Abdollahian: Agresi Zionis ke Suriah harus Dihentikan
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam pertemuan dengan Utusan khusus sekjen PBB untuk Suriah, Geir Pedersen menekankan tekad serius komunitas internasional untuk menghentikan agresi rezim Zionis dan pelanggaran kedaulatan wilayah Suriah.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, yang telah melakukan perjalanan ke New York, dalam pertemuan dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen seraya mendukung upaya PBB untuk membantu membangun stabilitas di negara ini, menekankan tekad serius komunitas internasional dan kerja sama negara-negara regional dan lembaga-lembaga internasional untuk melawan tegas dan efektif terhadap fenomena terorisme yang mengerikan.
Pedersen juga menyampaikan penghargaan atas peran konstruktif dan efektif Republik Islam Iran dalam memerangi terorisme dan membantu menyelesaikan krisis politik di Suriah, dan menekankan perlunya Tehran untuk terus memainkan peran dalam setiap inisiatif politik.
Menyusul aksi teroris rezim Zionis baru-baru ini, menteri luar negeri Iran mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin dan menulis bahwa aksi teroris Israel terhadap penasihat militer Iran mengungkapkan sifat teroris rezim ini.
Mengingat serangan roket rezim Zionis pada 20 Januari 2024 yang menyebabkan gugurnya lima penasihat militer Iran, Amir-Abdollahian menambahkan bahwa tindakan keji ini sekali lagi menunjukkan sifat teroris sebenarnya dari rezim Israel, perannya yang mengganggu stabilitas di kawasan dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap perdamaian dan keamanan kawasan dan lebih jauh lagi.
Pada bagian lain suratnya kepada Sekjen PBB, Menteri Luar Negeri Iran meminta Dewan Keamanan badan internasional tersebut mengutuk tindakan teroris rezim Israel dalam menjalankan tugasnya berdasarkan Piagam PBB, karena tindakan provokatif tersebut merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional.
Rezim Zionis memiliki sejarah panjang dalam meneror dan membunuh warga sipil, dan contoh paling nyata dari kejahatan rezim ini adalah serangan di Jalur Gaza dan genosida terhadap masyarakat di wilayah ini dengan segala jenis senjata dan amunisi yang tidak konvensional atau terlarang.
Lebih dari 108 hari telah berlalu sejak genosida Israel di Jalur Gaza, dan sejauh ini lebih dari 25 ribu orang, termasuk anak-anak dan perempuan, gugur dan lebih dari 62 ribu orang terluka. (MF)