Rahbar kemudian menyampaikan tinjauan singkat tahun 1401 HS, dan menganggap tahun tersebut seperti tahun-tahun setelah Revolusi Islam, yaitu diwarnai dengan peristiwa dan kejadian yang pahit dan manis.
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa ekonomi adalah masalah terpenting negara pada tahun lalu.
"Dalam hal perekonomian, ada yang pahit dan ada yang manis. Yang pahit itu terutama terkait dengan inflasi dan tingginya harga, khususnya tingginya harga bahan makanan dan kebutuhan pokok hidup yang banyak meningkat, serta tekanan yang paling besar adalah pada lapisan masyarakat tingkat bawah," ujarnya.
Tentu saja, lanjut Rahbar, pekerjaan dan konstruksi yang bagus juga telah dilakukan di bidang ekonomi, yang seharusnya terkait dengan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat.
Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, dukungan kepada produksi pada tahun 1401 HS dengan mengaktifkan kembali beberapa ribu pabrik yang sebelumnya tutup dan semi tutup, dan memperbanyak perusahaan-perusahaan berbasis sains serta mengurangi sebagian kecil pengangguran, adalah di antara langkah-langkah positif di sektor ekonomi.
"Poin lain yang memuaskan dari sektor ekonomi pada tahun lalu adalah pameran kemampuan dan pencapaian para produsen pemerintah dan swasta serta pertemuan dengan para produsen utama negara di Huseiniyah Imam Khomeini ra," tambahnya.
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa penilaiannya terhadap langkah-langkah para produsen negara adalah positif. Rahbar juga menyinggung pertumbuhan beberapa indikator ekonomi. Menurutnya, di sektor asuransi, indikatornya bagus, dan di sektor yang terkait dengan air, gas, jalan raya, dan lingkungan, pekerjaan yang baik telah dilakukan.
"Saya menegaskan bahwa pekerjaan-pekerjaan bagus yang telah dilakukan di bidang ekonomi harus mengarah pada penyelesaian masalah dalam kehidupan masyarakat, terutama golongan lemah, dan hal ini tidak mungkin terjadi kecuali dengan perencanaan yang matang dan kesinambungan dari pekerjaan-pekerjaan tersebut," tegasnya.
Di bagian lain pesannya, Rahbar menyinggung evaluasi atas situasi ekonomi negara. Menurutnya, untuk mengevaluasi masalah ekonomi, hal-hal yang pahit dan manis harus dilihat berdampingan dan dihitung totalnya.
Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa masalah ekonomi tidak hanya terjadi di Iran, tetapi di hampir semua negara, termasuk negara-negara dengan ekonomi kuat dan maju. Negara-negara ini juga didera masalah ekonomi dan bahkan menghadapi kebangkrutan bank dan memiliki utang yang luar biasa.
"Pejabat-pejabat pemerintah dan penggiat ekonomi, politik dan budaya harus mengerahkan semua upayanya dan melakukan yang terbaik untuk mengurangi kepahitan dan meningkatkan keberhasilan guna membuat tahun ini menjadi tahun yang manis bagi rakyat Iran," tegasnya.
Mengenai tahun 1402 HS, Rahbar menuturkan, masalah utama dan sentral negara untuk tahun ini adalah ekonomi. Tentu saja, bukan berarti tidak ada masalah di sektor lain.
Ayatullah Khamenei mengatakan, ada berbagai masalah budaya dan politik di negara ini, tetapi jika pemerintah, parlemen, para pegiat ekonomi, dan kelompok-kelompok masyarakat muda dan termotivasi berusaha keras untuk menyelesaikan masalah rakyat, maka banyak masalah lain juga akan terpecahkan.
Rahbar menilai penyelesaian masalah rakyat bergantung pada kegiatan ekonomi yang mendasar seperti produksi dan pekerjaan-pekerjaan kemanusiaan seperti dukungan dan bantuan masyarakat, serta bantuan kepada lapisan masyarakat yang lebih lemah.
"Di antara pekerjaan-pekerjaan dasar selain produksi adalah masalah penting, yaitu investasi, yang seharusnya para pejabat pemerintah dan sektor swasta memberikan perhatian khusus untuk hal ini," kata Rahbar.
Ayatullah Khamenei juga menyinggung ketertinggalan negara di bidang investasi pada dekade 1390-an HS, dan menegaskan, salah satu kekosongan yang serius adalah masalah investasi, yang harus disediakan dan dilakukan landasannya dengan perencanakan.
"Dengan mempertimbangkan semua aspek tersebut, terutama masalah inflasi sebagai masalah utama, dan produksi sebagai salah satu kunci untuk menyelamatkan negara dari masalah ekonomi, maka saya umumkan slogan tahun 1402 HS adalah Pengendalian Inflasi dan Pertumbuhan Produksi," tuturnya.
Rahbar menegaskan, para pejabat dan pegiat ekonomi, pegiat masyarakat dan budaya, serta Lembaga Penyiaran Nasional Iran (IRIB) yang bertugas menciptakan dan mengarahkan budaya, harus mengerahkan segala daya upayanya pada kedua persoalan ini untuk mengatasi dan menurunkan inflasi pada tahap pertama, dan pada tahap berikutnya adalah menyiapkan dasar peningkatan produksi.
Di akhir pesannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan pengabdiannya kepada Hazrat Baqiyatullah-ul-A'zam as (Imam Zaman af) dan melantukan doa untuk Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra dan para Syuhada.
Ayatullah Khamenei juga berdoa untuk kebahagiaan, keselamatan, kesehatan, keberhasilan dan kegembiraan bagi rakyat Iran pada tahun baru ini, 1402 HS.
Ayatullah Khamenei: Musuh Berusaha untuk Menghilangkan Titik Kekuatan Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan dalam pidato Nowruz di makam suci Razavi, Musuh sedang berusaha untuk melenyapkan berbagai titik kekuatan Iran.
Pidato Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam yang bertepatan dengan Tahun Baru 1402 HS telah dimulai di makam suci Imam Ali bin Musa al-Ridha as.
Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pidato Nowruznya mengatakan, Berbagai masalah mendasar harus disampaikan kepada opini publik. Opini publik harus diakrabkan dengan berbagai kebutuhan dasar, dengan begitu pemikiran akan aktif, dan anak muda yang punya ide dan pemikiran tentang isu-isu penting yang disampaikan juga akan aktif.
Selanjutnya Rahbar menambahkan, Agar tuntutan besar dapat diwujudkan, tuntutan tersebut harus disampaikan pada opini publik masyarakat.
Ayatullah Khamenei mengingatkan, Kita perlu menjelaskan apa yang kita maksud dengan transformasi. Transformasi berarti perubahan, musuh sistem Islam juga mengatakan perubahan, tetapi apa yang mereka inginkan justru kebalikan dari apa yang kita inginkan.
"Musuh menginginkan perubahan yang mereka sampaikan dan di dalam Iran juga ada yang mengatakan perubahan identitas Republik Islam, mereka menentang identitas Republik Islam, dan jika mereka mengatakan perubahan dan revolusi, yang mereka maksud adalah perubahan identitas Republik Islam," ujar Pemimpin Besar Revolusi Islam.
Rahbar menjelaskan, Tujuan para musuh adalah untuk menghilangkan semua hal yang mengingatkan orang pada Islam murni dan revolusi. Tujuan mereka adalah untuk mengubah pemerintahan demokratis menjadi pemerintahan yang sesuai dengan keinginan kekuatan arogansi, atau agar seseorang yang patuh kepada mereka ditempatkan untuk berkuasa, atau demokrasi Barat, yang merupakan kebohongan dan penipuan, yang berkuasa dan berada di bawah komando mereka.
"Mereka yang berada di dalam dan berbicara tentang mengubah konstitusi, misalnya, mengatakan hal yang sama dengan orang luar, terkadang elemen internal ini mengatakannya karena lalai dan kurang perhatian, dan terkadang mereka mengulanginya dengan motif lain," ungkap Rahbar.
Jubir Kemlu Iran: AS Tak Layak Bicara HAM !
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menilai isi laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat terkait kondisi hak asasi manusia di Iran, tidak berdasar.
Nasser Kanaani, Rabu (22/3/2023) mengumumkan, isi laporan tahunan Deplu AS terkait kondisi HAM di Iran, memiliki substansi dan motif politik, serta muncul dari strategi tertolak, campur tangan Rezim Amerika dalam urusan internal negara-negara independen.
Ia menambahkan, "Laporan ini sama sekali tidak memiliki rujukan yang bisa di klarifikasi, dan dievaluasi dengan konsep-konsep luhur hak asasi manusia dalam hubungan internasional."
Pada saat yang sama, Kanaani menyinggung kedudukan tinggi, penting dan keaslian HAM dalam konstitusi Iran, serta hukum-hukum dan aturan nasional di Republik Islam Iran, juga penghormatan Iran atas perjanjian-perjanjian internasional di bidang HAM.
"Sama sekali tidak ada harapan apa pun dari rezim haus kekuasaan seperti AS untuk menjelaskan HAM, dan realitas-realitas Republik Islam Iran," imbuhnya.
Jubir Kemlu Iran juga menyoroti banyaknya kasus pelanggaran HAM di dalam wilayah AS, dan di negara-negara lain yang dilakukan oleh pemerintah Washington.
"AS yang hipokrit itu mengaku membela HAM rakyat Iran, padahal secara terorganisir sibuk melakukan pelanggaran HAM berat terhadap rakyat Iran, dengan berbagai sanksi menindas, ilegal, dan sepihak, lebih dari itu, dengan mendukung kelompok-kelompok teroris, AS justru menyerang rakyat Iran," paparnya.
Kanaani menegaskan, "Kekerasan polisi AS terhadap masyarakat, dan penggunaan kekuatan secara sewenang-wenang, diskriminasi struktural dan terarah terhadap warga kulit hitam oleh polisi, dan lembaga peradilan negara ini, pelanggaran hak minoritas dan warga kulit berwarna, penumpasan demonstrasi, kekerasan terhadap imigran dan tahanan, perilaku tidak manusiawi terhadap mereka dan anak-anaknya, hanya sebagian kecil dari pelanggaran kontinu HAM di dalam AS yang selalu menyebabkan kekhawatiran lembaga-lembaga internasional, dan organisasi-organisasi HAM dunia."
Kamis, 1 Ramadan 1444 H di Iran
Pakar-pakar Badan Rukyatul Hilal di Republik Islam Iran telah melakukan rukyatul hilal pada Rabu petang, 22 Maret 2023, dan melihat hilal, untuk itu 1 Ramadan 1444 H diumumkan jatuh pada hari Kamis (23/3/2023).
"Diumumkan kepada seluruh rakyat Iran bahwa berdasarkan laporan-laporan terpercaya dari kelompok-kelompok dan tim Rukyatul Hilal pada Rabu (22/3/2023) petang, hilal dan datangnya bulan suci Ramadan bagi Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei telah pasti," tulis situs informasi kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam (Rahbar).
Berdasarkan informasi ini maka diumumkan bahwa hari Kamis, 23 Maret 2023 adalah hari pertama bulan suci Ramadan 1444 H.
Ramadan Tiba, Menlu Iran Ucapkan Selamat kepada Mitra-Mitranya
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian mengucapkan selamat atas datangnya bulan suci Ramadan 1444 H kepada mitra-mitranya di negara-negara Islam dan Muslim di seluruh dunia.
Menurut IRNA, Amirabdollahian mengirim pesan secara terpisah kepada mitra-mitranya di negara-negara Islam dan Muslim pada Rabu (22/3/2023) untuk mengucapkan selamat atas datangnya bulan suci Ramadan.
Dalam pesannya, Amir Abdullahian juga menyerukan persatuan umat Islam di seluruh dunia untuk mewujudkan cita-cita luhur Islam.
Hari Kamis, 23 Maret 2023 adalah hari pertama bulan suci Ramadan di Republik Islam Iran dan di banyak negara Islam dan Muslim lainnya.
Kamalvandi: Kami akan Memiliki Lompatan Penting di Bidang PLTN
Juru Bicara Badan Energi Atom Iran (AEOI) menekankan, Kami telah membuat kemajuan luar biasa di berbagai bidang industri nuklir di sektor eksplorasi, ekstraksi, dan pengayaan.
Para ilmuwan dan spesialis muda Iran telah membuat kemajuan yang signifikan dalam konstruksi dan produksi peralatan nuklir canggih serta sektor kedokteran nuklir.
Behrouz Kamalvandi, Juru Bicara Ortanisasi Atom Iran (AEOI) dalam percakapan dengan YJC mengatakan, Kami telah membuat banyak kemajuan di bidang pembangkit listrik, pengayaan, radiofarmasi dan penggunaan radiasi, dan yang paling signifikan adalah bidang yang berkaitan dengan kesehatan dan pengobatan manusia, yang terkait dengan bidang radiofarmasi.
"Di bidang pembangkit listrik, akan ada lompatan yang baik dan dengan dimulainya pembangunan pembangkit listrik Darkhoveyn atau Karun berkekuatan 360 megawatt, yang dirancang oleh para ahli Iran dan dibangun dengan menggunakan kapasitas industri dalam negeri, kami akan memiliki pembangkit listrik menengah yang memiliki teknologi tinggi dan ukuran Industri yang dapat dikelola dengan baik," tambah Kamalvandi.
"Meskipun banyak yang mencoba mencabut pohon industri nuklir dari akarnya, tetapi mereka gagal dan pohon itu tengah berbuah serta kita akan memiliki kabar baik bagi bangsa Iran yang mulia," pungkas Jubir AEOI.
Nowruz, Presiden Iran Ucapkan Selamat Tahun Baru 1402 HS
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengucapkan selamat Tahun Baru 1402 Hijriah Syamsiah (HS) kepada para pemimpin negara-negara peradaban Nowruz.
Ucapan selamat Tahun Baru dan Nowruz tersebut disampaikan Presiden Iran dalam sebuah pesan pada Senin (20/3/2023) malam, yaitu malam tanggal 1 Farvardin 1402 HS atau malam Nowruz.
Sayid Raisi juga mengucapkan selamat Nowruz kepada seluruh rakyat Iran dan mendoakan agar tahun baru ini menjadi tahun yang penuh dengan berkah dari Allah Swt.
Nowruz atau Tahun Baru HS tahun ini jatuh pada hari ini, Selasa, (21/3/2023). Nowruz dari dua kata bahasa Persia: "Now" (baru) dan "Ruz" (hari). Nowruz adalah "hari baru" dan dimulainya musim semi.
Tahun baru ini tidak hanya dirayakan di Iran, tetapi juga di Irak, Turki, Pakistan Afghanistan, Tajikistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Turkmenistan dan Kyrgyzstan.
Raja Arab Saudi Undang Presiden Iran Kunjungi Riyadh
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz mengundang Presiden Iran untuk mengunjungi Riyadh.
Iran dan Arab Saudi dengan mediasi Cina setuju untuk memulihkan hubungan bilateral setelah membeku selama tujuh tahun, dan diputuskan untuk membuka kembali kedutaan kedua negara dalam dua bulan ke depan.
Menurut kantor berita Iran Press, Mohammad Jamshidi, Kepala Urusan Politik Kantor Kepresidenan Iran di akun Twitternya hari Minggu (19/3/2023) menulis, "Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz dalam surat yang disampaikan kepada Presiden Iran, Ebrahim Raisi menyambut baik kesepakatan antara kedua negara bersaudara, dan mengundangnya untuk melakukan kunjungan resmi ke Riyadh, dan menyerukan penguatan kerja sama ekonomi dan regional,".
"Presiden Iran menyambut baik seruan ini dan menegaskan kesiapan negaranya untuk mempererat kerja sama dengan Arab Saudi," tegas Jamshidi.
Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, kemarin mengumumkan akan segera bertemu dengan Faisal bin Farhan Al saud, Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Shamkhani: Realisasi Kesepakatan Keamanan Iran-Irak Percepat Kerja Sama
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Parlemen Iran mengatakan, dengan dilaksanakannya secara penuh kesepakatan keamanan Iran dan Irak, maka peningkatan total hubungan dua negara akan semakin cepat.
Ali Shamkhani, Minggu (19/3/2023) melakukan kunjungan ke Baghdad, dan di bandara ia disambut oleh Qassim Al Araji, Penasihat Keamanan Nasional Irak.
Dalam pertemuannya, Shamkhani menjelaskan upaya bersama Iran dan Irak untuk menyusun serta merampungkan kesepakatan keamanan komprehensif dua negara.
Kesepakatan keamanan tersebut meliputi sejumlah masalah di antaranya penurunan ancaman teroris, dan mencegah munculnya ketidakamanan di perbatasan, serta membuka peluang meningkatkan total hubungan dua negara di bidang politik, ekonomi dan keamanan.
"Kebijakan dan langkah-langkah Amerika Serikat yang memicu krisis merupakan sumber utama kekacauan di kawasan, dan Irak. Gangguan AS sampai saat ini terus berlangsung, dan jika ini berlanjut maka akan menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan, dan tidak bisa ditolerir," papar Shamkhani.
Sementara itu Qassim Al Araji menjelaskan, tidak diragukan kesepakatan Iran dan Irak akan menyingkirkan masalah-masalah keamanan yang dipaksakan terhadap hubungan Iran dan Irak.