Iran Aktualita, 17 Februari 2024
(last modified Sat, 17 Feb 2024 07:48:20 GMT )
Feb 17, 2024 14:48 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi
    Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, seperti; Presiden Iran: Kehadiran Pihak Asing di Kawasan Tak Selesaikan Masalah.

Selain itu, masih ada isu-isu penting lainnya seperti;

  • Brigjen Hajizadeh: Drone Siluman Iran Bisa Lacak Target Dimana Saja
  • Ketua MA Iran: Tehran dan Baghdad Perkuat Kerja Sama Tindak Teroris
  • Menhan Iran: Republik Islam Siap Bahas Masalah Pertahanan dengan Arab Saudi
  • Abdollahian: Tanpa Dukungan AS, Israel tidak Mampu Lanjutkan Perang di Gaza
  • IRGC Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Perang
  • Iran Kutuk Serangan Udara Rezim Zionis di Rafah

Presiden Iran: Kehadiran Pihak Asing di Kawasan Tak Selesaikan Masalah

Presiden Iran mengatakan, kehadiran pihak asing di kawasan Asia Barat, dengan dalih menyelesaikan masalah, alih-alih menyelesaikan masalah, malah membuat masalah semakin besar bagi masyarakat, dan pemerintah negara-negara kawasan.

Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Sayid Ebrahim Raisi, Kamis (15/2/2024) dalam pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Armenia, Mher Grigoryan, dan Ketua Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dua negara beserta delegasi, menilai hubungan Tehran-Yerevan, bersejarah, bersahabat dan konstruktif.

Dalam pertemuan itu, Raisi juga menyinggung masalah-masalah Kaukasus, dan menekankan perhatian khusus Republik Islam Iran, terkait upaya menjaga stabilitas dan keamanan regional.

Presiden Iran, mengumumkan dukungan dan sambutan atas perundingan-perundingan damai antara Armenia, dan Republik Azerbaijan, serta menekankan tekad dan kesiapan Iran, untuk menjaga keamanan strategis kawasan Kaukasus, dan garis merah Iran, dalam masalah ini.

Pada saat yang sama, Raisi menyinggung tekad pejabat tinggi kedua negara untuk mengembangkan hubungan dagang, dan ekonomi, serta meningkatkannya ke level hubungan politik bilateral.

"Implementasi penuh seluruh kesepakatan yang dicapai Iran dan Armenia, didukung pemerintah Tehran, dan masalah ini menuntut kerja keras berlipat, serta penanganan serius Komisi Bersama dua negara," imbuhnya.

Di sisi lain, Deputi PM Armenia, selain menyampaikan peningkatan kerja sama ekonomi dengan Iran, juga menganggap dukungan Iran, atas independensi, kedaulatan dan integritas teritorial Armenia, sangat bernilai bagi pemerintah dan rakyat negara ini.

Brigjen Hajizadeh: Drone Siluman Iran Bisa Lacak Target Dimana Saja

Komandan Pasukan Dirgantara, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, saat ini Iran, mampu menyerang target-target bergerak di permukaan laut atau melacak target di mana pun dengan drone-drone siluman.

Ali Hajizadeh

Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Kamis (15/2/2024) menilai kemampuan pertahanan Iran, saat ini, jika dibandingkan dengan masa perang yang dipaksakan Irak, tahun 1980-an, jauh dari yang dibayangkan.

"Dulu meriam kami, dalam perang melawan Rezim Baath, Irak, hanya mampu menembak target yang berada pada radius 27 kilometer," Hajizadeh.

Ia menambahkan, "Akan tetapi hari ini kami mencapai sebuah titik yang diakui sendiri oleh pasukan Amerika Serikat, di kawasan, secara terbuka bahwa mereka tidak ingin terlibat konfrontasi dengan Iran, karena mereka sadar tidak punya kekuatan menghadapi kekuatan pertahanan Iran."

Menurutnya, di bidang pertahanan udara, rudal dan drone, saat ini Iran, merupakan salah satu kekuatan unggul di arena internasional.

Komandan Pasukan Dirgantara IRGC menegaskan, "Saat ini kami mampu menyerang target-target bergerak di permukaan laut atau melacak target di mana pun berada dengan drone-drone siluman."

Pada saat yang sama, Brigjen Hajizadeh, menganggap para pejabat negara Iran, harus memiliki alasan untuk melakukan aktivitas-aktivitas efektif di tengah sanksi.

Ketua MA Iran: Tehran dan Baghdad Perkuat Kerja Sama Tindak Teroris

Ketua Mahkamah Agung Iran menyatakan harapan bahwa dengan simpati dan kerja sama antara otoritas Iran dan Irak, maka para teroris akan diadili dan dihukum atas tindakan mereka. ​

Ketua MA Iran, Gholam Hossein Mohseni Ejei

Menurut laporan reporter Iran Press, Gholam Hossein Mohseni Ejei, Ketua Mahkamah Agung Iran yang melakukan perjalanan ke Bagdad pada hari Selasa sebagai ketua delegasi peradilan tingkat tinggi Iran atas undangan resmi Faiq Zidan, Kepala lambaga Kehakiman Tertinggi Irak, bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Irak, Qassem al-Araji dan mengatakan, "Musuh kedua negara dan simpatisannya menghalangi implementasi perjanjian keamanan Iran dan Irak,".

Ketua Mahkamah Agung Iran menekankan urgensi memperhatikan implementasi dan pengoperasian penuh perjanjian keamanan yang disepakati antara Iran dan Irak.

Penasihat keamanan nasional Irak juga menekankan sekali lagi komitmen Baghdad untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian keamanan dengan Tehran, dan menyatakan bahwa keamanan Iran sama dengan keamanan Irak dan keamanan Irak adalah keamanan Iran.

Pada hari Rabu, pada hari kedua perjalanannya ke Baghdad, ketua Mahkamah Agung Iran, bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammad Shia al-Sudani, dan mengapresiasi posisi baik pemerintah dan bangsa Irak dalam mendukung rakyat Palestina, serta menekankan perlunya meningkatkan tekanan politik dunia Islam terhadap Amerika dan rezim Zionis supaya menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Palestina yang tertindas di jalur Gaza.

Menhan Iran: Republik Islam Siap Bahas Masalah Pertahanan dengan Arab Saudi

Menteri Pertahanan Iran menyatakan kesiapan Republik Islam Iran mengadakan pembicaraan pertahanan dan keamanan bersama dengan Arab Saudi.

Menhan Iran Mohammedreza Ashtiani dan Dubes Arab Saudi di Tehran

Brigadir Jenderal Mohammedreza Ashtiani, Menteri Pertahanan Iran dalam pertemuan dengan Abdullah bin Saud Al-Anzi, Duta Besar Arab Saudi di Tehran hari Selasa (13/2/2024) menyatakan bahwa Republik Islam Iran dan Arab Saudi adalah dua negara Muslim dan pemain penting di kawasan yang efektif dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.

"Dalam kerangka kebijakan luar negeri pemerintah Republik Islam Iran, pengembangan hubungan dan interaksi konstruktif dengan negara-negara di kawasan menjadi prioritas," ujar Menhan Iran.

Di bagian lain statemennya, Brigjen Ashtiani menilai masalah Palestina sebagai isu utama dunia Islam dan seluruh dunia.

"Negara-negara Muslim, khususnya negara-negara penting di kawasan harus mengambil posisi dan tindakan yang lebih tegas dan terkoordinasi dalam hal ini sebagai kewajiban syariah dan kemanusiaan," tegasnya.

Menteri Pertahanan Iran menyatakan bahwa rezim Zionis pasti tidak mencapai dan tidak akan mencapai tujuannya di Gaza.

"Intervensi dan dukungan Amerika Serikat dan Barat terhadap rezim Zionis dapat mempersulit kondisi keamanan di kawasan dan menyebabkan krisis regional," papar Menhan Iran.

Brigjen Ashtiani menilai negara-negara Teluk Persia memiliki kepentingan dan ancaman yang sama, dan menekankan bahwa hidup berdampingan secara damai dan pemahaman bersama sangat penting dalam masalah keamanan.

Menyinggung kesamaan bidang kerja sama antara angkatan bersenjata Iran dan Arab Saudi di bidang militer, keamanan, intelijen, dan teknis, serta perjanjian keamanan komprehensif antara kedua negara, Menteri Pertahanan Iran menyatakan kesiapan Kementerian Pertahanan Republik Islam Iran untuk mengembangkan kerja sama pertahanan, militer dan teknis.

Sementara itu, Abdullah bin Saud Al-Anzi, Duta Besar Saudi untuk Iran menekankan perlunya mengembangkan kerja sama bilateral di berbagai dimensi, termasuk di bidang pertahanan dan teknis.

"Iran dan Arab Saudi adalah sahabat dan saudara. oleh karena itu, pertukaran delegasi dan pertemuan pertahanan akan memperdalam hubungan kedua negara," tegas Dubes Saudi di Tehran.​

Abdollahian: Tanpa Dukungan AS, Israel tidak Mampu Lanjutkan Perang di Gaza

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian menekankan, jika bantuan AS terhadap Israel diputus, maka rezim ini tidak akan mampu melanjutkan perang di Gaza, bahkan untuk satu hari saja.

Menurut laporan MNA, Hossein Amir-Abdollahian yang berkunjung ke Suriah hari Minggu (11/2/2024) bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad.

Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian

Abdollahian dalam peretmuan ini menilai krisis Gaza sebagai isu utama di tingkat internasional, dan seraya mengisyaratkan sikap bersama Iran dan Suriah dalam mendukung isu Palestina, mengatakan, perang di Gaza bukan solusi, dan genosida rakyat Palestina harus segera dihentikan.

"Jika Amerika jujur dalam klaimnya bahwa ia tidak menginginkan perluasan perang di kawasan, maka Washington harus menghentikan dukungannya terhadap rezim Zionis," papar Abdollahian.

Kepala diplomasi Iran ini menjelaskan, " Kami percaya bahwa para pemimpin kelompok Palestina dan bangsa Palestina dapat memutuskan untuk mengelola Gaza dan Tepi Barat setelah perang, karena perlawanan di Palestina masih kuat dan solid."

Sementara itu, Presiden Suriah Bashar Assad juga mengucapkan selamat kepada pimpinan, pemerintah dan rakyat Iran pada peringatan kemenangan Revolusi Islam dalam pertemuan ini dan menambahkan, apa yang telah dilakukan Republik Islam Iran dalam empat bulan terakhir dalam mendukung Palestina sekali lagi membuktikan kepada dunia bahwa Iran tidak hanya berbicara tetapi bertindak.

Bashar Assad juga menegaskan bahwa dukungan Suriah terhadap perlawanan dan Palestina merupakan sebuah posisi bersejarah dan perlawanan telah mengakar di Suriah dan kebijakan ini tidak akan berubah.

Masih menurut laporan ini, agenda Abdollahian selama di Suriah di antaranya adalah jumpa pers bersama dengan Menlu Suriah Faisal Mekdad, menyampaikan pidato di acara peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran dan berziarah ke makam suci Sayidah Ruqaiyah.

Menlu Iran juga bertemu dengan sejumlah pejabat faksi muqawama Palstina dan membahas transformasi Gaza serta pentingnya untuk menghentikan kejahatan dan genosida rezim Zionis di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

IRGC Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Perang

Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam menyatakan bahwa aksi gabungan Angkatan Udara dan Angkatan Laut IRGC berhasil diselesaikan dengan menembakkan rudal balistik jarak jauh dari kapal perang.

Mayor Jenderal Hossein Salami hari Senin (12/2/2024) mengatakan,“Keberhasilan peluncuran rudal balistik jarak jauh dari kapal perang IRGC telah meningkatkan jangkauan pengaruh dan kekuatan angkatan laut kami ke titik mana pun yang diinginkan.”

Menyinggung kemampuan Angkatan Laut IRGC lainnya, Komandan IRGC menekankan, "Kapal laut kita dapat muncul di mana saja di lautan, dan tentu saja, ketika kita dapat menembakkan rudal dari sana, tidak ada tempat yang aman untuk itu. tidak ada kekuatan yang ingin menciptakan ketidakamanan bagi kita,".

"Kekuatan pertahanan dan ofensif angkatan laut kita dengan kedatangan sejumlah besar drone, rudal jelajah dan bahkan rudal balistik dengan kemampuan untuk menargetkan kapal tempur di laut adalah hal yang sangat kompleks. dan saling terkait yang kompleks, menunjukkan kemampuan yang maju dan modern," kata Mayjen Salami.

"Kami pasti akan menunjukkan reaksi yang tepat dan keras terhadap konspirasi dan tindakan apa pun. Otoritas, kekuatan, dan itikad kami siap  untuk mengalahkan koalisi kekuatan besar mana pun."tegasnya.

Iran Kutuk Serangan Udara Rezim Zionis di Rafah

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Nasser Kanani mengutuk serangan udara rezim Zionis di kawasan pemukiman Rafah. ​

Sekitar 100 orang gugur dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara rezim Zionis terhadap Rafah di selatan Jalur Gaza pada Senin pagi.

Serangan udara Israel ke Rafah

Sumber berita juga mengumumkan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak Palestina.

Jubir Kemlu Iran, Nasser Kanani dalam statemen hari Senin (12/2/2024) menyinggung kondisi Rafah yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Palestina, dan memperingatkan bahwa tindakan rezim Zionis yang melanggar batas Rafah dan mengancam serangan darat di wilayah ini dapat menyebabkan bencana kemanusiaan dan kejahatan perang lainnya terhadap warga Palestina yang tidak berdaya.

"Niat dan tindakan seperti itu tidak hanya bertentangan dan mengganggu perundingan yang sedang berlangsung mengenai masalah gencatan senjata. Selain itu, merupakan tindakan yang bertentangan dengan perintah sementara yang dikeluarkan oleh Mahkamah Internasional, sekaligus membuktikan niat jahat Zionis dalam serangan berulang kali yang melanggar semua hukum internasional," kata pernyataan Jubir Kemlu Iran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan tentang konsekuensi berbahaya dari tindakan biadab ini dan menyatakan keprihatinan atas berlanjutnya kejahatan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap Palestina.

"Sekaranglah saatnya jika Amerika Serikat dan sekutu Zionis di negara-negara Barat lainnya untuk membuktikan keprihatinan dan ketulusannya terhadap keamanan dan stabilitas kawasan dengan menghentikan perilaku gila otoritas Zionis yang membantai rakyat Palestina yang tidak berdaya," tegasnya.

Kanani menyerukan perhatian internasional dari pemerintah dan opini publik dunia terhadap konsekuensi yang mengkhawatirkan dari setiap tindakan militer rezim Zionis di Rafah terhadap situasi penduduk dan pengungsi di wilayah ini, dan meminta tanggung jawab organisasi internasional dan PBB sebagai pemimpin untuk mencegah berlanjutnya agresi rezim Zionis, dan mencegah eskalasi bencana kemanusiaan.​