Di Madinah, Calon Jemaah Haji Iran Gelar Doa Bersama (1)
(last modified Sat, 03 Jun 2023 07:58:45 GMT )
Jun 03, 2023 14:58 Asia/Jakarta
  • Calon jemaah haji Iran menghadiri doa Kumail di Madinah, Kamis (1/6/2023).
    Calon jemaah haji Iran menghadiri doa Kumail di Madinah, Kamis (1/6/2023).

Calon jemaah haji dari Republik Islam Iran menghadiri acara doa Kumail di kota suci Madinah al-Munawwarah pada Kamis malam, 1 Juni 2023.

Acara doa bersama tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Faqih dan Kepala Jemaah Haji serta sejumlah pejabat Panitia Pelaksana Haji Republik Islam Iran.

Menurut Mehrnews, jumlah calon jemaah haji dari Republik Islam Iran yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini adalah 87.550 orang.

Sebelumnya, Panitia Pelaksana Haji Republik Islam Iran dan puluhan calon jemaah haji negara ini telah bertemu Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di Husseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran.

Pada pertemuan yang berlangsung hari Rabu (17/5/2023) itu, Ayatullah Khamenei mengatakan, haji adalah mikat internasional, dan tempat pertemuan global yang memiliki banyak manfaat dunia dan akhirat.

Rahbar menilai pemahaman yang benar terhadap haji, dan kesadaran terhadap urgensi kewajiban ini sebagai sesuatu yang sangat penting.

"Haji adalah masalah global, dan masalah peradaban yang tujuannya untuk meningkatkan derajat umat Islam, mendekatkan hati setiap Muslim, dan mempersatukan umat Islam di hadapan kekufuran, penindasan, imperialisme dan berhala-berhala manusia serta non-manusia," jelasnya.

Ayatullah Khamenei menyinggung manfaat dunia dan akhirat yang diberikan oleh kewajiban agama ini, dan menurutnya, jika tidak ada haji maka umat Islam akan runtuh.

Menurut Rahbar, persatuan umat Islam, dan perlawanan terhadap "Setan-Setan Arogansi Dunia" termasuk di antara tujuan dari haji ini.

"Haji merupakan kesempatan berharga untuk mengenal secara nyata bangsa-bangsa, dan masalah-masalah internasional sehingga setiap orang bisa terhindar dari berita-berita bohong media, dan kantor berita pembohong," imbuhnya.

Ayatullah Khamenei menjelaskan, ketidaktahuan, dan miskin informasi terkait perkembangan dunia akan menyebabkan kehancuran setiap masyarakat.

"Masing-masing anggota masyarakat, dan pejabat pemerintah harus memperhatikan dengan serius pengenalan tujuan, metode, kebijakan dan titik kekuatan serta kelemahan musuh," tegasnya.

Rahbar menuturkan, jika kita mengetahui masalah-masalah dunia, kita dapat memahami tujuan hakiki musuh, dan alasan mengapa mereka bersikeras terhadap sejumlah masalah.

Begitu juga, lanjut Ayatullah Khamenei, para pejabat harus waspada di banyak kasus dan bekerja dengan benar, sebab,  kemajuan-kemajuan Iran yang sangat baik di bidang regional dan internasional yang menyebabkan Amerika Serikat marah, adalah buah dari kewaspadaan ini.

"Negara-negara yang mengklaim beradab padahal tidak beradab sama sekali, terus disibukkan dengan masalah ras kulit hitam, kulit putih, ras Eropa, dan non-Eropa, sementara mereka menganggap hewan peliharaan lebih penting dari beberapa manusia, dan tenggelamnya terus menerus para pengungsi di laut adalah salah satu bukti nyatanya," pungkasnya. (RA)