Dukungan atas Penerimaan Mahasiswa Amerika yang Diusir ke Universitas Iran
-
Iran siap menerima mahasiswa yang diusir dari AS
Pars Today - Mengacu pada pengusiran mahasiswa yang memprotes rezim Zionis, Sekretaris Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran mengatakan, "Ada dukungan untuk penerimaan mahasiswa ini di universitas-universitas Iran."
Serangan rezim Zionis di Jalur Gaza dan genosida warga Palestina, serta kejahatan berkelanjutan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan rezim tersebut selama Perang Gaza, telah memicu gelombang protes mahasiswa terbesar sejak protes anti-rasisme di Amerika Serikat pada tahun 2020.
Menurut laporan Pars Today, demonstrasi dan aksi duduk sebagai protes terhadap kejahatan Israel telah mendapat reaksi negatif dari pemerintah AS dan hukuman bagi para peserta protes tersebut.
AS, sebagai salah satu negara utama yang mengklaim hak asasi manusia dan kebebasan, termasuk hak atas kebebasan berekspresi, telah berulang kali mencegah penyampaian pendapat dan penyelenggaraan demonstrasi serta protes terhadap Israel di wilayah Amerika Serikat.
Meskipun adanya tekanan dan pembatasan ini, gerakan mahasiswa di Amerika terus mendukung Palestina dan mengutuk kejahatan besar rezim Zionis. Kelanjutan protes ini telah menyebabkan banyak mahasiswa dan profesor masuk daftar hitam dan bahkan dikeluarkan.
Dalam hal ini, Republik Islam Iran, sejalan dengan kebijakan yang dinyatakan dan praktis dalam mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan berkuasa, kali ini telah mendukung para mahasiswa yang mendukung Palestina.
Terkait hal ini, Hujjatul Islam Abdol Hossein Khosrow Panah, Sekretaris Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran, menulis di laman pribadinya di jejaring sosial "Virasty" pada hari Sabtu (29/03), Perilaku arogansi global dalam menekan para pejuang kebebasan dan mengusir mahasiswa dari universitas-universitas Amerika karena memprotes kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina yang tertindas telah semakin menyingkap wajah sebenarnya mereka yang mengklaim pembela hak asasi manusia.
Sekretaris Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran menambahkan, Iran adalah rumah keadilan dan pencarian kebenaran, dan Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan, bekerja sama dengan akademi ilmu pengetahuan dan ilmu kedokteran, mendukung penerimaan para pelajar ini di universitas-universitas Iran.(sl)