May 25, 2024 11:13 Asia/Jakarta
  • Kehadiran jutaan warga melepas kepergian mendiang presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi
    Kehadiran jutaan warga melepas kepergian mendiang presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Konstelasi kekuatan di dunia, seluruhnya tidak hanya bergantung pada penampilan dan wajah negara adidaya; Diperlukan keteguhan dan resistensi. Misalnya, bangsa Iran tegus dan menang – baik selama revolusi maupun setelahnya.

Allah Swt dalam Al-Quran surah Fussilat ayat 30 berfirman:

 

إِنَّ الَّذینَ قالوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ استَقاموا تَتَنَزَّلُ عَلَیهِمُ المَلائِکَةُ أَلّا تَخافوا وَلا تَحزَنوا وَأَبشِروا بِالجَنَّةِ الَّتی کُنتُم توعَدونَ﴿۳۰﴾

 

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

 

Kini mari kita simak penjelasan Imam Khamenei terkait ayat ini dan teladannya terhadap masyarakat Iran.

 

Beribadah kepada Tuhan

 

Hati dan jiwa kita terus menerus terkikis dalam menghadapi kejadian kehidupan sehari-hari. Erosi ini harus diperhitungkan dan dikompensasi dengan cara yang tepat, jika tidak maka manusia akan binasa. Ada kemungkinan seseorang menjadi kuat dan gemuk dari segi materi dan penampilan; Tetapi jika dia tidak berpikir untuk menebus kerusakan ini, dia akan hancur secara spiritual. «ربّنا اللَّه» artinya mengakui penghambaan di hadapan Tuhan dan berserah diri kepada-Nya. Ini adalah hal yang sangat besar; Tapi itu tidak cukup.

 

Keteguhan

 

Oleh karena itu, ayat ini menyatakan:   :«ثمّ استقاموا» Teguh dan tetap di jalur ini. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya «تتنزّل علیهم الملائکة» jika tidak, hanya dengan kebaikan sesaat, malaikat Tuhan tidak turun ke atas manusia. Sekedar berkata itu mudah; Tapi bertindak dan beramal itu sulit; Ketekunan dan ketegunan dalam perbuatan malah lebih sulit lagi. Sebagian orang hanya berkata; Sebagian perkataan ini juga mereka tunjukkan dalam perbuatan, tapi mereka tidak dapat menanggung peristiwa dunia, badai, ejekan, permusuhan yang tidak adil, sehingga mereka berhenti. Ada yang tidak hanya berhenti, malah berbalik arah.

 

Manusia yang tidak memiliki kesedihan

 

Manusia tidak memiliki kesedihan ketika ia tidak merasa kehilangan sesuatu. Pertama, kesuksesan jalan ini banyak; Kedua, jika manusia kehilangan sesuatu, tapi mengingat ia sedang mengemban kewajiban dan tugas ilahi, maka hati nuraninya tenang; Seperti keluarga syuhada yang anak mereka gugur syahid dan berduka, namun pada saat yang sama hatinya senang.

Tasyi' jenazah presiden Iran

Keteguhan Bangsa Iran dan Buah Manisnya

 

Keseimbangan kekuatan di dunia tidak hanya bergantung pada penampilan dan wajah negara adidaya; Ketekunan diperlukan. Misalnya, bangsa Iran teguh dan menang – baik dalam revolusi, dalam perang yang dimulai oleh Saddam dengan dukungan Amerika, dan pada periode pasca perang – dan hari ini mereka teguh dan menang. Tekanan-tekanan yang terlihat ini – tekanan propaganda, tekanan politik, tekanan ekonomi, rekrutmen-rekrutmen yang berbahaya dan tercela dari dalam negeri yang dilakukan musuh, adalah karena bangsa Iran, menurut ayat mulia «قالوا ربّنا اللَّه ثمّ استقاموا», bangsa Iran telah menyatakan dengan suara lantang hak dan keinginannya yang sah dan logis, yaitu mengendalikan urusannya sendiri dan menghentikan campur tangan pihak luar, dan bersandar pada hukum dan agama Tuhan, dan mengikutinya dengan teguh.

 

Hari ini, melalui keteguhan bangsa Iran tersebut, dominasi, hegemoni dan superioritas Amerika Serikat runtuh di mata bangsa-bangsa dunia, dan berbagai bangsa telah bangun; Mereka menemukan keberaniannya.

 

Hasilnya adalah Allah Swt menurunkan rahmat dan berkah-Nya;

«تتنزّل علیهم الملائکة الّا تخافوا و لاتحزنوا»

Sama seperti yang kita saksikan, hati-hati para pemuda Iran tidak takut pada musuh.

Perempuan Iran beri salam perpisahan kepada mendiang Presiden Raisi

Allah Swt telah memberikan janji pasti;

«انّ الّذین قالوا ربّنا اللَّه ثمّ استقاموا تتنزّل علیهم الملائکة الّا تخافوا و لاتحزنوا»

Ketekunan di jalan yang benar menghasilkan kenyataan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa menghilangkan kesedihan dan ketakutan dari seseorang dan masyarakat serta menganugerahi mereka kesuksesan. Inilah jalan Tuhan. Jalan Tuhan tidak hanya berarti beribadah dan duduk di pojok; Jalan Tuhan berarti mendatangkan kebahagiaan bagi masyarakat manusia. Bangsa Iran memilih jalan ini; Yaitu jalan keadilan, jalan obyektif, jalan ibadah kepada Tuhan, jalan persamaan manusia, jalan persaudaraan manusia satu sama lain, dan jalan akhlak mulia serta keutamaan kemanusiaan yang baik dan berkenan, dan bangsa ini tetap teguh di jalan ini; Mereka melawan kesulitan di jalan ini dan tidak takut padanya. Tentu saja Tuhan akan memberikan mereka buah manis dan nikmat dari keteguhan ini. (MF)

 

 

Tags