Urgensi Pemilu Putaran Kedua Parlemen Iran
(last modified Sat, 11 May 2024 04:34:37 GMT )
May 11, 2024 11:34 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam
    Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam

Pemilihan umum legislatif putaran kedua dimulai Jumat pagi (10/5)

Parlemen Republik Islam Iran memiliki 290 kursi. Pada pemilu parlemen tahap pertama yang dilaksanakan pada 11 Maret, ditetapkan 245 kursi di parlemen, tapi penetapan 45 kursi lainnya ditunda ke pemilu tahap kedua.

Ada 22 daerah pemilihan di Tabriz, Shabestan, Mianeh, Parsabad, Semiram, Lanjan, Karaj, Tehran, Varamin, Birjand, Mashhad, Abadan, Ramhormoz, Khodabande, Zanjan, Shiraz, Maroodasht, Khorramabad, Qaimshahr, Malayer, Kermanshah dan Gonbadkavus di dimana pemilu telah diperpanjang ke putaran kedua.

Oleh karena itu, 45 kursi dewan, yaitu sekitar seperenam dari 290 kursi parlemen, akan ditentukan pada pemilu tahap kedua, dan hal ini menyebabkan pentingnya kehadiran pemilih dan pilihannya, karena dampaknya yang menentukan.

Hal ini berdampak pada pendekatan politik dan efisiensi khusus dari badan legislatif dan pengawasan negara yang tidak kurang pentingnya dari pemilu yang diadakan pada tanggal 11 Maret.

Pemilihan umum legislatif Iran putaran kedua yang dimulai pagi hari Jumat digelar di 22 daerah pemilihan dan di 15 provinsi serta 47 kota. Pemilu tahap kedua di 8 daerah pemilihan, termasuk di Tehran, diadakan secara elektronik.

Penyelenggaraan pemilu elektronik, selain menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan pemilu, juga menunjukkan penekanan Republik Islam Iran pada pengurangan biaya keamanan dan sosial pemilu.

Menyelenggarakan pemilu secara elektronik membuat penghitungan suara menjadi lebih mudah dan cepat.

Terkait hal ini, Masoud Bahrami, anggota badan pemeriksa provinsi Tehran mengatakan, Mengingat pemilu di provinsi Tehran dilaksanakan secara elektronik, tampaknya hasilnya akan diumumkan dalam waktu dua jam setelah pemilu.

Hal lain mengenai pemilu tahap kedua adalah proses pelaksanaannya.

Menurut Hadi Tahan Nazif, Juru Bicara Dewan Garda Konstitusi, 40.000 pengawas bertanggung jawab memantau pemilu pada tahap pemilu ini.

Sekitar 7.000 orang wakil dari para kandidat juga telah mendaftar untuk bisa menjadi pengawas bersama para pelaksana dan pengawas.

Oleh karena itu, pada pemilu tahap ini, kesehatan dan keamanan juga menjadi isu penting dan tidak kalah pentingnya dengan pemilu tahap pertama.

Persoalan penting lainnya adalah pemilu tahap kedua sangat penting bagi kelompok politik karena mengisi kursi parlemen dan juga menentukan penugasan komposisi politik parlemen.

45 kursi mewakili seperenam kursi di parlemen dan mempunyai pengaruh besar terhadap penentuan ketua parlemen serta bobot kelompok politik di parlemen berikutnya.

Dalam hal ini, setelah berpartisipasi dalam pemilihan umum legislatif putaran kedua, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan, Pemilu tahap kedua sama pentingnya dengan pemilihan tahap pertama. Pada tahap kedua, kapasitas tahap pertama yang belum komplit diselesaikan. Jika kita tidak mengikuti tahap kedua, maka pekerjaan tahap pertama setengah jadi. Semakin banyak suara yang didapat, semakin kuat parlemennya, dan semakin kuat parlemennya, semakin besar peluang untuk bekerja di negara ini.(sl)