Rahbar: Imam Khomeini Hembuskan Nafas Baru ke dalam Tubuh Palestina
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan pada acara peringatan 34 tahun haul Imam Khomeini ra di makam sucinya, Masalah Palestina seharusnya dilupakan, tetapi dengan gerakan Imam Khomeini, itu menjadi masalah pertama dunia Islam.
Menurut laporan Iran Press, Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam di acara haul ini menambahkan, Imam Khomeini ra menghembuskan nafas baru ke dalam tubuh Palestina, dan hari ini Hari Quds Sedunia diperingati bukan hanya di negara-negara Islam tetapi juga di negara-negara non-Islam.
Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa Imam Khomeini ra menghidupkan kembali perhatian terhadap spiritualitas bahkan di negara-negara non-Islam.
Menurutnya, Spiritualitas di dunia sedang diinjak-injak oleh beberapa kekuatan dan gerakan Imam Khomeini menghidupkan kembali spiritualitas di dunia.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengklarifikasi bahwa perkembangan ini telah ditanggapi dengan reaksi dari kekuatan yang sama dan kekuatan ini melakukan segalanya untuk menghalangi kebangkitan spiritualitas.
"Lalu dengan faktor perangkat keras dan lunak yang mana Imam Khomeini melakukan berbagai pekerjaan besar ini?" ujar Rahbar.
Menurutnya, Imam tidak punya faktor pendukung berupa perangkat keras. Imam tidak punya uang, tidak juga kantor berita, bahkan kekuatan-kekuatan dunia tidak mendukungnya.
"Dalam pertemuan Syahid Muthahhari, yang dirinya adalah simbol keimanan, dengan Imam Khomeini radi Paris, dia telah menyaksikan 4 iman dalam diri Imam Khomeini ra termasuk iman pada tujuan, iman pada jalan, iman pada rakyat yang beriman, dan iman kepada Allah," ungkap Ayatullah Khamenei ketika menyinggung kekuatan iman Imam Khomeini.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, Ketika kita memperhatikan iman kepada Allah dalam berbagai masalah yang nyata dan melawan arogansi, iman ini berarti iman pada janji-janji Allah, percaya akan janji-janji Ilahi, yang menggerakkan langkah kokoh Imam di jalan ini. Keyakinan Imam pada Islam bukanlah iman kepada Islam kapitalis, juga bukan iman kepada Islam intelektual yang tidak tahu sama sekali.(sl)