Dituduh Bahayakan Pelayaran, Ini Jawaban Tegas Jubir Kemlu Iran
(last modified Tue, 16 May 2023 04:30:23 GMT )
May 16, 2023 11:30 Asia/Jakarta
  • Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani.
    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani.

Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani menanggapi pernyataan terbaru John Kirby, Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) mengenai keamanan maritim di Teluk Persia dan Selat Hormuz.

"Klaim dan tuduhan berulang para pejabat AS terhadap Iran sehubungan dengan keamanan maritim di Teluk Persia dan Selat Hormuz tertolak dan sama sekali tidak berdasar," kata Kanaani dalam jumpa pers di Tehran, Senin (15/5/2023).

Sebelumnya, John Kirby, yang juga sebagai jubir Departemen Pertahanan AS pada hari Jumat, 12 Mei 2023 mengumumkan niat Pentagon untuk menambah jumlah kapal dan pesawat untuk berpatroli di Selat Hormuz, dan menuduh Iran mengganggu kapal-kapal yang lewat di perairan Teluk Persia dan Selat Hormuz.

Kanaani menanggapi tuduhan tak berdasar tersebut dan mengatakan, Iran adalah negara yang paling berpengaruh dalam menjamin keamanan maritim di Teluk Persia dan perairan regional serta internasional, dan selalu menjamin keamanan perjalanan kapal-kapal melalui Selat Hormuz.

Tanker asing penyelundup BBM di Teluk Persia

"Tindakan baru-baru ini yang diambil sehubungan dengan penyitaan dua kapal disebabkan pelanggaran kedua kapal tersebut. Langkah ini juga didasarkan kepada keputusan pengadilan dan bertujuan untuk menangani perilaku dan tindakan yang melanggar peraturan pelayaran internasional," jelasnya.

Kanaani menuturkan, tuduhan pejabat AS terhadap Iran dilontarkan ketika negara ini telah terlibat dalam menciptakan dan mengintensifkan ketidakstabilan dan ketidakamanan di wilayah Teluk Persia selama beberapa dekade melaui intervensi dan kebijakan yang destruktif.

Menurut Kanaani, tuduhan berulang pejabat AS terhadap Iran hanya sebagai alasan untuk membenarkan kelanjutan atau peningkatan kehadiran pasukan negara itu di kawasan.

"Fakta sangat bertentangan dengan pernyataan pejabat-pejabat AS. Pemerintah Amerika lah yang telah mengambil langkah-langkah pelanggaran terhadap hukum laut dengan menyita beberapa pengiriman minyak Iran di perairan terbuka internasional. Tindakan AS ini telah membahayakan keamanan pelayaran dan perdagangan internasional, namun dengan kurang ajar, semua tuduhan dilontarkan kepada Iran," ungkap Kanaani.

Jubir Kemlu Iran menilai kehadiran berkelanjutan pasukan asing di perairan Teluk Persia sebagai ancaman terhadap keamanan navigasi dan pelayaran di perairan strategis ini.

"Negara-negara di kawasan memiliki kemampuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan pelayaran di perairan Teluk Persia tanpa perlu kehadiran pihak asing," tegasnya. (RA)