Feb 25, 2024 19:44 Asia/Jakarta

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei merupakan salah satu tokoh yang selalu menekankan perlunya partisipasi kuat masyarakat dalam pemilu.

Rahbar selalu menyerukan masyarakat untuk datang ke Tempat-tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pemungutan suara pemilu mendatang, yaitu pemilu Parlemen dan Pemilu Dewan Pakar Kepemimpinan.

Penegasan Rahbar mengenai hal itu disebabkan pendangan dan visinya mengenai kategori partisipasi. Ayatullah Khamenei menganggap partisipasi sebagai hak dan kewajiban masyarakat.

"Kehadiran dan partisipasi masyarakat benar-benar diperlukan, yaitu, partisipasi ini adalah sebuah kewajiban rakyat dan sekaligus hak rakyat. Partisipasi dalam pemilu bukan sekedar kewajiban, namun juga hak, dan itu Anda.Ini adalah hak rakyat untuk memilih orang yang ingin membuat undang-undang untuk mereka atau melaksanakan undang-undang atau memberikan pendapat tentang pemimpin atau memilih pemimpin melalui Dewan Pakar Kepemimpinan (Majles-e Khebregan-e Rahbari). Ini adalah hak rakyat. Mereka harus berpartisipasi dan menggunakan haknya," kata Rahbar.

Pemilu di Iran

Wajar jika ada pandangan seperti itu tentang partisipasi pemilu. Hal ini disebabkan pentingnya pemilu. Ayatullah Khamenei memiliki pandangan politik terhadap pemilu dan yakin bahwa pemilu mempunyai banyak konsekuensi politik, keamanan dan ekonomi.

Pandangan politik Rahbar terhadap pemilu ditentukan oleh penafsiran yang dimilikinya mengenai pemilu, yaitu, pemilu adalah "suntikan darah baru" ke dalam sistem pengelolaan negara, pemilu adalah perwujudan otoritas nasional, dan pemilu adalah Lailatul Qadr.

Interpretasi tersebut menunjukkan bahwa pemilu dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap nasib negara. Terpilihnya wakil-wakil yang kuat akan mengarah pada terbentuknya parlemen yang kuat dan efisien, dan parlemen yang demikian akan lebih berhasil dalam menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat dan tantangan-tantangan yang dihadapi negara. Memilih wakil-wakil yang lemah juga akan mempunyai akibat yang berlawanan dan pada dasarnya akan melemahkan lembaga pemilu.

Selain itu, pemilu akan mempunyai konsekuensi keamanan yang penting. Partisipasi yang kuat berarti dukungan rakyat terhadap sistem politik, dan dukungan rakyat berarti modal sosial negara dan sistem politik.

Semakin kuat partisipasi rakyat dalam Pemilu, semakin sedikit ancaman dari luar, baik militer maupun sipil. Semakin rendah partisipasinya, semakin besar ancamannya. Oleh karena itu, Ayatullah Khamenei memaknai pemilu sebagai benteng, dan meyakini bahwa pemilu adalah alat pencegah karena mencegah agresi dan campur tangan musuh lebih lanjut.

"Partisipasi dalam pemilu adalah salah satu cara terkuat yang dapat dipertahankan oleh bangsa ini, yaitu seperti baju besi baja di depannya dan melawan serangan musuh-musuh, niat buruk dan kejahatan musuh serta Mustakbirin dan pihak-pihak yang mencampuri urusan. Pemilu sangat penting," tegasnya.

Penafsiran dan penjelasan Ayatullah Khamenei mengenai pemilu ini menunjukkan posisi pemilu di mata Rahbar dan sistem Republik Islam Iran. Hal ini juga menunjukkan bahwa, tidak seperti banyak negara lainnya, pemilu di Iran tidak bersifat seremonial dan dekoratif, namun lebih menentukan dan transformatif. (RA)

Tags