Hari Guru, Dosen di Universitas Tehran Mendapat Hadiah dan Bunga (1)
(last modified Thu, 04 May 2023 08:42:05 GMT )
May 04, 2023 15:42 Asia/Jakarta
  • Penghargaan untuk Dosen di Universitas Tehran, Selasa (2/5/2023).
    Penghargaan untuk Dosen di Universitas Tehran, Selasa (2/5/2023).

Tanggal 12 Ordibehest yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 2 Mei 2023 diperingati sebagai Hari Guru di Republik Islam Iran. Pemerintah Republik Islam Iran memberikan penghargaan dan hadiah kepada para guru dan dosen di negara ini.

Rektor Universitas Tehran Sayid Mohammad Moghimi dan Kepala Organisasi Perwakilan Pemimpin Besar Revolusi Islam Hujjatul Islam Rostami mengunjungi kelas-kelas di Universitas Tehran dan memberikan penghargaan kepada para dosen, termasuk memberikan hadiah dan bunga.

Belum setahun berlalu dari kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Murtadha Muthahhari diteror oleh kelompok teroris MKO (Mojahedin-e-Khalq Organization) pada tanggal 12 Ordibehesht 1358 HS.Tanggal kesyahidan Ayatullah Mutahhari diperingati sebagai Hari Guru untuk mengenang jasa besarnya.

Untuk mengenang jasa Syahid Muthahhari, sebuah jalan utama di Tehran Utara, Takhte Tavoos, Singgasana Merak, diganti menjadi jalan Morteza Motahhari. Jalan raya tersebut menghubungkan jalur utama Sohravardi dan Vali Ashr.

Nama Syahid Muthahhari juga menghiasi nama institusi pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Salah satunya diabadikan menjadi nama Sekolah Tinggi Motahhari Tehran.

Muthahhari muda mengenyam pendidikannya hingga mencapai derajat mujtahid di Hauzah Ilmiah Qom dari tahun 1944 hingga1952. Kemudian, ia hijrah ke ibu kota Iran dan mengajar di Fakultas Teologi Universitas Tehran selama 22 tahun.

Muthahhari juga memberikan ceramah di Huseiniyah Irsyad, Tehran Utara selama delapan tahun. Bersama pemikir lainnya, Muthahhari mengobarkan spirit perlawanan menghadapi rezim diktator Reza Shah.

Di bawah bimbingan Imam Khomeini ra, Allamah Thabathabai, dan ulama terkemuka masa itu, Muthahhari mendalami khazanah klasik Islam dari fikih, akhlak hingga filsafat. Bahkan, Muthahhari tidak hanya mencerap gagasan sang guru. Ia pun fasih mengkritik pemikiran gurunya dan berhasil menelorkan pemikiran orsinil.

Tidak hanya mahir berorasi di mimbar, pemikir ini menulis berbagai isu penting tentang Islam, Iran, dan problem kontemporer. Saat ini, karya-karya Muthahhari yang melebihi 60 buku diterbitkan penerbit Sadra, Tehran.

Keluasan dan ketajaman pemikiran Muthahhari membuat dirinya mampu merespon beragam pemikiran yang berkembang saat itu, bahkan pandangannya masih relevan hingga kini.

Allamah Thabathabai ketika ditanya komentarnya mengenai kepribadian muridnya itu, berkata, "Syahid Muthahhari adalah seorang cendekiawan besar, pemikir dan peneliti. Ia sangat cerdas, punya pemikiran yang terbuka dan realistis. Berbagai karya gemilang dan riset yang dilakukannya ditulis dengan argumentasi kokoh dan menakjubkan".

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menilai Syahid Muthahhari sebagai guru sejati. Rahbar mengatakan, dilihat dari tulisan dan lisannya, serta perbuatan beliau dalam kehidupan sehari-hari, terutama caranya menyikapi zaman dan masyarakat, beliau adalah seorang pengajar dan guru sejati.

Ayatullah Khamenei menegaskan, musuh-musuh umat manusia, musuh negara dan musuh Islam, mengambilnya dari kita, akan tetapi Alhamdulillah, karya-karyanya tetap lestari.

Menurut Rahbar, karya-karya Syahid Muthahhari menyampaikan ajaran Islam yang benar dan kuat. Beliau menganjurkan agar semua kalangan, terutama generasi muda mempelajari karya-karyanya.

Syahid Muthahhari dikenal sebagai ulama yang memiliki dedikasi tinggi di dunia pendidikan, dan dikenal sebagai tokoh pendidikan terkemuka di Iran. Ceramah-ceramah, kelas dan buku-buku Syahid Mutahhari berperan penting dalam menjelaskan Islam sejati dan mendidik generasi muda Muslim Iran yang revolusioner. (RA)