Iran Aktualita, 13 Januari 2024
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Komandan Pasukan Quds IRGC Surati Pemimpin Hamas, Ini Isinya.
Masih ada isu-isu lain dari Iran, di antaranya:
- Rahbar: Republik Islam Dorong Rakyat Berpartisipasi, Musuh Menyingkirkannya
- Presiden Iran: ISIS Seperti Zionis, Membunuh Perempuan dan Anak-Anak
- Menlu Iran: Kebencian Publik Dunia terhadap Rezim Zionis Tidak Bisa Ditutupi
- Ini Reaksi Iran terhadap Serangan AS dan Inggris di Yaman
- AL Militer Iran Sita Kapal Tanker St Nikolas di Laut Oman
- Iran Dukung Gugatan terhadap Rezim Zionis di Mahkamah Internasional
- Menlu Iran Ungkapkan Alasan Mengapa Zionis Membenci Media
Komandan Pasukan Quds IRGC Surati Pemimpin Hamas, Ini Isinya
Komandan Pasukan Quds, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, mengucakan selamat dan belasungkawa atas gugurnya Saleh Al Arouri kepada Kepala Biro Politik Hamas.
Brigjen Esmail Qaani, Minggu (7/1/2024) dalam suratnya kepada Ismail Haniyeh, menegaskan bahwa saudara-saudara Syahid Saleh Al Arouri, akan berubah menjadi mimpi buruk bagi Rezim pembunuh anak.
Ia menambahkan, dunia akan menyaksikan bagaimana saudara-saudara Syahid Saleh Al Arouri, berubah menjadi mimpi buruk bagi Rezim Zionis.
Komandan Pasukan Quds IRGC menjelaskan, "Saleh Al Arouri, gugur, dengan meninggalkan catatan gemilang dalam Intifada pertama, Intifada Al Aqsa, dan Intifada Baitul Muqadas."
Brigjen Qaani menegaskan, "Musuh berusaha mengurangi kekalahan berat yang diterimanya di Gaza, dan Tepi Barat, dengan meneror para komandan perlawanan."
Media-media Lebanon, Selasa malam mengabarkan tentang terbunuhnya Saleh Al Arouri, akibat serangan drone Rezim Zionis, ke wilayah Dahiyeh, Beirut, Lebanon.
Menurut keterangan media-media Lebanon, drone tersebut menyerang salah satu kantor milik Hamas, sehingga menyebabkan tiga orang gugur, dan 11 lainnya terluka.
Rahbar: Republik Islam Dorong Rakyat Berpartisipasi, Musuh Menyingkirkannya
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, mengatakan kebijakan strategis Republik Islam Iran, melibatkan rakyat di berbagai arena, sebaliknya kebijakan musuh menyingkirkan rakyat dari berbagai arena, dan ini adalah kebijakan Amerika Serikat, dan Rezim Zionis.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (9/1/2024) bertemu dengan sejumlah banyak masyarakat kota Qom, untuk memperingati kebangkitan bersejarah rakyat 19 Dey 1356 Hs (9 Januari 1978).
Menurut Rahbar, penggulingan Rezim Shah yang tiran, bergantung, dan penindas, setahun setelah kebangkitan rakyat Qom, merupakan hasil nyata dari partisipasi rakyat Iran, dan keterlibatan mereka di arena politik serta revolusi.
Ia menuturkan, "Tujuan dari upaya mengajak rakyat berpartisipasi adalah untuk mewujudkan kedaulatan Islam, kemuliaan Islam, reformasi total, memajukan bangsa, dan melawan penjajah."
Ayatullah Khamenei menjelaskan, pelajaran yang diberikan Imam Khomeini, secara teori dan praktik di tahun-tahun itu adalah bahwa partisipasi rakyat dapat menciptakan mukjizat.
"Bersandar pada rakyat adalah ajaran Imam Ali as. Di dalam kitab Nahjul Balaghah, beliau berkata, rakyat adalah sandaran agama, struktur asli masyarakat, dan cadangan untuk hari perlawanan menghadapi musuh," imbuhnya.
Rahbar menilai Gaza, sebagai contoh nyata dari kekuatan agung rakyat, ketika sekelompok kecil dari masyarakat di wilayah yang kecil, telah melumpuhkan Amerika Serikat, dengan seluruh klaimnya, dan Rezim Zionis yang bergantung pada AS, dengan kesabaran dan perlawanan.
Ayatullah Khamenei, menganggap kejahatan-kejahatan, dan pembunuhan terhadap anak-anak yang dilakukan Rezim Zionis, selama tiga bulan di Gaza, tidak akan pernah terlupakan.
"Sejarah akan mencatat suatu hari ada sekelompok orang berkuasa di kawasan ini yang selama berminggu-minggu membunuh ribuah anak-anak, tapi kesabaran rakyat, dan perlawanan pejuang Palestina, memaksa mereka mundur," ujarnya.
Di sisi lain, Rahbar menilai upaya media-media asing menciptakan masyarakat berputus asa, terutama kalangan muda adalah upaya untuk menyingkirkan rakyat dari berbagai arena seperti ekonomi, politik, budaya, dan lainnya.
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Penyamarataan atau membesar-besarkan sisi negatif, menyebarluaskan isu bahwa pemilu, dan aktivitas politik tidak berguna, serta menyebarkan kabar fiktif tentang kesulitan ekonomi, merupakan salah satu propaganda musuh."
Rahbar juga menganggap upaya menakut-nakuti rakyat oleh kekuatan-kekuatan dunia, AS, dan Rezim Zionis, merupakan instrumen lain untuk menyingkirkan rakyat dari berbagai arena.
"Jika memang rakyat Iran, takut pada kekuatan tertentu, Republik Islam tentu sudah tidak ada, padahal hari ini banyak kekuatan yang mengaku berkuasa, dan mendominasi kawasan, takut pada rakyat Iran," imbuhnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menilai kehadiran luas masyarakat Iran, dalam peringatan gugurnya Syahid Qassem Soleimani, yang keempat, kehadiran rakyat pada Pawai 22 Bahman, Hari Quds, dan Yaumullah 9 Dey, sebagai bukti nyata kesiapan rakyat untuk terjun berpartisipasi dalam setiap arena.
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Rakyat Iran, dalam peringatan gugurnya Syahid Soleimani, datang dari tempat-tempat yang jauh untuk berziarah ke Kerman, dan meski terjadi peristiwa mengenaskan, esok harinya mereka kembali datang berduyun-duyun."
Presiden Iran: ISIS Seperti Zionis, Membunuh Perempuan dan Anak-Anak
Presiden Republik Islam Iran mengatakan, kelompok teroris Takfiri, ISIS, adalah didikan Amerika Serikat, dan Rezim Zionis. ISIS, sama seperti Zionis di Gaza, membunuh perempuan dan anak-anak tak bersalah.
Sayid Ebrahim Raisi, Senin (8/1/2024) dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Nasional Tajikistan, Rostam Emomali, menyebut proses perluasan hubungan Tehran-Dushanbe, dalam dua tahun terakhir sesuai dengan harapan.
Raisi menambahkan, "Perluasan kerja sama antarparlemen, merupakan hal yang penting, dan mendukung kerja sama politik-ekonomi, dan penguatan serta peningkatan hubungan budaya dua negara juga harus menjadi penekanan."
Pada saat yang sama, Presiden Iran, menilai perang melawan terorisme, kejahatan terorganisir, dan narkotika merupakan prasyarat kerja sama Iran dan Tajikistan.
Ia menegaskan urgensitas langkah-langkah aktif seluruh negara kawasan dalam menghadapi gerakan-gerakan teroris termasuk ISIS.
"Kelompok teroris Takfiri ini adalah didikan AS, dan Israel. ISIS seperti juga Zionis, di Gaza, berusaha membunuhi perempuan, dan anak-anak tak bersalah," imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Nasional Tajikistan, dalam pertemuan ini menyinggung peningkatan neraca perdagangan Iran dan Tajikistan, dalam dua tahun terakhir.
Rostam Emomali, menyebut instabilitas di kawasan menjadi kekhawatiran bersama Iran dan Tajikistan, serta merupakan faktor berbahaya yang mengancam kerja sama dagang.
Pejabat tinggi Tajikistan ini mengumumkan dukungan negaranya atas pembentukan negara merdeka Palestina, dan mengecam kejahatan Rezim Zionis, yang telah menyebabkan lebih dari 22.000 warga sipil Palestina, di Gaza, gugur.
Menlu Iran: Kebencian Publik Dunia terhadap Rezim Zionis Tidak Bisa Ditutupi
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian menyatakan bahwa kebencian terhadap perilaku tidak berperikemanusiaan rezim Zionis dalam melakukan genosida dan kejahatan perang terhadap warga Palestina tidak bisa ditutupi dengan cara atau logika apa pun.
Sidang pertama Mahkamah Internasional (ICJ) digelar di Den Haag pada hari Kamis, 11 Januari mengenai investigasi atas pengaduan Afrika Selatan terhadap rezim Zionis akibat kejahatan perang di Jalur Gaza.
Afrika Selatan mengajukan pengaduan terhadap rezim Zionis di Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, dan menganggap Israel sebagai rezim yang melanggar Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida.
Sejauh ini, banyak negara, termasuk Republik Islam Iran, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Yordania, Turki, Bolivia, Venezuela, dan Libya, serta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah mendukung persidangan dan penanganan kejahatan dan genosida terhadap rezim Zionis di Mahkamah Internasional di Den Haag.
Republik Islam Iran mengutuk keras kejahatan perang dan genosida rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina, dan menyatakan dukungannya terhadap pendekatan perlawanan sebagai tindakan sah dan diakui menurut hukum internasional bagi bangsa Palestina dalam menghadapi pendudukan.
Menteri Luar Negeri Iran Hassan Amirabdollahian di akun media sosialnya hari Jumat (12/1/2024) menanggapi pengaduan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional dengan mengatakan, "Reaksi kebencian atas perilaku tidak berperikemanusiaan Netanyahu dan tentara teroris rezim Zionis dalam melakukan genosida dan kejahatan perang terhadap Palestina tidak dapat ditutup-tutupi di mata opini publik dunia dengan cara dan logika apa pun,".
"Semua orang menunggu keputusan segera dan tegas dari Mahkamah Internasional untuk menghentikan mesin pembunuh Zionis," tegasnya.
Ini Reaksi Iran terhadap Serangan AS dan Inggris di Yaman
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras serangan militer AS dan Inggris ke Yaman dan menganggapnya sebagai tindakan sewenang-wenang, dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman, serta pelanggaran terhadap hukum dan peraturan internasional.
Amerika dan Inggris mengebom lebih dari 12 lokasi yang digunakan oleh pasukan Ansarullah di utara dan barat Yaman pada Jumat pagi.
Menurut pihak berwenang Yaman, kota Sanaa, Hudaydah, Saada dan Dhamar menjadi sasaran serangan militer pasukan AS dan Inggris.
Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan hari Jumat (12/1/2024) menanggapi serangan militer Amerika Serikat dan Inggris di Yaman dengan mengatakan, "Serangan militer ini sejalan dengan berlanjutnya dukungan penuh Amerika Serikat dan Inggris terhadap kejahatan perang rezim Zionis atas bangsa tertindas Palestina di Jalur Gaza,".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menekankan bahwa serangan sewenang-wenang ini tidak akan menghasilkan apa-apa selain memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di kawasan.
"Ketika rezim Zionis melanjutkan serangan dan kejahatan perangnya terhadap Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Amerika dan Inggris berusaha mengalihkan perhatian masyarakat dunia dari kejahatan rezim palsu, kriminal dan agresor Zionis terhadap rakyat Palestina dengan memperluas payung dukungannya terhadap Israel," ujar Kanani.
Jubir Kemlu Iran mengekspresikan keprihatinannya mengenai konsekuensi terulangnya serangan sewenang-wenang terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional, dan meminta komunitas internasional untuk mencegah penyebaran perang, ketidakstabilan dan ketidakamanan di kawasan dengan reaksi dan tindakan yang bertanggung jawab.
Sementara itu, serangan pagi hari pasukan militer Amerika Serikat dan Inggris di Yaman memicu reaksi beberapa negara, termasuk Rusia, yang meminta Dewan Keamanan PBB segera mengadakan pertemuan darurat.
Menanggapi serangan-serangan ini, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa Riyadh mengikuti operasi militer ini dengan penuh kekhawatiran.
Kementerian Luar Negeri Saudi lebih lanjut menyerukan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Laut Merah serta menahan diri dan menghindari peningkatan ketegangan.
AL Militer Iran Sita Kapal Tanker St Nikolas di Laut Oman
Menyusul pelanggaran yang dilakukan setahun lalu, dan pencurian minyak Iran, oleh Amerika Serikat menggunakan kapal tanker Suez Rajan, maka kapal yang berganti nama San Nicolas ini, disita Angkatan Laut Militer Iran.
Dikutip Fars News, Kamis (11/1/2024) kapal tanker Suez Rajan, tahun lalu membawa lari minyak Iran, dengan dukungan Amerika Serikat, dan memindahkan minyak itu ke pelabuhan AS.
Kapal tanker yang dimaksud saat ini sudah berganti nama menjadi St Nikolas, dan ditahan saat membawa minyak di perairan Laut Oman, pada hari Kamis pagi.
Berdasarkan keputusan pengadilan, dan pengesahan Organisasi Pelabuhan dan Pelayaran Iran, kapal tanker St Nikolas, sekarang ditahan oleh Angkatan Laut Militer Iran.
Kapal tanker tersebut disita oleh AL Militer Iran, sebagai pembalasan atas pencurian minyak Iran, oleh AS, dan saat ini sudah dipindahkan ke pelabuhan Iran, untuk diserahkan ke pihak berwenang.
Iran Dukung Gugatan terhadap Rezim Zionis di Mahkamah Internasional
Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mendukung tindakan pemerintah Afrika Selatan yang mengajukan pengaduan terhadap rezim Zionis ke Mahkamah Internasional.
Terkait hal ini, Afrika Selatan telah mengajukan pengaduan terhadap rezim Zionis ke mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda dengan tujuan untuk menghukum para pelaku pembunuhan warga Palestina di Jalur Gaza dan mengakhiri kejahatan Zionis.
Dalam pengajuan kasus setebal 84 halaman itu, Afrika Selatan mengatakan, Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza dengan membunuh, menyebabkan penderitaan mental dan fisik serius serta menciptakan kondisi hidup yang dapat menyebabkan kehancuran fisik.
Pada Kamis dan Jumat pekan ini, 11 dan 12 Januari 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) akan memeriksa pandangan hukum Afrika Selatan dan rezim Zionis terkait kasus genosida di Jalur Gaza.
Sejauh ini, banyak negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Pakistan, Yordania, Turki, Bolivia, Venezuela, Libya, serta negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah mendukung persidangan dan investigasi kejahatan genosida rezim Israel di Gaza di Mahkamah Internasional.
Republik Islam Iran kembali mengutuk keras kejahatan perang dan genosida rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina, serta mendukung pendekatan perlawanan sebagai tindakan yang membebaskan dan merupakan hak yang sah dan diakui menurut hukum internasional bagi bangsa Palestina.
Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya pada hari Rabu (10/1/2024) menekankan kembali perlunya tindakan segera dan tegas oleh organisasi internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, dalam menciptakan pencegahan yang efektif dan penghentian total serangan militer rezim Zionis terhadap Gaza.
Kemlu Iran mendukung penuh tindakan pemerintah Afrika Selatan untuk menyeret rezim Zionis di hadapan Mahkamah Internasional sesuai Konvensi 1948 tentang Pencegahan dan Hukuman Genosida.
Menlu Iran Ungkapkan Alasan Mengapa Zionis Membenci Media
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian memberikan penghormatan kepada syuhada media dalam perang Gaza, dan menyatakan bahwa rezim Zionis membenci media, karena mengungkap kejahatannya ke publik internasional.
Hossein Amirabdollahian di akun X pada Senin (8/1/2024) malam menulis, "Selama lebih dari tiga bulan melancarkan perang keji di Gaza, 111 jurnalis dan juru kamera gugur, yang merupakan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah,".
"Zionis sangat mengkhawatirkan penilaian dan kesadaran publik dunia terhadap sepak terjangnya], dan ini adalah alasan utama kebencian dan kedengkian rezim kriminal ini terhadap media," ujar Amirabdollahian.
Menlu Iran memberikan penghormatan terhadap syuhada media, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Wael Al-Dahdouh, pahlawan jurnalis Palestina.
Reporter Hamza Wael Al-Dahdouh dari saluran TV Al Jazeera dan reporter lepas Mustafa Soraya diserang hingga gugur oleh pasukan rezim Zionis pada hari Minggu di Khan Yunis Barat.
Dengan gugurnya dua jurnalis Palestina oleh tentara rezim Zionis, maka jumlah jurnalis yang syahid dalam perang Jalur Gaza mencapai 111 orang.
Sebelumnya, Hamzah Wael al-Dahdouh telah kehilangan istri, dua anak, dan cucunya dalam pemboman Jalur Gaza belum lama ini.
Kantor informasi pemerintah di Jalur Gaza mengutuk kematian dua jurnalis Palestina ini oleh pasukan Israel dan menyerukan semua serikat jurnalis, media, dan hukum untuk memberikan tekanan atas rezim Zionis supaya menghentikan genosida di Gaza.