Serangan militer Zionis ke berbagai wilayah Kamp Jabalia di utara Jalur Gaza dan timur Rafah di selatan wilayah ini masih terus berlanjut.
Surat kabar Amerika Serikat, mengutip empat sumber terpercaya mengabarkan pemerintahan Presiden Joe Biden, berjanji kepada Israel, untuk memberikan informasi sensitif guna menyerang Hamas.
Sayap militer Jihad Islam Palestina, mengumumkan berlanjutnya serangan terhadap pasukan Israel, di timur kota Rafah, dan merilis video yang menunjukkan bangkai drone canggih Rezim Zionis yang ditembak jatuh.
Pelapor khusus HAM PBB untuk Palestina mengatakan, tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza.
UNRWA memperingatkan, jika bantuan kemanusiaan tidak tiba di Gaza, maka tidak akan ada makanan yang tersisa untuk dibagikan.
Komite IGD pusat Rafah di selatan Jalur Gaza menyatakan, sejak serangan darat militer Israel ke kota Rafah, sekitar 120 warga Palestina gugur dan ratusan lainnya terluka.
Wakil tetap Mesir di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, rezim Zionis Israel ingin mengusir paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina menyerukan rakyat Palestina melancarkan intifada besar-besaran untuk mendukung rakyat Gaza dan menyelamatkan orang-orang Palestina Rafah dari perang dan genosida rezim Zionis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, memperingatkan, operasi militer Rezim Zionis, di Rafah, akan memperkeruh situasi kawasan.
Ketua tim medis Doctors Without Borders (Dokter Lintas Batas) mengingatkan situasi pasokan air, makanan dan obat-obatan di Jalur Gaza telah mencapai tahap berbahaya dan penutupan penyeberangan Rafah akan memperburuk kondisi masyarakat.