Serangan Brutal Israel Berlanjut, Ini Kata Presiden Iran
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, apa yang terjadi terhadap masyarakat di wilayah Palestina pendudukan dan Jalur Gaza adalah contoh kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Menurut hukum dan peraturan internasional, mereka yang melakukan tindakan ini dan mendukung kejahatan ini harus bertanggung jawab," kata Raisi pada hari Kamis (12/10/2023) seperti dilansir IRNA.
Penegasan Raisi disampaikan saat menghadiri perayaan Mehr dan dimulainya Tahun Ajaran Baru di universitas-universitas dan pusat pendidikan tinggi Iran, di Fakultas Teknis Universitas Shiraz, provinsi Fars, Iran selatan.
"Amerika Serikat (AS) harus bertanggung jawab atas hal ini, dan atas serangan brutal terhadap perempuan dan anak-anak dan penghancuran rumah-rumah, meskipun kejahatan tersebut tidak ada hubungannya dengan saat ini dan telah terjadi selama lebih dari 70 tahun, di mana rumah-rumah penduduk (Palestina) dihancurkan dan anak-anak dan perempuan dibunuh di negeri ini," ujarnya.
Presiden Iran mengucapkan selamat atas kemenangan besar front perlawanan terhadap rezim Zionis Israel dalam beberapa hari terakhir.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas melancarkan operasi Badai al-Aqsa pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 sebagai tanggapan atas beragam kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.
Menurut pejabat Zionis, setidaknya 1.200 tentara dan warga Zionis tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka dalam serangan Hamas. Puluhan tentara dan warga Zionis juga ditangkap oleh pasukan perlawanan Palestina ini.
Sementara itu, serangan udara militer Israel yang dilakukan secara membabibuta ke berbagai daerah Gaza telah menyebabkan 1.354 warga Palestina gugur syahid dan 6.049 lainnya terluka. Dari jumlah korban meninggal dunia, terdapat ratusan anak dan wanita Palestina.
Serangan udara Israel di Gaza juga menyebabkan lebih dari 13 ribu rumah tempat tinggal dan 10 pusat kesehatan hancur, dan 48 sekolah mengalami kerusakan berat. (RA)