Peringatan Rahbar atas Berlanjutnya Kejahatan Zionis
(last modified Tue, 17 Oct 2023 14:36:32 GMT )
Okt 17, 2023 21:36 Asia/Jakarta
  • Rahbar, Ayatullah Khamenei
    Rahbar, Ayatullah Khamenei

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para cendekiawan, dan akademisi unggul Iran menekankan dihentikannya serangan dan kejahatan Israel di Jalur Gaza.

Ayatullah Khamenei Selasa (17/10/2023) dalam pertemuan ini menekankan bahwa pengeboman harus segera digentikan, menyebut aksi protes bangsa-bangsa Muslim di negara-negara Islam dan bahkan non-Muslim di Amerika dan Eropa sebagai tanda kemarahan serius negara-negara tersebut terhadap kejahatan rezim Zionis.

"Jika kajahatan ini terus berlanjut, umat Muslim dan pejuang muqawama tidak akan menerima, dan tidak akan ada yang mampu mengentikan mereka. Mereka harus menyadari fakta ini, dan jangan menyuarakan harapan bahwa kelompok ini atau itu, jangan bertindak," tegas Rahbar.

Peringatan Rahbar terkait urgensi dihentikannya kejahatan Israel sangat penting, mengingat aksi-aksi saat ini rezim penjajah al-Quds terus berlanjut melalui koordinasi serta selaras dengan tujuan Amerika, dan dapat memicu respon umat Muslim serta faksi muqawama.

Anak-anak Gaza korban kebengisan Israel

Menyusul kekalahan terberat Israel dari kelompok muqawama dalam operasi Badai Al Aqsa, rezim ilegal ini kembali melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap rakyat tak berdaya Jalur Gaza, dan memblokade total daerah ini, dan bahkan saat ini sekitar 3 ribu warga sipil gugur dan lebih dari 10 ribu lainnya terluka.

Dalam hal ini, staemen petinggi Zionis dan Amerika menunjukkan bahwa mereka mengejar tujuan dengan melanjutkkan perang di Jalur Gaza, seperti memusnahkan Hamas, menduduki Gaza, atau melakukan perubahan mendasar di kawasan ini.

Misalnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, "Tujuan kami adalah kemenangan dan memusnahkan Hamas, serta untuk ini kami membutuhkan tekad dan kesabaran, karena untuk merealisasikan kemenangan membutuhkan waktu."

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden saat diwawancarai Televisi CBS terkait bahwa apakah Hamas harus sepenuhnya dimusnahkan, mengatakan, "Ya, kami yakin, tapi harus ada sebuah otoritas dan pemerintahan Palestina. Harus ada jalan untuk membentuk negara Palestina."

Jelas bahwa realisasi rencana ini berarti berlanjutnya perang dan terbunuhnya sejumlah besar rakyat Palestina yang tidak berdaya, yang tentu saja dapat menyebarkan konflik ke wilayah lain dan menciptakan front baru dalam perang ini. Selain Jalur Gaza, di Tepi Barat Sungai Yordan, mereka sampai pada kesimpulan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai hak sah mereka adalah dengan melawan penjajah Zionis. Dalam hal ini, generasi baru kelompok perlawanan telah dibentuk di Tepi Barat. Dalam dua tahun terakhir, operasi perlawanan juga dilakukan di Tel Aviv.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menegaskan bahwa musuh Zionis tidak mempunyai legitimasi di bagian mana pun di tanah bersejarah Palestina. Berlanjutnya pendudukan adalah alasan utama atas penderitaan jutaan pengungsi Palestina yang terus berlanjut di kamp-kamp di dalam dan luar Palestina, dan kembalinya mereka ke tanah air tempat mereka diusir secara paksa adalah hak suci yang tidak diabaikan atau dilupakan.

Oleh karena itu, jika Amerika dan Zionis masih terus bersikeras melanjutkan perang, agresi dan konspirasinya, maka mereka akan dikenal sebagai pihak yang bertanggung jawab atas dampaknya, karena berlanjutnya proses ini akan memicu respon dan balasan faksi muqawama dan non-Palestina, dan bahkan kontrol perang akan keluar dari tangan kedua pihak.

Ayatullah Khamenei dalam pidatonya seraya mengisyaratkan kejahatan rezim Zionis dalam genosida rakyat Pelestina di Gaza, menekankan urgensi penghentian pemboman, dan seraya merujuk pada peran nyata Amerika dalam politisasi langkah Zionis, mengatakan, "Bangsa Muslim dan bahkan non muslim dunia sangat marah dengan kejahatan Zionis saat ini, dan jika brutalitas ini terus berlanjut, Muslim dunia dan pejuang muqawama tidak akan tahan, dan tidak ada yang bakal mampu menghalangi mereka." (MF)