Feb 07, 2024 15:20 Asia/Jakarta
  • Pejabat Yaman: Revolusi Islam Iran, Gempa Politik di Dunia​

Sekretaris Dewan Tinggi Politik Yaman menilai Revolusi Islam Iran sebagai gempa politik di dunia.

45 tahun yang lalu, pada tanggal 12 Bahman 1357 H,1 Februari 1979, Imam Khomeini setelah lima belas tahun berada di pengasingan menginjakkan kaki di Iran dan disambut antusias masyarakat Iran.

Sepuluh hari setelah kedatangannya di Iran, pada tanggal 22 Bahman 1357, atau 11 Februari 1979, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan gemilang.

Yasser Al-Houri, Sekretaris Dewan Tinggi Politik Yaman dalam wawancara dengan reporter IRNA hari Rabu (7/2/2024) mengatakan, "Revolusi Islam Iran menciptakan gempa politik besar-besaran di dunia, yang mengguncang pilar kolonialisme,".

"Pevolusi Islam Iran tidak hanya membawa perubahan dan transformasi mendasar bagi bangsa Iran, namun juga berdampak pada seluruh bangsa di kawasan," ujar Al-Houri.​

"Kemenangan Revolusi Islam membuka gerbang baru di bidang konstruksi, kemajuan, kemandirian dan kemauan nasional untuk membangun negara dengan kemampuan melestarikan dan melindungi sumber daya dan kekayaan nasioanalnya," tegas pejabat Yaman ini.

Menurut Al-Houri, sebelum terjadinya revolusi Islam, wilayah tersebut berada di bawah kendali penuh Amerika Serikat. 

"Revolusi Israel merupakan secercah harapan bagi seluruh generasi muda umat Islam dan memberikan mereka perasaan bahwa hal itu adalah sebuah hal yang baik untuk menghancurkan intervensi asing dan mewujudkan kebebasan bangsa, serta kemakmuran negara," papar Sekretaris Dewan Tinggi Politik Yaman.

Sekretaris Dewan Politik Tertinggi Yaman menyinggung konspirasi Amerika dan Inggris melawan Revolusi Islam, dengan mengungkapkan, "Seiring berjalannya waktu, Revolusi Islam membuktikan pentingnya hal ini dan menunjukkan bahwa revolusi adalah akar dari keruntuhan seluruh negara berhala yang dibuat oleh Barat dan meniadakan semua pemikiran busuk yang tidak bermanfaat bagi bangsa dan negara,".

Yasser al-Houri juga menekankan bahwa Palestina merupakan salah satu poros utama revolusi Islam, karena revolusi ini menganggap Zionisme adalah tumor kanker di tubuh umat Islam.​(PH)

Tags